Abdallah bin Muhammad al-Khaqani

Abdallah bin Muhammad al-Khaqani عبدالله بن محمد الخاقاني
Lahir	Kekhalifahan Abbasiyah
Meninggal	ca 926/7 Bagdad, Kekhalifahan Abbasiyah
Pekerjaan	Wazir Kekhalifahan Abbasiyah dan pejabat pengadilan
Tahun aktif	Juni 924 – November 925
Orang tua	Muhammad bin Ubaidillah al-Khaqani (ayah)
Kerabat	Ubaidillah bin Yahya bin Khaqan (kakek)

Abu'l-Qāsim Abdallāh bin Muḥammad al-Khāqānī (bahasa Arab: أبو القاسم عبدالله بن محمد الخاقاني) adalah seorang putra wazir Kekhalifahan Abbasiyah Muhammad bin Ubaidillah al-Khaqani, yang di bawah wazirnya pada tahun 912–913 ia benar-benar menjalankan pemerintahan, sebelum menjadi wazir pada tahun 924–925.

Kehidupan

Dia adalah putra Muhammad bin Ubaidillah al-Khaqani, wazir dari tahun 912 hingga 913, dan cucu Ubaidillah bin Yahya bin Khaqan, wazir dari tahun 851 hingga 861 dan 870 hingga 877.[1] Dia menjabat sebagai sekretaris di bawah ayahnya selama masa wazir ayahnya,[1] bersama dengan saudaranya Abdul Wahid.[2] Selama masa wazir ayahnya, Abdallah mengawasi administrasi yang sebenarnya, sementara ayahnya sibuk berusaha mengamankan posisinya sendiri di istana. Namun demikian, para sejarawan kontemporer sepakat dalam menggambarkan Abdallah dan ayahnya sebagai orang yang malas dan tidak kompeten.[3][4] Begitu serampangannya pemerintahan pada masa itu, sehingga sejarawan Miskawaih meriwayatkan bahwa tujuh gubernur ditunjuk pada distrik yang sama dalam kurun waktu 20 hari, dan mereka semua bertemu secara kebetulan di penginapan yang sama dalam perjalanan mereka untuk memangku jabatan.[5]

Meskipun masa jabatan pertama ini gagal, pada bulan Juni 924 Abdallah sendiri menjadi wazir, menggantikan Ali bin al-Furat,[1] yang dipermalukan dan dieksekusi setelah penjarahan Basra oleh Qaramitah dan penyerangan karavan haji selama tahun sebelumnya.[6] Dia tidak mampu menghadapi tantangan yang dihadapi pemerintah Abbasiyah saat itu, dan diberhentikan pada bulan November 925, atas desakan panglima tertinggi Mu'nis al-Muzaffar, yang saat itu adalah wali penguasa virtual Khilafah.[1][7] Seperti biasa, dia dipenjara dan dipaksa membayar denda. Setelah dibebaskan, dia meninggal pada tahun 926/7.[1]

Referensi

1. Sourdel 1971, hlm. 824.
2. van Berkel 2013, hlm. 81, 83.
3. Kennedy 2013, hlm. 27–28.
4. van Berkel 2013, hlm. 72–73.
5. Kennedy 2013, hlm. 28.
6. Kennedy 2013, hlm. 33–35.
7. Bowen 1993, hlm. 575.

Sources

• Bowen, H. (1993). "Muʾnis al-Muẓaffar". Dalam Bosworth, C. E.; van Donzel, E.; Heinrichs, W. P.; Pellat, Ch. Encyclopaedia of Islam. Volume VII: Mif–Naz (edisi ke-2). Leiden: E. J. Brill. hlm. 575. doi:10.1163/1573-3912_islam_SIM_5520. ISBN 978-90-04-09419-2.  Parameter |name-list-style= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
• Kennedy, Hugh (2013). "The Reign of al-Muqtadir (295–320/908–32): A History". Crisis and Continuity at the Abbasid Court: Formal and Informal Politics in the Caliphate of al-Muqtadir (295-320/908-32). Leiden: Brill. hlm. 13–47. ISBN 978-90-04-25271-4. 
• Sourdel, D. (1971). "Ibn K̲h̲āḳān". Dalam Lewis, B.; Ménage, V. L.; Pellat, Ch.; Schacht, J. Encyclopaedia of Islam. Volume III: H–Iram (edisi ke-2). Leiden: E. J. Brill. hlm. 824. doi:10.1163/1573-3912_islam_COM_0329. OCLC 495469525.  Parameter |name-list-style= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
• van Berkel, Maaike (2013). "The Vizier". Crisis and Continuity at the Abbasid Court: Formal and Informal Politics in the Caliphate of al-Muqtadir (295-320/908-32). Leiden: Brill. hlm. 65–86. ISBN 978-90-04-25271-4. 

Didahului oleh: Ali bin al-Furat

Wazir Kekhalifahan Abbasiyah 15 Juni 924 – 30 November 925

Diteruskan oleh: Ahmad al-Khasibi