Mayor JenderalTNI (Purn.) Mas Abdulgani Suradipura (6 Januari 1920 – 15 Maret 1975) adalah seorang perwira tinggi angkatan darat dari Indonesia. Selama masa pendudukan Jepang, Abdulgani merupakan seorang perwira menengah dan ditugaskan di daerah Cirebon. Setelah kemerdekaan Indonesia, Abdulgani memimpin satuan polisi militer yang beroperasi di wilayah Divisi II/Sunan Gunung Jati dan menjadi Kepala Staf Resimen Cirebon beberapa saat kemudian. Sebelum Agresi Militer I, Abdulgani dipindahtugaskan sebagai Kepala Staf Brigade V Divisi Siliwangi, dan setelah agresi militer berlangsung ia kembali berpindah tugas sebagai seorang perwira yang diperbantukan pada brigade Abimanju. Ia pun mengungsi ke Surakarta bersama dengan Divisi Siliwangi setelah Perjanjian Renville ditandatangani. Selama Agresi Militer II, Abdulgani menjadi asisten kedua Nasution, yang waktu itu menjabat sebagai Panglima Komandemen Jawa. Ia juga menjadi perwira penanggungjawab markas tentara di Dekso pada masa ini.[2] Setelah pensiun dari militer, Abdulgani menempuh karir dalam dunia usaha dan terpilih sebagai Presiden Komisaris PT Jiwa Sraya.[3]