Situs Lebak Cibedug
Situs Lebak Cibedug adalah situs prasejarah peninggalan kebudayaan di zaman megalitikum yang terletak di Kampung Cibedug, Desa Citorek Barat, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten.[1] Bangunan utama yang ditemukan di sini adalah punden berundak berukuran besar, tersusun dari dinding bebatuan andesit dan lempung yang membentuk bidang persegi, yang bertingkat-tingkat dan semakin mengecil ke atas, dengan batuan andesit yang mengisi puncaknya.[2] Selain pundek berundak, ditemukan pula batu-batu menhir, batu serupa dolmen, sumuran, serta batu bergores yang diperkirakan digunakan untuk keperluan upacara.[2] Situs Cibedug dipelihara oleh masyarakat adat kampung Lebak Cibedug, yang menyingkapnya pada tahun 1931. Meskipun demikian, catatan Dinas Kepurbakalaan Hindia Belanda telah melaporkan keberadaan situs ini sejak tahun 1896.[3] SejarahPunden berundak di Lebak Cibedug diperkirakan berasal dari masa Neolitikum (2500–1500 SM), saat manusia mulai hidup menetap, bercocok tanam, dan beternak. Pada periode ini, masyarakat telah mengembangkan sistem kepercayaan dan ritual penghormatan terhadap roh nenek moyang, yang diyakini bersemayam di tempat-tempat tinggi dan memiliki pengaruh besar terhadap alam dan kehidupan mereka.[2] Pembangunan punden berundak merupakan manifestasi fisik dari kepercayaan tersebut, berfungsi sebagai sarana peribadatan dan penghormatan terhadap kekuatan spiritual yang menguasai dunia mereka. Konsep struktur bertingkat yang mengarah ke atas mencerminkan pandangan mereka tentang hubungan antara dunia fana dan dunia roh atau dewa.[2] Pengaruh dari konsep punden berundak ini berlanjut dan berkembang seiring masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke Nusantara, terlihat dalam arsitektur candi dan struktur keagamaan lainnya. Batas geografis
Struktur dan komponen situsSitus Lebak Cibedug dikenal dengan kompleks punden berundaknya yang khas, terdiri dari tiga punden yang semakin tinggi dari barat ke timur. Kompleks ini menampilkan berbagai tinggalan megalitik seperti batu tegak (menhir), batu datar, dan tahta batu, yang semuanya memiliki nilai arkeologis dan historis.
Temuan lain di sekitar situs
Rujukan
|
Portal di Ensiklopedia Dunia