Adhesi sel adalah proses biologi dengan sel tunggal membentuk jaringan dalam tubuh seperti di urat dan pembuluh darah (vaskulatur). Adhesi sel penting untuk menetapkan morfologi sel, mitosis, pergerakan sel, agregasi sel di dalam tubuh.[1] Proses dari adhesi sel mempunyai banyak peranan dalam penyakit yang berbeda termasuk, kanker, penyakit autoimun, dan trombosis.
Sel-sel berikatan ke matriks ekstraselular dengan menggunakan reseptor yang berada di permukaan sel. Reseptor-reseptor ini melekat ke protein-protein matriks ekstraseluar, seperti fibronektin (Fn), vitronektin (Vn), fibrinogen (Fg), laminin (Lm), dan kolagen (Cg).[2] Reseptor di permukaan sel berasal dari keluarga protein bernama integrin. Secara kontras, sel kanker yang dalam melakukan metastasis tidak mempunyai sifat adhesi ke matriks ekstraselular, dan sel-sel kanker bisa bebas pindah ke bagian tubuh yang lain karena tidak melekat ke protein matriks ekstraselular.[3]
Adhesi sel juga berperan dalam proses pembekuan (agregasi) platelet di dalam darah (thrombosis). Proses ini di mulai dengan pengaktifan platelet yang menyebabkan reseptor gpIIb/III (keluarga integrin) mengubah struktur dan berinteraksi dengan fibrinogen yang berada di plasma. Karena fibrinogen terdiri dari tiga rantai (alpha, beta, gamma) yang masing-masing mempunyai sekuen yang dikenal (Arg-Gly-Asp atau RGD) oleh reseptor gpIIb/IIIa, beberapa sel-sel platelet bisa menempel ke satu molekul fibrinogen. Reaksi rantai antara fibrinogen dan platelet membentuk agregasi platelet yang bisa menyebabkan penyumbatan aliran darah.
Jenis adhesi sel
Adhesi sel dimediasi oleh reseptor di permukaan sel yang berasal dari keluarga integrin, selektin, imunoglobulin, dan kaderin. Ada dua kategori dari adhesi sel:
(1) adhesi sel ke matriks ekstraselular seperti fibronektin dan vitronektin
(2) adhesi sel ke sel-sel lain.
Referensi