Sebuah penelitian fotometrik pada 2001 tidak dapat menentukan periode rotasi yang tepat.[8] Observasi inframerah menunjukan keberadaan es air,[9] yang bahkan terletak di dalam cincinnya.[2] Situs jaringan astronom Caltech Mike Brown mendaftarkan Chariklo sebagai planet katai dengan ukuran diameter 232 km.[10]
Ukuran
Saat ini Chariklo adalah planet minor Centaur terbesar, dengan diameter kira-kira 250 km (160 mi).[2]2060 Chiron kemungkinan menjadi yang kedua terbesar dengan 230 km.[3] Planet minor Centaur yang hilang 1995 SN55 bahkan mungkin lebih besar, dengan diameter kira-kira mendekati 300 km.[10]
Orbit
Planet minor Centaur berasal dari Sabuk Kuiper dan biasanya berada di dalam orbit yang secara dinamis tidak stabil yang dapat berakibat terlontar keluar dari Tata Surya, bertabrakan dengan planet atau Matahari, atau bertransisi menjadi komet periode pendek.[11]
Orbit Chariklo lebih stabil daripada orbit Nessus, Chiron, dan Pholus. Chariklo terletak 0,09 SA dengan resonansi orbit 4:3 dari Uranus dan diperkirakan mempunyai paruh waktu orbit kira-kira 10,3 tahun.[12] Simulasi orbit dua puluh duplikat Chariklo menyatakan bahwa Chariklo tidak akan mendekati 3 SA (450 miliar meter) dari Uranus untuk sekitar tiga puluh ribu tahun.[13]
Cincin
Sebuah okultasi bintang pdada 2013 mengungkapkan bahwa Chariklo mempunyai dua cincin, satu lebarnya 7 km dan yang lainnya sekitar 3 km,[5] dengan jarak antara kedua cincin tersebut 9 km,[15] dan 396 dan 405 km dari Chariklo. Hal ini menjadikan Chariklo objek terkecil yang diketahui mempunyai cincin. Tampak terdapat sumber tanda-tanda keberadaaan es air di spektrun Chariklo.[2][6][16]
Keberadaaan sistem cincin di sekitar planet minor adalah tidak terduga, karena cincin planet hanya dapat bertahan stabil di sekitar objek yang jauh lebih masif. Sistem cincin di sekitar planet minor sebelumnya tidak ditemukan walaupun pencarian menggunakan penggambaran langsung dan teknik okultasi.[2] Masih tidak jelas bagaimana Chariklo dapat menahan cincin dalam waktu yang panjang, tetapi keberadaan "satelit gembala" kecil kemungkinan bertanggung jawab mempertahankan sistem cincin tersebut.[2][6][16] Tim penemu menjuluki cincin tersebut Oiapoque (cincin dalam yang lebih besar) dan Chuí (cincin luar), kedua nama tersebut diambil dari dua sungai yang membentuk perbatasan pantai utara dan selatan Brasil. Permintaan untuk nama resmi akan diajukan pada IAU.[6]
^ abcJohn Stansberry, Will Grundy, Mike Brown, Dale Cruikshank, John Spencer, David Trilling, Jean-Luc Margot (2007). "Physical Properties of Kuiper Belt and Centaur Objects: Constraints from Spitzer Space Telescope". arΧiv:0702538 [astro-ph].