AIM-152 dan -155 berkaitan rudal yang sama, AAAM, meskipun masih ada argumen tentang apa yang akan menjadi penunjukan yang tepat. AIM-152 AAAM adalah sebuah peluru kendali atau rudal udara-ke-udara jangka panjang yang dikembangkan oleh Amerika Serikat. Program ini melalui tahap pengembangan yang sangat lama tetapi tidak pernah diadopsi oleh Angkatan Laut Amerika Serikat, karena berakhirnya perang dingin dan pengurangan ancaman target utama pengeboman supersonik Uni Soviet[1].
Tim Hughes-Raytheon mengembangkan roket dengan mesin pendorong ramjet atau roketintegral. Keuntungan dari pendekatan ini adalah roket "ditenagai secara penuh" sehingga jarak tempuh lebih tinggi, kemampuan mengejar yang lebih baik, dan desain yang lebih sederhana. Namun, kekurangannya adalah ukurannya yang lebih besar, kurang fleksibel, dan hanya bisa dibawa beberapa saja dalam satu perjalanan. Tim Hughes-Raytheon menggunakan teknologi inertial mid-course sebagai teknologi navigasinya yang bisa di perbaharui secara real-time dan pada fase terminal menggunakan radar dan inframerah sebagai metode navigasi.