A Business Proposal (film)
A Business Proposal adalah film drama komedi romantis Indonesia tahun 2025 yang disutradarai oleh Rako Prijanto yang diadaptasi dari serial televisi asal Korea Selatan tahun 2022 dengan judul sama.[1][2] A Business Proposal ditayangkan secara perdana di bioskop Indonesia pada 6 Februari 2025.[3] SinopsisFilm ini bercerita tentang Sari (Ariel Tatum) merintis kariernya sebagai food analyst di perusahaan kawakan Bowo Foods. Ia yang datang dari keluarga sederhana harus membangun karier dari nol di tengah peliknya kondisi ekonomi. Situasi yang serba terbatas itu membuat Sari mau menerima permintaan sahabatnya, Yasmin (Caitlin Halderman), untuk menjadi joki kencan buta.Yasmin berasal dari kalangan menengah ke atas. Ia merasa jengah lantaran terus-menerus dijodohkan. Ia pun kembali didesak untuk kencan buta dengan seorang laki-laki bernama Utama (Abidzar Al-Ghifari). Kali ini, Yasmin akan digantikan oleh Sari yang telah mengiyakan permintaannya menjadi joki kencan buta. Sementara itu, Utama juga bernasib tak jauh berbeda karena terus didesak untuk menikah. Desakan paling kencang datang dari kakek sekaligus pemilik Bowo Foods, Eyang Bowo (Slamet Rahardjo). Utama dan Sari akhirnya bertemu dalam kencan buta. Mereka menghabiskan waktu untuk makan malam bersama, tanpa menyadari bahwa Sari adalah karyawan dari perusahaan Bowo Foods. Ia akhirnya dihadapkan dengan identitas yang berlapis, antara menggantikan Yasmin menjadi kekasih Utama hingga jati diri sesungguhnya sebagai pegawai Bowo Foods dari keluarga biasa.[4] Pemeran
KontroversiSebelum film A Business Proposal dirilis, salah satu pemeran dalam film, Abidzar Al-Ghifari, mendapatkan kritikan pedas di sosial. Hal itu bermula ketika Abidzar mengaku tidak menonton serial Business Proposal maupun webtoon aslinya karena ingin membuat karakternya sendiri. Beberapa orang mengatakan Abidzar tidak menghargai karya asli Business Proposal.[10] Selain itu, Abidzar menyebut para penggemar drama Korea sebagai ‘fanatik’ dan ‘rasis’. Pernyataan itu membuat kelompok penggemar yang seharusnya menjadi target utama film ini semakin kecewa. Banyak dari mereka menggemakan boikot terhadap film A Business Proposal sebagai bentuk protes.[11] Akhirnya Abidzar bersama Falcon Pictures, selaku rumah produksi dari A Business Proposal, mengunggah permintaan maaf di akun Instagram mereka sebelum hari perilisan.[12] Namun imbas pemboikotan, film ini hanya mendapatkan sedikit penonton pada hari perdana yakni 10.035 penonton.[13] Mengutip IMDB, film ini mendapat lebih dari 19.000 rating bintang 1 di situs tersebut per 11 Februari.[14] Lihat juga
Referensi
Pranala luar
|
Portal di Ensiklopedia Dunia