Progcap
Progcap, juga dikenal sebagai Desiderata Impact Ventures Private Limited, adalah perusahaan jasa keuangan yang berbasis di India yang memberikan peluang keuangan bagi usaha mikro dan kecil yang bergerak dalam perdagangan umum dan modern.[1] Perusahaan ini menggunakan model penyampaian hak milik untuk menjamin kredit guna menawarkan kepada pengecer semi-perkotaan dan pedesaan yang tidak mempunyai rekening bank di India akses terhadap jalur kredit yang fleksibel dan bergilir cepat (Bahasa Inggris:Fast Rotation Credit Lines) dengan mengintegrasikan ke dalam rantai pasokan pelanggan dan siklus arus kas.[2][3] SejarahPerusahaan ini didirikan pada tahun 2017 oleh Pallavi Shrivastava dan Himanshu Chandra. Sebelum mendirikan Progcap, kedua pendiri mempunyai pengalaman luas bekerja dengan entitas yang diakui secara global seperti Bank Dunia, IFC, dan Standard Chartered. Berdasarkan latar belakang mereka di bidang keuangan dan teknologi, mereka bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha kecil dan menengah (UKM) dan pengecer di India, khususnya di lokasi tier-2, tier-3, dan tier-4 di mana terdapat akses terhadap produk-produk tradisional. layanan perbankan mungkin terbatas.[4] Sejak awal, Progcap telah berkembang secara signifikan dan menjadi pemain terkemuka di sektor fintech India. Perusahaan bangga dapat menyediakan modal kerja tanpa agunan kepada target pasarnya, sehingga memberdayakan bisnis untuk mempertahankan dan memperluas operasi mereka. Progcap mengklaim telah memfasilitasi kredit lebih dari Rs 6.500 crore, melayani lebih dari 700.000 UKM.[5] Selain itu, perusahaan ini telah melaporkan pencairan dana tahunan sebesar $1 miliar, yang menunjukkan pertumbuhan pesat sebesar 4X lipat dari tahun ke tahun.[6] PendanaanProgcap telah menarik investasi besar dari perusahaan modal ventura terkemuka dan investor strategis. Pendukung terkemuka termasuk Peak XV,[7] Tiger Global,[8] Creation Investments, Google,[9] GrowX[10] dan Beams Fintech Fund.[11] Masuknya modal telah memungkinkan Progcap untuk meningkatkan infrastruktur teknologinya, memperluas jangkauannya, dan menjajaki peluang strategis untuk pertumbuhan lebih lanjut.[12] Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia