Abdallah bin Buluggin
Abdallah bin Buluggin (bahasa Arab: عبد الله بن بلقين), nama lengkap: ʿAbd Allāh bin Buluggīn bin Bādīs bin Ḥabūs bin Zīrī (1056–setelah 1090), juga dikenal sebagai "Al-Muzaffar" (sang penakluk), adalah cucu Badis bin Habbus dan penguasa Banu Ziri terakhir dari Thaifah Granada (1073–1090).[1][2] BiografiKetika kakeknya meninggal pada tahun 1073, wilayah Ziri di al-Andalus dibagi antara Abdallah dan saudaranya Tamim. Meskipun ia lebih muda dari Tamim, pada tahun 1064 Abdallah telah dinobatkan sebagai penerus Badis bin Habbus, yang lebih memilihnya daripada putranya sendiri, Maksan, (paman Tamim dan Abdullah).[3] MemoarSelama pengasingannya di Aghmat, Abdallah bin Buluggin menulis memoarnya dan sejarah Ziri di Granada. Judulnya Al-Tibyan an al-haditha al-kaina bi-dawlat Bani Ziri fi Gharnata (Sebuah Eksposisi Kejatuhan Dinasti Ziri di Granada).[4] Referensi
Sumber
|