Tanjungsari, Sumedang
6°54′09″S 107°48′05″E / 6.9025°S 107.80139°E Tanjungsari adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Jatinangor di barat daya, Kecamatan Cimanggung di selatan, Kecamatan Pamulihan di timur, Kecamatan Sukasari di barat laut serta wilayah Kabupaten Subang di sebelah utara. Sebelum pemekaran, wilayah Sukasari dan sebagian wilayah Pamulihan adalah bagian dari Kecamatan Tanjungsari. Terdapat dua gunung/bukit yang terletak di Kecamatan Tanjungsari, yaitu Gunung Cijambu dan Gunung Geulis. Dari Gunung Cijambu mengalir dua buah sungai besar yaitu Ci Peles, yang mengalir ke arah timur bergabung dengan Ci Manuk, dan Ci Sumengka, yang mengalir ke arah barat bergabung dengan Citarum. Selain itu, Gunung Cijambu masih satu rangkaian dengan Gunung Manglayang (Kecamatan Sukasari). Gunung Geulis terletak di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Cimanggung, Kecamatan Jatinangor, dan Kecamatan Tanjungsari. di puncak Gunung Geulis terdapat dataran dan di salah satu sudutnya terdapat beberapa makam orang-orang yang dulu cukup berpengaruh di wilayah ini. Kode pos untuk kecamatan ini adalah 45362, serta kode area untuk wilayah ini adalah 022 (berbeda dengan sebagian besar kecamatan di wilayah Kabupaten Sumedang lainnya). SejarahPada awalnya, daerah ini merupakan bekas ibukota Kabupaten Parakanmuncang yang dibubarkan pada masa pemerintahan Raffles. Sisa dari kabupaten ini adalah Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Cicalengka, dan Kecamatan Parakanmuncang.[1] Dahulunya kecamatan ini dilalui oleh Jalur kereta api Rancaekek–Tanjungsari yang digunakan Pemerintah Hindia Belanda untuk mengangkut hasil bumi di daerah Jatinangor dan memperkuat pertahanan militer wilayah Kabupaten Sumedang.[2] Potensi DaerahKecamatan Tanjungsari memiliki beberapa produk andalan. Tanjungsari merupakan salah satu daerah penghasil susu sapi di Jawa Barat, selain Lembang dan Pangalengan. Selain itu, Tanjungsari memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan kawasan sentral pengembangan budidaya jamur tiram selain memiliki nilai ekonomis yang tinggi juga mudah dipasarkan. Selain itu, daerah Tanjungsari sebelah utara (Desa Cijambu dan sekitarnya) merupakan daerah penghasil sayur-mayur. Buah-buahan dan umbi-umbian juga merupakan produk Tanjungsari yang cukup dikenal, salah satunya adalah Ubi Cilembu (hui Cilembu). Di kecamatan ini juga terdapat banyak tempat-tempat yang memiliki panorama indah. Tanjungsari berada di dekat kawasan pendidikan Jatinangor. Di tempat ini, dahulu terdapat pabrik rokok dengan merk Parona (Pabrik Rokok Nasional) yang dimiliki oleh keluarga Ipik Asmasoebrata serta pasar tembakau yang masih bertahan hingga hari ini.[3][4][5] Salah satu kuliner terkenal di daerah ini adalah Sate Jebred yaitu sate yang terbuat dari kulit sapi yang ditaburi dengan kelapa sangrai dan Ali Agrem.[6][7] PendidikanSarana pendidikan di wilayah kecamatan Tanjungsari ini sudah bisa disebut lengkap, karena di wilayah ini terdapat berbagai macam lembaga pendidikan dari mulai tingkat PAUD sampai perguruan tinggi, di antaranya: Tingkat perguruan tinggi:
Tingkat menengah atas:
Beberapa lembaga pendidikan tingkat menengah pertama:
Beberapa lembaga pendidikan tingkat dasar:
dan lembaga pendidikan dasar lainnya yang tersebar di seluruh kecamatan. Tanjungsari memiliki pusat kajian inkubasi bisnis bagi masyarakat di bawah pengelolaan Jaringan Masyarakat Tani Indonesia (JIMAT INDONESIA) [1] bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti. TokohBeberapa tokoh terkenal dari Tanjungsari antara lain:
Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia