Pramuka Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 16 sampai dengan 20 tahun yang perkembangannya berada pada tahapan pertama dan kedua yaitu remaja awal dan remaja madya[1]. Pada tahapan remaja madya, tugas perkembangan yang utama adalah mencapai idealisme dan kemandirian, kebebasan dari orang tua, memperluas hubungan dengan kelompok sebaya. Pada tahapan ini, remaja mencapai kapasitas keintiman hubungan pertemanan, belajar menangani hubungan interaksi dengan lawan jenis. Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan dasar bagi Pembina untuk mempersiapkan bahan, metode dan cara pendekatan yang tepat, sehingga mudah untuk memahami karakter masing-masing remaja. Pembinaan Pramuka Penegak dilakukan secara pribadi sehingga tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka sekaligus juga turut mempertimbangkan perkembangan jiwanya[1].
Kiasan Dasar
Pemberian nama golongan pembinaan kepramukaan sesuai penggolongan usia peserta didik, mengadaptasi proses panjang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya meraih kemerdekaan. Kepanduan Indonesia merupakan sejarah perjuangan bangsa dalam upaya meraih kemerdekaan. Dimulai ketika bangsa Indonesia mensiagakan kemerdekaan yang diambil dari peristiwa Budi Utomo, pada tanggal 20 Mei 1908. Masa mensiagakan kemerdekaan bangsa ini menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Siaga yaitu peserta didik usia 7-10 tahun. Kemudian bangsa Indonesia menggalang persatuan untuk kemerdekaan, yang ditandai dari peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Setelah berhasil menggalang persatuan, maka bangsa Indonesia telah siap untuk menegakkan kemerdekaan yang ditandai dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI, pada tanggal 17 Agustus 1945. Masa keberhasilan menggalang persatuan bangsa menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Penggalang yaitu peserta didik usia 11-15 tahun, dan masa kesiapan menegakkan kemerdekaan menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Penegak yaitu peserta didik usia 16-20 tahun. Proses akhir dari sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia adalah mengisi kemerdekaan dengan memandegani (memprakarsai/memelopori) pembangunan bangsa[1].
Sifat
Sifat umum yang dimiliki Pramuka Penegak adalah semangat juang yang tinggi, idealisme, kemauan yang kuat, percaya diri, mencari jati diri, kreatif dan peduli terhadap lingkungan masyarakat, serta memiliki loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya. Mengingat sifat umum tersebut maka sifat kegiatan Kepenegakan secara umum masih memerlukan bimbingan orang dewasa dengan motto dari, oleh dan untuk Pramuka Penegak di bawah tanggung jawab orang dewasa. Bentuk kegiatan Kepenegakan meliputi[1]:
Bina Diri, merupakan upaya peningkatan kemampuan jiwa dan keterampilan dengan cara menuntut ilmu pengetahuan.
Bina Satuan, merupakan upaya terus menerus mengabdikan diri pada perindukan Siaga atau pasukan Penggalang dalam keterampilan khusus atau inovatif.
Bina Masyarakat Bina masyarakat merupakan upaya dan semangat untuk menjadi penyuluh dan pelopor pembangunan di masyarakatnya.
Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12-32 Pramuka Penegak yang dibagi menjadi 3-4 kelompok yang disebut Sangga. Ambalan Penegak menggunakan nama dan lambang yang dipilih mereka sesuai aspirasinya dan mengandung kiasan dasar yang menjadi motivasi kehidupan ambalan. Sangga adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 16-20 tahun yang disebut Pramuka Penegak. Jumlah anggota sangga yang terbaik adalah 4-8 Pramuka Penegak. Pembentukan sangga dilakukan oleh para Pramuka Penegak sendiri. Nama sangga dipilih di antara nama-nama Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas dan Pelaksana atau dipilih nama lain sesuai aspirasi mereka. Nama tersebut merupakan identitas sangga dan mengandung kiasan dasar yang dapat memberikan motivasi kehidupan sangga.
Untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan, Ambalan Penegak dapat membentuk Sangga Kerja yang anggotanya terdiri atas anggota-anggota sangga yang ada, jumlah anggota disesuaikan dengan beban kerja atau tugas yang diemban. Sangga Kerja bersifat sementara sampai tugas atau pekerjaan selesai dilaksanakan. Setiap ambalan dipimpin oleh seorang Pradana yang dipilih dari musyawarah anggota Ambalan. Karena masa Penegak adalah masa dimana seorang remaja sudah bermasyarakat maka susunan organisasi Ambalannya pun sama dengan susunan organisasi yang terdapat di masyarakat pada umumnya. Di dalam organisasi Ambalan terdapat Dewan Ambalan Penegak yang disebut Dewan Penegak dan Dewan Kehormatan.
Bendahara yang mengatur keuangan dan harta benda milik Ambalan;
Pemangku adat yakni pemimpin tata-cara adat Ambalan, pada hakikatnya adalah penjaga Kode Etik Ambalan;
Beberapa orang anggota. Pembina Pramuka Penegak dan Pembantu Pembina Pramuka Penegak tidak masuk dalam Dewan Ambalan.
Pembina Ambalan bertindak sebagai penasehat, pendorong, pengarah, pembimbing dan mempunyai hak dalam mengambil keputusan terakhir. Dewan Penegak bertugas :
Merancang dan melaksanakan program kegiatan.
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan.
Merekrut anggota baru.
Membantu sangga dalam mengintegrasikan anggota baru dalam sangga.
Untuk mengembangkan kepemimpinan dan rasa tanggung jawab para Pramuka Penegak, dibentuk Dewan Kehormatan Penegak yang terdiri atas para anggota Ambalan yang sudah dilantik dan diketuai oleh Pemangku adat. Tugas Dewan Kehormatan Penegak adalah untuk menentukan:
Pelantikan, penghargaan atas prestasi/jasanya dan tindakan atas pelanggaran terhadap kode kehormatan
Peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak
Rehabilitasi anggota Ambalan Penegak.
Dalam Dewan Kehormatan Penegak, pembina bertindak sebagai penasehat. Pertemuan Dewan Kehormatan Penegak bersifat formal. Undangan disampaikan seminggu sebelumnya dan masalah yang akan dibicarakan diumumkan. Peserta yang hadir menggunakan pakaian seragam dan tempat pertemuan ditentukan lebih dahulu.
Tingkatan
Sistem Tanda Kecakapan adalah salah satu Metode Kepramukaan untuk mendorong dan merangsang Pramuka Penegak agar memiliki kecakapan untuk pengembangan pribadinya. Tanda Kecakapan bukan merupakan tujuan tapi merupakan alat pendidikan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Pramuka Penegak akan mendapat Tanda Kecakapan apabila telah menyelesaikan syarat-syarat kecakapan (telah diuji) dari pembinanya sebagai penghargaan atas kecakapan yang diraihnya[1].
Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka Penegak adalah syarat-syarat kecakapan yang wajib dipenuhi oleh pramuka Penegak untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU). TKU Pramuka Penegak merupakan tanda kecakapan setelah memenuhi syarat-syarat kecakapan umum sesuai dengan tingkatannya.
Ada beberapa tingkatan di Pramuka Penegak yaitu[2]:
Tamu Ambalan
Tamu ambalan adalah seorang pramuka penggalang yang karena usianya dipindahkan dari pasukan penggalang ke ambalan penegak, atau pemuda yang berusia 16 sampai dengan 20 tahun yang belum pernah menjadi anggota Gerakan Pramuka. Sebagai tamu ambalan, wajib mengikuti latihan rutin ambalan dan diberi kesempatan menyesuaikan diri dengan adat istiadat yang berlaku di ambalan tersebut. Tamu ambalan beradaptasi paling lama 3 (tiga) bulan kemudian menjadi calon penegak. Bagi anggota ambalan lainnya diberi kesempatan untuk mengenal dan menilai tamu ambalan tersebut.
Calon Penegak
Calon penegak ialah tamu ambalan yang dengan sukarela menyatakan diri sanggup menaati peraturan dan adat ambalan, dan di terima oleh semua anggota ambalan untuk menjadi anggota ambalan tersebut. Perpindahan status dari tamu ambalan menjadi calon penegak dilaksanakan dengan upacara sederhana dan dialog yang mengandung pendidikan bagi segenap anggota ambalan tersebut.
Selain itu bagi pramuka penegak yang belum mendapatkan tanda pengenal Penegak Bantara, disebut dengan Penegak Tamu/Calon anggota Bantara. Lamanya menjadi calon penegak sedikitnya 6 (enam) bulan. Calon penegak harus menyadari hak dan kewajibannya sebagai berikut:
Tidak mempunyai hak suara dalam musyawarah
Mempunyai hak bicara dalam diskusi, pertemuan, dan musyawarah
Harus mengikuti acara ambalan yang bersangkutan
Berkewajiban menyelesaikan SKU tingkat penegak Bantara
Berkewajiban ikut menjaga dan mengembangkan nama baik ambalannya
Dalam proses pembinaan, setiap calon penegak didampingi oleh dua orang penegak Bantara/Laksana yang berfungsi sebagai pendamping kanan (moral) dan pendamping kiri (keterampilan).
Penegak Bantara adalah calon penegak yang telah memenuhi SKU bagi penegak Bantara dan menaati adat ambalan. Perpindahan dari calon penegak menjadi penegak Bantara dilaksanakan dengan upacara pelantikan, yang bersangkutan mengucapkan Tri Satya dengan suka rela dan berhak memakai tanda pengenal untuk penegak Bantara. Selama menjadi penegak Bantara diberi kesempatan latihan membaktikan diri kepada masyarakat dan membentuk kepribadian yang kuat. Seorang penegak Bantara tetap melanjutkan latihan dan kegiatan lainnya untuk:
Menyelesaikan SKU tingkat penegak laksana sehingga dapat dilantik sebagai penegak laksana.
Menempuh SKK sesuai dengan minat dan bakatnya sehingga mendapatkan tanda kecakapan khusus.
Mengembangkan bakat dan minatnya di satuan karya pramuka serta menyebarkan tugas pokok Saka Tanda Kecakapan Umum Bantara sesuai dengan kemampuannya dan Penegak Bantara yang menjadi anggota Saka, tidak meninggalkan gugus depannya.
Berperan serta dalam memberikan bantuan kepada kwartir sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang ada padanya.
Penegak Laksana ialah penegak Bantara yang telah memenuhi SKU tingkat penegak laksana dan menaati adat ambalan. Perpindahan dari penegak Bantara menjadi penegak laksana dilaksanakan dengan upacara kenaikan tingkat dengan mengucapkan ulang janji Tri Satya dengan sukarela dan berhak memakai tanda pengenal untuk penegak laksana. Selama menjadi penegak laksana diberi kewajiban memimpin kegiatan bakti untuk Gerakan Pramuka dan masyarakat. Seorang penegak laksana tetap melanjutkan latihan dan kegiatannya yang dikembangkan untuk:
Meningkatkan pencapaian SKK sehingga mendapatkan tanda kecakapan khusus yang lebih tinggi
Memperdalam dan menambah keikutsertaannya dalam satuan karya pramuka
Mengikuti kursus yang diselenggarakan oleh Gerakan Pramuka
Memberikan kesempatan untuk membaktikan dirinya dengan membantu menyelenggarakan latihan atau kegiatan untuk pramuka siaga atau pramuka penggalang
Berperan serta dalam memberikan bantuan kepada kwartir sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang ada padanya.
Penegak Garuda adalah pramuka penegak laksana yang telah menyelesaikan syarat pramuka garuda golongan penegak, menaati adat ambalan dan dapat menjadi teladan bagi anggota yang lain. Syarat menjadi Pramuka Penegak Garuda:
Menjadi contoh yang baik di gugus depan, di rumah, di sekolah/perguruan tinggi, di tempat kerja, dan di masyarakat sesuai dengan Satya dan Darma Pramuka
Memahami UUD 1945, UU Gerakan Pramuka, serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
Telah menyelesaikan SKU tingkat pramuka penegak laksana
Memiliki TKK pramuka penegak sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) macam, terdiri dari 5 (lima) TKK wajib dan 5 (lima) TKK pilihan yang ditentukan oleh gugus depannya. Dari kesepuluh TKK tersebut sekurang-kurangnya 3 (tiga) macam TKK tingkat utama dan 5 (lima) macam TKK tingkat madya
Sekurang-kurangnya telah 3 (tiga) kali mengikuti pertemuan pramuka penegak, di tingkat ranting, cabang, daerah, Nasional, atau internasional
Dapat menggunakan komputer dan berkomunikasi dengan salah satu bahasa internasional dengan baik
Tergabung dalam salah satu satuan karya pramuka
Dapat menyelenggarakan suatu proyek produktif yang bersifat perorangan/ bersama di gugus depan atau di satuan karya pramuka
Sebagai penabung yang rajin dan teratur
Mampu menampilkan kecakapannya di bidang seni budaya, olahraga, ilmu pengetahuan dan teknologi di depan umum
Dapat melakukan kegiatan pembangunan di lingkungannya mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
Aktif menjadi asisten/pembantu pembina di gugus depan.
Seorang Penegak Garuda berkewajiban:
menjaga nama pribadi dan meningkatkan kemampuannya agar tetap menjadi teladan, baik bagi pramuka maupun bagi anak-anak dan pemuda lainnya.
Memotivasi, membantu, dan menggiatkan teman-teman sesama pramuka untuk memenuhi syarat-syarat pramuka garuda
Kode Kehormatan
Kode Kehormatan untuk Pramuka Penegak terdiri atas Satya (janji) dan Ketentuan Moral (Dharma)
Janji Pramuka Penegak disebut Satya Pramuka. Berikut bunyi Satya Pramuka Penegak[5]:
Tri Satya Pramuka Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, negara kesatuan Republik Indonesia,dan Mengamalkan Pancasila
2. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
3. Menepati Dasa Darma Pramuka.
Ketentuan Moral Pramuka penegak disebut Darma Pramuka. Berikut isi Darma Pramuka Penegak:
Dasa Darma Pramuka itu:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil, dan gembira
7. Hemat, cermat, dan bersahaja
8. Disiplin, berani, dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
Prinsip Pembinaan
Pembinaan Pramuka penegak adalah untuk mempersiapkan diri sebagai pemimpin yang bertanggungjawab kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, negara dan Tuhan Yang Maha Esa, melalui tri bina yaitu[2]:
Bina diri adalah kegiatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
Bina satuan adalah mempersiapkan diri menjadi Instruktur dalam keterampilan kepramukaan tertentu pada perindukan siaga dan pasukan penggalang
Bina masyarakat adalah mempersiapkan diri menjadi pemimpin di masyarakat.
Wadah Pembinaan
Pramuka Penegak tidak hanya belajar dan berlatih di sekolah atau di gugus depan saja, tetapi ada beberapa wadah pembinaan yang bisa dijadikan tempat belajar dan berlatih guna menambah wawasan yang lebih luas, di antaranya[2]:
Wadah pembinaan di gugus depan
Ambalan Penegak, adalah satuan gerak untuk golongan pramuka penegak yang menghimpun sangga dan dipimpin oleh Pradana dengan didampingi pembina ambalan sebagai penasehat.
Sangga, adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya dengan jumlah anggota 4-8 orang pramuka penegak.
Sangga Kerja, adalah wadah untuk melaksanakan suatu tugas atau kegiatan yang anggotanya terdiri atas anggota-anggota sangga yang ada, jumlah anggota disesuaikan dengan beban tugas atau kegiatan yang diemban. Sangga kerja bersifat sementara sampai tugas atau kegiatan selesai dilaksanakan.
Wadah pembinaan di Satuan Karya Pramuka
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan dan pembinaan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan menambah pengalaman para pramuka penegak dan pandega dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan. Saka juga memotivasi mereka untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif sehingga memberi bekal bagi kehidupannya dalam melaksanakan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan serta peningkatan ketahanan nasional.
Wadah pembinaan di Kwartir
Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega adalah wadah pembinaan dan pengembangan kaderisasi kepemimpinan di tingkat kwartir. Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega beranggotakan pramuka penegak dan pandega yang dipilih dalam Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Putri Putra (Musppanitra) bersifat kolektif dan kolegial yang merupakan bagian integral dari kwartir, berkedudukan sebagai badan kelengkapan kwartir yang diberi wewenang dan kepercayaan untuk mengelola kegiatan pramuka penegak dan pandega.
Kegiatan
Kegiatan Pramuka Penegak adalah perwujudan dari sumpah di atas yang mengutamakan semangat gotong royong untuk membangun masyarakat. Secara garis besar kegiatan Pramuka Penegak dibagi menjadi[1][2]:
Kegiatan Latihan Rutin Mingguan
Kegiatan latihan rutin dimulai dengan:
Upacara pembukaan latihan,
Dilanjutkan dengan pemanasan berupa permainan ringan atau ice breaking, atau sesuatu yang sifatnya menggembirakan tetapi tetap mengandung pendidikan. Pemanasan dapat dilakukan dengan diskusi tentang hasil keputusan Dewan Penegak mengenai program latihan, atau diskusi mengenai pelaksanaan proyek bakti masyarakat; dsb.
Latihan inti, bisa diisi dengan hal-hal yang meliputi penanaman nilai-nilai dan sekaligus keterampilan. Berbagai cara untuk menyajikan nilai-nilai dan keterampilan yang dilakukan secara langsung (misalnya keterampilan beternak ayam, beternak ikan hias, beternak lebah, membuat vas bunga dari bambu, penyuluhan narkoba, penyuluhan kependudukan kepada masyarakat, latihan memberi materi baris-berbaris di pasukan Penggalang).
Latihan penutup, dapat diisi dengan permainan ringan, menyanyi, atau pembulatan dari materi inti yang telah dilakukan.
Upacara penutupan latihan. Dalam upacara penutupan Pembina Upacara menyampaikan rasa terima-kasih dan titip salam pada keluarga adik-adik Penegak, dan memberi motivasi kepada Penegak agar tetap menjadi warganegara yang berkarakter.
Di dalam setiap latihan dapat dilakukan pengujian Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat-syarat kecakapan Khusus (SKK) yang bisa dilakukan sewaktu latihan atau di luar latihan. Acara pelantikan dapat dilakukan dalam kegiatan rutin atau eksidental.
Bulanan
Kegiatan ini bisa diselenggarakan atas dasar keputusan Dewan Penegak dan Pembinanya, dengan jenis kegiatan yang biasanya berbeda dengan kegiatan rutin mingguan. Kegiatan rutin dengan interval waktu tersebut biasanya dilakukan ke luar dari pangkalan gugusdepan; misalnya hiking, rowing, climbing, mountainering, jungglesurvival, orientering, swimming, kegiatan-kegiatan permainan high element, dan low element, praktik pionering yang sebenarnya, first aids, bakti masyarakat, berkemah.
Latihan Gabungan (Latgab)
Pada hakekatnya latihan gabungan ini adalah latihan bersama dengan gugus depan lain, sehingga terdapat pertukaran pengalaman antara Penegak dengan Pandega, Pembina dengan Pembina. Materi kegiatannya dapat sama dengan kegiatan Bulanan/ dua bulanan / tiga bulanan/ menurut kesepakatan.
Kegiatan di tingkat Kwartir Cabang, Daerah, dan Nasional
Jenis kegiatan kita dikategorikan dalam kegiatan rutin, karena diselenggarakan tahunan, dua tahunan, tiga tahunan, empat tahunan, atau lima tahunan yang diputuskan dan diselenggarakan oleh Kwartirnya, misalnya kegiatan:
Gladian Pemimpin Satuan
KIM (Kursus Instruktur Muda)
LPK (Latihan Pengembangan Kepemimpinan Penegak & Pandega)
KPDK (Kursus Pengelola Dewan Kerja).
Berbagai Kursus Keterampilan.
Berbagai jenis kursus kewirausahaan
Mengerjakan berbagai proyek bakti
Raimuna (Pertemuan Penegak & Pandega Puteri dan Putera)
Perkemahan Wirakarya (kemah bakti Penegak dan Pandega
mengerjakan proyek-proyek yang bermanfaat bagi masyarakat)
Kegiatan ini biasanya muncul karena Gerakan Pramuka mengikuti kegiatan lembaga Pemerintah atau lembaga non-pemerintah lainnya. Misalnya mengikuti pencanangan say no to drugs yang diselenggarakan oleh BNN, atau Departemen Kesehatan; “kegiatan penghijauan” yang dilakukan oleh Departemen Pertanian, Kegiatan Imunisasi, Kegiatan bakti karena bencana alam, dan kegiatan penyuluhan lainnya.
Kegiatan Pengembangan
Minat di dalam Gerakan Pramuka terdapat lembaga-lembaga yang dapat memberikan pendidikan khusus yang menjurus kepada peminatan yang disebut dengan Satuan Karya (Saka). Ada 8 Saka atau 8 peminatan dalam Gerakan Pramuka yakni
Saka Bahari – minat kelautan,
Saka Bakti Husada – minat pelayanan kesehatan,
Saka Bhayangkara – minat hukum dan kemasyarakatan;
Saka Dirgantara – minat keangkasaan;
Saka Kencana – minat penyuluhan kependudukan;
Saka Taruna Bumi – minat pertanian, perikanan dan peternakan;
Saka Wana Bhakti – minat kehutanan;
Saka Wira Kartika – minat kesatriaan darat.
Setiap Penegak dapat mengikuti beberapa kegiatan Satuan Karya sesuai minat dan bakatnya.
Kecakapan Umum
Pendidikan kepramukaan mendorong peserta didik untuk mengembangkan segala dimensi kepribadian secara seimbang. Hal tersebut merupakan dorongan dalam mengeksplorasi pertumbuhan dari segala kemungkinan yang bisa diraih untuk menjadi manusia seutuhnya. Guna mencapai tujuan tersebut, kepramukaan mengembangkan area-area perkembangan, mencakup keragaman yang luas dalam dimensi kepribadian manusia, serta mengaturnya dalam struktur kepribadian.
Setiap area pengembangan memiliki kompetensi akhir yang harus dicapai. Kompetensi akhir dijabarkan secara berkesinambungan dan meningkat menjadi kompetensi dasar yang harus dicapai di tingkat Penegak Bantara dan Penegak Laksana. Kompetensi ini dimaksudkan untuk memberikan arah pengembangan pribadi, menetapkan arah potensi yang dapat dicapai oleh setiap tingkatan Pramuka Penegak sesuai dengan usia dan sifat pribadi masing-masing serta berfungsi sebagai dasar untuk mengetahui perkembangan pribadi. Kompetensi akhir merupakan sasaran yang diharapkan dapat dicapai setelah secara bertahap Pramuka Penegak menempuh syarat kecakapan umum.[1]
Area Pengembangan Spiritual
Pengembangan Spiritual adalah pengembangan yang berkaitan dengan pengetahuan yang mendalam dan pemahaman kekayaan spiritual (keagamaan dan kepercayaan) yang dimiliki masyarakat. Pengembangan spiritual pada Pramuka Penegak merupakan salah satu aplikasi Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan. Tujuan pengembangan Spiritual Pramuka Penegak adalah membantu memperdalam dan memperkuat keimanan, ketaqwaan dan mensyukuri kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangan-Nya.
Sasaran area pengembangan spiritual adalah:
Mampu melaksanakan kewajiban agamanya secara teratur
Mampu menyampaikan rasa syukur dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Menghormati agama dan kepercayaan orang lain
Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan spiritual Pramuka Penegak terdiri atas:
Kompetensi Akhir: taat beribadah, mengamalkan ajaran agama dan kepercayaan yang diyakininya, serta menghormati agama dan kepercayaan orang lain.
Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut:
Penegak Bantara: Mampu mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bernilai spiritual. Mampu melaksanakan ibadah sehari-hari sesuai dengan keyakinannya.
Penegak Laksana: Mampu memahami terhadap perbedaan keyakinan yang dianut oleh orang lain. Mampu bersikap konsisten terhadap pelaksanaan agama yang diyakininya.
Butir Syarat Kecakapan Umum pada area pengembangan spiritual tingkat Bantara adalah:
Agama Islam
Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam
Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan dapat mendirikan Sholat sunah secara individu
Mampu menjelaskan makna berpuasa serta macam-macam Puasa
Mampu menjelaskan makna berpuasa serta macam-macam Puasa
Dapat membaca doa Ijab Qobul Zakat
Dapat menghafal minimal sebuah hadist dan menjelaskan hadist tersebut
Agama Katolik
Tahu dan paham makna dan arti Gereja Katolik
Dapat memimpin doa dan membangun serta membuat gerakan cinta kasih pada keberagaman agama di luar Gereja Katolik
Agama Kristen Protestan
Mendalami Hukum Kasih dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
Agama Hindu
Dapat menjelaskan sejarah perkembangan agama Hindu di Indonesia
Dapat menjelaskan makna dan hakikat dari tujuan melaksanakan persembahyangan sehari-hari dan hari besar keagamaan Hindu
Dapat menjelaskan maksud dan tujuan kelahiran menjadi manusia menurut agama Hindu
Dapat menjelaskan makna dan hakekat ajaran Tri Hita Karana dengan pelestarian alam lingkungan
Dapat mempraktikkan bentuk gerakan Asanas dari Hatta Yoga
Dapat melafalkan dan mengkidungkan salah satu bentuk Dharma Gita
Dapat mendeskripsikan struktur , fungsi dan sejarah pura dalam cakupan Sad Kahyangan
Agama Budha
Saddha - Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama
Merumuskan dasar-dasar keyakinan dan cara mengembangkan-nya
Menjelaskan sejarah Buddha Gotama
Menjelaskan Tiratana sebagai pelindung
Menjelaskan kisah-kisah sejarah penulisan kitab suci tripitaka
Butir Syarat Kecakapan Umum pada area pengembangan spiritual tingkat Laksana adalah:
Agama Islam
Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam di muka Pasukan Penggalang atau Ambalan Penegak
Dapat menjelaskan rukun sholat dan dapat mendirikan Sholat sunah.
Dapat menjelaskan rukun puasa serta dapat melakukan salah satu puasa sunah
Memahami tata cara merawat/mengurus jenazah
Pernah menjadi Amil Zakat
Dapat menghafal ayat tematik, dari Alquran dan mampu menjelaskannya
Agama Katolik
Memahami dan mendalami 7 sakramen
Menghayati dan dapat menceritakan riwayat salah satu Santo / Santa
Membahas 10 Perintah Allah, dilengkapi dengan contoh kehidupan sehari-hari
Agama Kristen Protestan
Dapat memberi kesaksian di depan jemaat atau teman sebaya
Dapat berpartisipasi aktif dalam pelayanan Gereja sesuai bakat dan kemampuannya
Telah mengikuti pengajaran Agama (Katekisasi)
Agama Hindu
Dapat menjelaskan sejarah kerajaan /candi–candi agama Hindu di Indonesia
Dapat melafalkan dan bertindak sebagai pemimpin persembahyangan Panca Sembah.
Dapat menjelaskan Samsara / Punarbawa atau reinkarnasi sebagai bentuk untuk penyempurnaan kelahiran berikutnya.
Dapat menjelaskan konsep Ajaran Asta Brata
Dapat melakukan gerakan dan menjelaskan fungsi, serta manfaat dari setiap gerakan Yoga Asanas.
Dapat melafalkan dan mengkidungkan lebih dari satu bentuk Dharma Gita
Dapat menjelaskan bentuk dan fungsi dari seni sakral keagamaan Hindu
Agama Buddha
Dapat memimpin dan mengorganisir kebaktian (pagi dan sore) serta perayaan hari-hari besar Agama Buddha; hari Waisak, Asadha, Kathina, Maggapuja)
Saddha: Mendiskripsikan ruang lingkup dan intisari Tripitaka
Menjelaskan makna dan manfaat puja serta doa
Mendiskripsikan sila sebagai bagian dari jalan mulia berunsur delapan
Menjelaskan kebenaran yang terdapat dalam Tripitaka
Area Pengembangan Emosional
Pengembangan emosional adalah pengembangan yang berkaitan dengan perasaan dan bagaimana cara mengungkapkan emosi. Sikap dan perilaku seseorang mencerminkan keseimbangan dan kematangan emosi dalam mencapai dan memelihara kebebasan diri. Emosi dan perasaan merupakan bagian dari kehidupan yang membantu pembentukan pribadi seseorang. Tujuan pengembangan emosional adalah membantu Pramuka Penegak untuk menumbuhkembangkan perasaan dan pengungkapannya secara wajar, menghargai perasaan orang lain serta dapat mengelola emosinya dengan baik.
Sasaran area pengembangan emosional adalah:
Mampu menjalin komunikasi yang cukup baik di antara anggota keluarga dan masyarakat di sekitarnya
Mampu mengendalikan emosi diri dan emosi orang lain.
Menghargai pendapat orang lain
Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan emosional Pramuka Penegak terdiri atas:
Kompetensi Akhir: mampu menentukan sikap dan gaya hidup serta merencanakan masa depan dan pekerjaannya.
Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut:
Penegak Bantara: Mampu berkomunikasi dengan orang tua dan teman secara santun. Mampu mengendalikan emosi dan berpikir secara logis. Mampu menyampaikan pendapat dan menerima perbedaan pendapat dengan tidak menyinggung perasaan orang lain.
Penegak Laksana: Mampu menyampaikan gagasan dalam berbagai bentuk yang santun. Mampu berempati terhadap pendapat orang lain.
Butir Syarat Kecakapan Umum pada area pengembangan emosional tingkat Bantara adalah:
Berani menyampaikan kritik dan saran dengan sopan dan santun kepada sesama teman
Dapat mengikuti jalannya diskusi dengan baik
Butir Syarat Kecakapan Umum pada area pengembangan emosional tingkat Laksana adalah:
Dapat menerima kritik dari orang lain, serta berani mengeluarkan pendapatnya dengan tertib, sopan dan santun kepada orang-orang di sekitarnya
Dapat mengikuti dan atau memimpin diskusi Ambalan dan mampu mengambil keputusan
Area Pengembangan Sosial
Pengembangan Sosial adalah pengembangan pribadi yang berkaitan dengan kepercayaan dan ketergantungan terhadap orang lain serta membangun kemampuan untuk bekerja sama dan memimpin. Pengakuan terhadap remaja sebagai individu merupakan wadah belajar untuk mengungkapkan perasaan dan eksistensi diri kepada orang lain dengan cara yang benar dan santun. Tujuan pengembangan sosial adalah membantu Pramuka Penegak dalam mengembangkan hubungan sosial dengan teman, komunikasi, kemandirian, kerja sama, kepemimpinan dan solidaritas.
Sasaran area pengembangan sosial adalah:
Mampu bekerja sama dan berinteraksi dengan orang lain di dalam sebuah kelompok
Mematuhi aturan kelompok dan sanggup menerima konsekuensinya
Peduli terhadap orang lain, lingkungannya
Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan sosial Pramuka Penegak terdiri atas:
Kompetensi Akhir: mampu bekerja sama dalam tim, berkomunikasi dan menjaga kelestarian lingkungan serta memiliki kepedulian sosial.
Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut:
Penegak Bantara: Mampu mengenal kepribadian orang lain dan tidak berprasangka buruk. Mampu memimpin kelompoknya dan memberikan kontribusi terhadap organisasi sosial lain yang dilakukan secara individu maupun kelompok.
Penegak Laksana: Mampu memahami perbedaan strata sosial di masyarakat. Mampu memimpin dan bekerja sama. Mampu menjelaskan prinsip-prinsip hak asasi manusia beserta contoh konkret.
Butir Syarat Kecakapan Umum pada area pengembangan sosial tingkat Bantara adalah:
Dapat saling menghormati dan toleransi dalam bakti antar umat beragama
Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 2 kali setiap bulan
Setia membayar iuran kepada gugus depan, dengan uang yang diperoleh dari usaha sendiri
Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pergaulan sehari-hari
Telah membantu mengelola kegiatan di Ambalan
Telah ikut aktif kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali
Dapat menampilkan kesenian daerah di depan umum minimal satu kali.
Butir Syarat Kecakapan Umum pada area pengembangan sosial tingkat Laksana adalah:
Dapat menjadi penengah (memberi solusi), jika terjadi ketidaksepahaman dalam kelompoknya
Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 3 kali setiap bulan
Setia membayar iuran kepada gugus depannya, dengan uang diperoleh dari usaha sendiri, serta membantu Ambalan dalam mengelola administrasi keuangan
Dapat memimpin rapat dan membuat risalah dengan baik
Pernah memimpin kegiatan di tingkat Ambalan
Pernah memimpin kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali
Dapat memimpin kelompok dalam menampilkan salah satu jenis kesenian daerah
Area Pengembangan Intelektual
Pengembangan Intelektual adalah pengembangan yang berkaitan dengan kemampuan berpikir, berinovasi dan menggunakan informasi dalam situasi yang berbeda. Pada dasarnya setiap anak memiliki kemampuan intelektual yang diartikan sebagai kecerdasan. Tujuan Pengembangan Intelektual Pramuka Penegak adalah membantu menumbuhkan keingintahuan akan sesuatu dengan menghimpun informasi, memproses, mengambil keputusan dan memecahkan masalah.
Sasaran area pengembangan intelektual adalah:
Mampu menghimpun dan memproses informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dalam mengambil keputusan.
Mampu berinovasi dan berkreasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kegiatan keterampilan kepramukaan.
Mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya.
Mampu mensosialisasikan teknologi tepat guna kepada masyarakat.
Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan intelektual Pramuka Penegak terdiri atas:
Kompetensi Akhir: mampu menunjukkan semangat dan daya kreativitas yang tinggi dalam mengaplikasikan pengetahuan, teknologi dan keterampilan kepramukaan yang dimilikinya.
Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut:
Penegak Bantara: mampu memilih bidang pengetahuan yang diminati untuk menunjang cita-citanya. Mampu membuat kesimpulan, kritik dan saran terhadap hal yang dipelajari. Mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan teknologi tepat guna.
Penegak Laksana: mampu menambah pengetahuan dan wawasannya. Mampu belajar secara sistematis sesuai dengan arah cita-citanya. Mampu menceritakan suatu masalah dengan sudut pandang yang berbeda. Mampu mensosialisasikan teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan masyarakat.
Butir Syarat Kecakapan Umum pada area pengembangan intelektual tingkat Bantara adalah:
Mengenal, mengerti dan memahami isi AD & ART Gerakan Pramuka
Dapat menjelaskan sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia
Dapat menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam lainnya dalam pengembaraan
Dapat menjelaskan bentuk pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Dapat menjelaskan tentang organisasi ASEAN dan PBB
Dapat menjelaskan tentang kewirausahaan
Dapat mendaur ulang barang bekas menjadi barang yang bermanfaat
Dapat menerapkan pengetahuannya tentang tali temali dan pionering dalam kehidupan sehari-hari
Butir Syarat Kecakapan Umum pada area pengembangan intelektual tingkat Laksana adalah:
Dapat menjelaskan isi AD & ART Gerakan Pramuka kepada Ambalan
Dapat menjelaskan di muka umum tentang sejarah kepramukaan Indonesia dan dunia
Dapat melakukan pengembaraan selama 3 hari dan atau mengatur kehidupan perkemahan selama minimal 3 hari
Dapat menjelaskan sejarah, arti, tata cara penggunaan dan kiasan Sang Merah Putih
Dapat menjelaskan peran Indonesia dalam organisasi ASEAN dan PBB
Telah memiliki keterampilan kewirausahaan yang dapat menghasilkan uang
Dapat membuat salah satu jenis peralatan teknologi tepat guna
Secara berkelompok dapat membuat struktur dari keterampilan tali temali dan pionering, yang dapat digunakan masyarakat
Area Pengembangan Fisik
Pengembangan fisik adalah pengembangan yang berkaitan dengan anggota dan organ tubuh manusia, mengenali kebutuhannya, pemeliharaan agar menjadi sehat dan bugar. Pramuka Penegak wajib mengenali tubuhnya, bertanggung jawab atas pertumbuhan dan fungsi tubuhnya, serta dapat menjaganya agar tetap sehat dan bugar. Tujuan pengembangan fisik adalah tumbuhnya kesadaran hidup sehat dan bersih serta dimilikinya kemampuan fisik yang prima sesuai kondisi.
Sasaran area pengembangan fisik adalah:
Mampu menjaga dan memelihara kesehatan tubuh antara lain dengan berolahraga yang teratur.
Mampu memanfaatkan kemampuan fisiknya.
Mampu menjelaskan perkembangan fisik dan psikologis manusia.
Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan fisik Pramuka Penegak terdiri atas :
Kompetensi Akhir: mampu menjaga kebugaran tubuhnya agar tetap sehat dan prima serta memanfaatkan kemampuan fisiknya. Mampu menjelaskan perbedaan perkembangan fisik dan psikologis antara lelaki dan perempuan.
Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut:
Penegak Bantara: mampu melindungi kesehatan dan menerima kondisi fisiknya, memanfaatkannya serta memiliki sportifitas dan kesadaran hidup sehat.
Penegak Laksana: mampu menjaga dan merawat kebugaran tubuhnya sendiri. Mampu menjelaskan tentang kesehatan reproduksi dan mampu menggunakan seluruh kemampuan fisiknya untuk hal-hal yang berguna.
Butir Syarat Kecakapan Umum pada area pengembangan fisik tingkat Bantara adalah:
Selalu berolahraga, mampu melakukan olahraga renang gaya bebas dan menguasai 1 (satu) cabang olahraga tim.
Dapat menjelaskan perkembangan fisik laki-laki dan perempuan
Dapat memimpin baris berbaris dan menjelaskan peraturannya kepada anggota sangganya.
Dapat menyebutkan beberapa penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat.
Ikut serta dalam perkemahan selama 3 hari berturut – turut
Butir Syarat Kecakapan Umum pada area pengembangan fisik tingkat Laksana adalah:
Selalu berolahraga, Dapat melakukan olahraga renang selain gaya bebas dan menguasai 1 (satu) cabang olahraga lainnya.
Dapat memahami dan menjelaskan tentang kesehatan reproduksi
Dapat mempersiapkan dan melaksanakan upacara umum minimal 3 kali
Dapat menyebutkan penyebab dan cara pencegahan penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat
Kecakapan Khusus
Kecakapan khusus adalah kecakapan, kepandaian, ketangkasan, keterampilan dan kemampuan, sikap dan usaha dalam bidang tertentu yang dimiliki seorang pramuka sebagai hasil pendidikan dan latihan serta pengujiannya. Tanda Kecakapan Khusus disingkat T.K.K. adalah suatu tanda yang menunjukkan kecakapan, kepandaian, ketangkasan, keterampilan, kemampuan sikap dan usaha seorang Pramuka di bidang tertentu, sesuai dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohaninya Macam kecakapan khusus tidak dibatasi jumlahnya, mengingat keadaan, kemampuan dan keperluan masyarakat setempat serta keadaan, kemampuan, keperluan, sifat minat, dan bakat anak didik. Kecakapan khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega diadakan dalam tiga tingkat, sebagai berikut[6]:
Tingkat Purwa, yaitu apabila Pramuka tersebut telah tahu dan menaruh minat atau perhatian pada kecakapan tertentu, dan telah menolong sedikitnya seorang Pramuka sehingga memenuhi syarat-syarat T.K.K. tersebut tingkat Purwa.
Tingkat Madya, yaitu apabila Pramuka tersebut telah memperlihatkan perhatian dan kecakapannya dalam salah satu jenis kecakapan dan telah menolong sedikitnya seorang Pramuka sehingga memenuhi syarat-syarat T.K.K. tersebut tingkat Purwa.
Tingkat Utama, yaitu apabila Pramuka tersebut telah memperlihatkan kemahiran/keahliannya dan memperlihatkan penghasilannya, serta menolong Pramuka sehingga memenuhi syarat-syarat T.K.K. tersebut tingkat Madya.
Macam dan Tanda Kecakapan Khusus digolongkan dalam 5 (lima) bidang yaitu :
Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi dan Watak
Bidang Patriotisme dan Seni Budaya
Bidang Ketangkasan dan Kesehatan
Bidang Ketrampilan dan Teknik Pembangunan
Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong-royong, Ketertiban Masyarakat, Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup
Sanggar
Ambalan yang ideal memiliki markas Ambalan, yakni tempat di mana Ambalan itu berkumpul. Markas ini biasanya diberi nama “Sanggar”. Setiap Ambalan harus memiliki bendera Merah Putih, bendera Pramuka, bendera Ambalan/ pusaka Ambalan/tunggul Ambalan serta bendera WOSM, tiang bendera, tali-menali, dilengkapi dengan peralatan tulis-menulis (mesin ketik, komputer, printer), peralatan memasak, serta peralatan perkemahan, serta perlengkapan adat.[1]