Spelling bee
Lomba mengeja kata, adu eja, atau pencak aksara (bahasa Inggris: spelling bee) adalah sebuah kompetisi dimana orang (sering kali adalah anak-anak), diminta untuk mengeja salah satu kata (biasanya dalam bahasa Inggris). Kompetisi ini dikenalkan pertama kalinya di Amerika Serikat,[1] kemudian dibawa ke Indonesia pada tahun 2003. Sekarang, kompetisi spelling bee tingkat nasional maupun internasional (paling banyak menggunakan bahasa Inggris) telah diselenggarakan di berbagai belahan dunia, seperti Amerika Serikat, Inggris Raya, Australia, Selandia Baru, Kanada, Indonesia, India, Bahrain, Jamaika, Jerman, Puerto Riko, dan lain sebagainya. Instruksi yang sama juga diperkenalkan dalam waktu yang berbeda, yaitu "dikte" (lazim untuk anak TK). Secara resmi, pemenang pertama dari kejuaraan spelling bee resmi adalah Andrew Smith, pada tahun 1925. Di Indonesia, biasanya Spelling Bee diadakan oleh kursus Bahasa Inggris bernama EF English First. Asal muasal kata "bee"Seringkali, kata "bee (bahasa Indonesia: Lebah)" adalah salah satu kata yang digunakan untuk menjelaskan apa yang sedang berlangsung, misalnya quilting bee, an apple bee, dan husking bee. Tidak jelas dari mana asal kata tersebut, tetapi kata tersebut dimulai dari Proto Inggris, yaitu "bēn" (yang berarti doa).[2] Tetapi, belakangan ini, logo spelling bee adalah "lebah", yang sering berkumpul satu sama lain, di sarangnya (tepatnya di pohon). SejarahTernyata, sebelum ada kompetisi resmi ataupun internasional dari spelling bee itu sendiri, masih banyak orang yang mengadakan kompetisi mengeja ini, sebelum kompetisi resmi tersebut diprakarsai tahun 1825.[butuh rujukan] Kuncinya jelas, yaitu kamus (untuk spelling bee) yang dibuat oleh Noah Webster pada tahun tersebut. Pertama kali dipublikasikan pada tahun 1786 dan sering disebut sebagai "The blue-backed Speller" (Kontestan berlatar-belakang warna biru). Sekarang ini, buku-buku tentang mengeja yang dipublikasikan oleh Webster, digunakan untuk mengajar ataupun belajar, bagi para murid di seantero Amerika Serikat. Sekarang, kamus kunci yang digunakan untuk berbagai kejuaraan adalah kamus yang dicetak oleh Merriam-Webster. Amerika SerikatDi Amerika Serikat, pertama kalinya spelling bee diadakan oleh harian The Courier-Journal dari Louisville, Kentucky. Kompetisi ini hanya diikuti oleh sekitar 9 orang dan dimenangkan oleh Frank Neuhauser pada tahun 1925. Sejak saat itulah, kompetisi spelling bee tingkat nasional di Amerika semakin berkembang. Tetapi, kompetisi ini tidak diadakan pada saat perang. Pada tahun 1941, kompetisi ini diakusisi oleh Scripps Howard News Service (Servis Berita Scripps Howard) dan berganti nama menjadi Scripps Howard National Spelling Bee dan pada akhirnya berganti lagi menjadi Scripps National Spelling Bee. Dalam kompetisi tingkat nasional tersebut, pada kenyataannya negara-negara di luar Amerika Serikat seperti Kanada, Jamaika, Puerto Riko, Bahama, Korea Selatan, Jepang, Selandia Baru, Liberia, Ghana, dan juga perwakilan dari Benua Eropa (harap diperhatikan bahwa Arab Saudi dan Meksiko pernah berpartisipasi dalam ajang tersebut dua kali). Di Amerika Serikat, spelling bee juga diadakan, mulai dari tingkat sekolah hingga tingkat nasional (walaupun sebetulnya itu tingkat internasional karena itu diikuti berbagai negara di dunia). Pemenang dari kompetisi tersebut akan diberikan piala (bergilir?) dan mendapatkan uang tunai. Banyak media (terutama koran) yang berbahasa Inggris, serta yayasan pendidikan, ikut serta dalam mendanai peserta dalam kompetisi ini (dan biasanya para peserta dikalungi plakat berisi nomor dan sponsor mereka pada saat kompetisi). Pada tahun 2005, area kontestan meluas sampai Samoa Amerika, Bahama, Kanada (yang pada waktu itu baru ikut), Selandia Baru (yang pada waktu itu baru ikut), Puerto Riko, Eropa yang sering diwakili oleh Jerman, dan juga Amerika Serikat itu sendiri (Amerika Serikat sering kali mengirimkan wakil paling banyak). Kompetisi ini disiarkan di ESPN, pada waktu kompetisi (kecuali putaran pertama). Makanya, masyarakat dari negara lain, termasuk Indonesia, bisa menonton kompetisi tersebut (jangan-jangan seluruh dunia berminat ikut). Kompetisi ini menggunakan Webster's Third New International Dictionary (Kamus Internasional Ketiga Webster). Tidak hanya anak-anak saja yang dapat mengikuti kompetisi spelling bee ini. Lansia (orang lanjut usia) pun dapat mengikuti kompetisi serupa, tetapi bukan Scripps National Spelling Bee. Mereka mengikuti AARP Senior Spelling Bee yang diadakan oleh perusahaan AARP. Kompetisi tersebut tidak diselenggarakan di Washington, D.C., tetapi di Cheyenne, Wyoming. Sayangnya, kompetisi tersebut baru bisa diikuti oleh peserta yang berdomisili di Amerika Serikat. Maria Dawson adalah salah satu orang yang memecahkan rekor dalam kompetisi ini, yaitu orang pertama yang memenangkan kompetisi tersebut dua kali berturut-turut. KanadaTidak hanya di Amerika Serikat, di Kanada juga ada kompetisi spelling bee. Yang paling terkenal adalah Spelling Bee of Canada (Spelling Bee dari Kanada), yang diadakan sejak tahun 1987. Lambat laun, pamor kompetisi tersebut pudar dan digantikan oleh kompetisi yang dikelola oleh media dari seluruh Kanada, Canwest Canspell National Spelling Bee, yang dikenal menjadi rivalnya. Seringkali, pemenang dari tahap regional kompetisi tersebut dikirim ke tingkat internasional di Amerika Serikat. Britania RayaSejak tahun 2009, The Times Spelling Bee diadakan bagi seluruh siswa di seantero Britania Raya. Kompetisi tersebut diadakan oleh salah satu harian terkenal di sana, The Times. Bedanya, kalau spelling bee pada umumnya bersifat individual, kompetisi yang satu ini bersifat kelompok, yaitu semua sekolah akan dipertandingkan, mulai dari tingkat regional hingga tingkat internasional (karena se-Britania Raya). Kontestan (sekolah) yang mendapatkan poin tertinggi akan menjadi juara (jika menjadi juara di tingkat regional, mereka akan maju ke babak selanjutnya). IndiaDi India, spelling bee diadakan secara internasional. Kompetisi tersebut bernama MaRRS International Spelling Bee. Pesertanya adalah 60 siswa dari India dan 60 siswa dari negara lain (biasanya Timur Tengah) yang mengikuti penjaringan terlebih dahulu. Tidak melalui penjaringan pada umumnya, tetapi ada 3 putaran menulis dan 1 putaran lisan. Nilai tertinggi dari 3 putaran menulis tersebut (kemungkinan) akan lolos ke babak lisan. Di situlah, kemampuan mereka diadu. Jika ada 1 orang di panggung dan mengeja dengan benar, maka ia ditetapkan sebagai juara. Sebetulnya, kompetisi ini adalah kompetisi tingkat internasional yang diadakan di seluruh Asia. Apakah Indonesia berminat mengikuti kompetisi ini? IndonesiaSpelling bee mulai diadakan di Indonesia sejak tahun 2003, dimana saat itu siswa EF bertarung untuk menjadi juara. Pada akhirnya, tahun 2006, diadakan kompetisi spelling bee dengan skala yang lebih besar, yaitu mulai dari tingkat regional (setiap cabang EF di seluruh Indonesia akan mengadakan kompetisi tersebut), dan kemudian tingkat nasional yang diadakan di Jakarta. Peraturan pada tahun 2006 hingga 2008 mengatakan bahwa, para peserta harus menghadapi sekali tes tulis untuk babak penyisihan, dan jika lolos, mereka akan lolos ke babak perempatfinal yang juga tes tulis. Kemudian, jika lolos ke babak semifinal, mereka harus memencet bel dan menjawab setelah kata dibacakan (dan itu rebutan). Siapa yang mendapatkan nilai tertinggi akan maju ke babak final dengan peraturan yang sama (perbedaannya adalah nilai tertinggi pertama menjadi juara pertama, yang tertinggi kedua menjadi juara kedua, dan yang tertinggi ketiga menjadi juara ketiga). Kemudian, pada tahun 2009, peraturan berubah drastis. Yaitu, peserta harus mengikuti tes tulis pada babak penyisihan. Kemudian, setengah dari jumlah kontestan tersebut akan maju ke babak semifinal dan dilaksanakan secara tertulis. 15 peserta terbaik akan lolos ke babak final. Di babak final itu, peraturan lain lagi. Yaitu, setiap peserta akan mengambil satu gulungan kertas (atau bola) dari kotak yang disediakan panitia. Peserta membacakan nomor tersebut dan pronouncer akan membacakannya. Sayangnya, waktu mengeja tetap, yaitu 15 detik, dan lebih disayangkan lagi, kita tidak bisa menanyakan definisi dari kata tersebut (siswa kelas 1 sampai 3 SD kadang kebingungan). Jika peserta salah mengeja, peserta tidak mendapatkan poin, sedangkan jika benar, akan mendapatkan 1 poin. Seperti biasanya, nilai tertinggi pertama menjadi juara pertama, tertinggi kedua menjadi juara kedua, dan tertinggi ketiga menjadi juara ketiga. Jika ada nilai yang sama, untuk menentukan pemenangnya diadakan babak tambahan dengan aturan yang sama seperti babak final. Pada tahun 2018 total peserta regional seluruh Indonesia mencapai lebih dari 15.000 peserta dan yang masuk ke tahap Nasional lebih dari 500 peserta. Pada tahun 2019 ini peserta kompetisi EF Spelling Bee diharapkan melebihi dari tahun sebelumnya. Spelling bee tingkat nasionalPeserta kompetisi spelling bee yang mempersiapkan diri dengan serius pasti mempelajari semua aspek dalam suatu kata, termasuk diantaranya adalah asal mula kata tersebut. Pastinya, itu berguna untuk mengeja kata-kata yang lebih sulit dan menantang (termasuk kata-kata paling panjang di dunia, siapa bisa mengeja?). Seringkali, mereka mempelajari materi tersebut dari bahan yang diberikan oleh panitia Scripps National Spelling Bee, ataupun materi dari sumber lain (misalnya internet). Publikasi pertama yang berisi bahan untuk kompetisi berjudul "Words for the Champion" (Kata-kata untuk Sang Juara). Lambat laun, judul publikasi tersebut berubah menjadi "Paideia", yang versi audio-nya bisa diunduh dari internet. Sejak tahun 2007, judul buklet publikasi berubah menjadi "Merriam-Webster Spell It!" yang digunakan hingga sekarang. Buklet tersebut berisi sekitar 1150 kata dari beberapa asal kata berbeda (911 kata biasa dan sisanya kata yang menantang). Consolidated Word List (Daftar Kata yang Teratur) juga digunakan para calon peserta untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi ini. Disusun oleh panitia Scripps National Spelling Bee dan juga disebarkan melalui internet. Di sumber tersebut, tercantum beberapa kata yang sering keluar dalam ajang tersebut. Peserta spelling bee juga mencari sumber lain, termasuk buku, salah satunya adalah buku yang berisi daftar kata dan strategi dalam menghadapi spelling bee, diterbitkan oleh Hexco Academies. Internet juga sering menjadi referensi para peserta untuk berlatih menjelang kompetisi. Spelling bee tingkat sekolahDi sekolah, lomba spelling bee sering diadakan, sering kali dalam rangka Bulan Bahasa. Mulai dari TK hingga SMP, mengadakan kompetisi ini, apalagi SMA. Dalam kultur lainTelevisi
Acara televisi fiksional
Episode salah satu televisi fiksional
Di film
Dalam pementasan teater
Di literatur
Kritik dan alternatifTernyata, kompetisi ini mengundang kritik dari berbagai elemen masyarakat.[oleh siapa?] Salah satu orang mengatakan bahwa spelling bee hanya fokus di mengeja dan tidak menjelaskan apa makna, definisi, dan asal dari kata yang disebutkan pronouncer untuk peserta.[butuh rujukan] Biasanya, dalam penyelenggaraan spelling bee tingkat nasional, lebih banyak kata-kata yang sering dipakai masyarakat daripada kata-kata yang terbilang susah nan panjang. Pemerhati Spelling mengadakan protes, bersamaan dengan digelarnya Spelling Bee tingkat Nasional. Dalam orasi tersebut, organisasi itu mengatakan bahwa sepatutnya Bahasa Inggris lebih dikembangkan. Maka dari itu, beberapa acara TV yang berkaitan dengan spelling bee berhenti menyiarkan acara tersebut dengan alasan yang sama:
Lihat jugaReferensi
Pranala luar |
Portal di Ensiklopedia Dunia