25.000 tewas atau terluka, 7.000 ditawan, 15.000 hilang
22.000 tewas atau terluka Tentara Wellington : 3.500 tewas, 10.200 terluka, 3.300 hilang. Tentara Blücher : 1.200 tewas, 4.400 terluka, 1.400 hilang.
Pertempuran Waterloo terjadi pada tanggal 18 Juni1815 di dekat kota Waterloo sekitar 15 km selatan ibu kotaBelgia, Brussels, merupakan pertempuran terakhir Napoleon. Kekalahan dalam perang ini menjadi penutup sejarahnya sebagai Kaisar Prancis. Pertempuran ini juga dicatat dalam sejarah sebagai penutup dari seratus hari sejak larinya Napoleon dari pulau Elba.
Setelah kekalahan militer total yang kedua dalam waktu yang berdekatan ini Prancis dibebankan persyaratan perdamaian yang memberatkan dalam Perjanjian Paris yang Kedua dan Napoleon menjadi tawanan perang oleh pihak Inggris dan ditahan di Pulau St. Helena di lautan Atlantik hingga meninggalnya pada 5 Mei 1821 sebagai orang buangan.
Pendahuluan
Pada 13 Maret1815 enam hari sebelum Napoléon tiba di Paris, Kongres Wina menyatakannya sebagai penjahat.[1] Empat hari kemudian, Britania Raya, Rusia, Austria dan Prusia memobilisasi tentara mereka untuk mengalahkan Napoléon.[2] Napoléon mengetahui bahwa sekali gagal untuk mencegah satu atau lebih dari sekutu-sekutu Koalisi Ketujuh maka kesempatan satu-satunya untuk tetap memegang kekuasaan adalah menyerang sebelum Koalisi sempat bergerak.
Susunan awal pasukan Wellington dimaksudkan untuk membalas ancaman Napoléon yang mengepung tentara Koalisi dengan bergerak melewati Mons ke barat-daya Brussels.[3] Hal ini dapat memutus jalur komunikasi Wellington dengan pangkalannya di Oostende, tetapi dapat menempatkan pasukannya lebih dekat dengan pasukan Blücher. Napoléon memanfaatkan kekhawatiran Wellington dengan laporan intelijen palsu.[4] Dia membagi pasukannya menjadi sayap kiri dengan Michell Ney sebagai komandan, sayap kanan dengan Emmanuel de Grouchy sebagai komandan dan pasukan cadangan yang dia komandani sendiri. Melintasi perbatasan dekat Charleroi sebelum fajar tanggal 15 Juni dan mengamankan posisi tengah antara pasukan Wellington dan Blücher.
Pada 16 Juni Wellington mendapat kabar dari Willem II dan terkejut mengetahui lajunya pasukan Napoléon. Segera dia memerintahkan pasukannya untuk berkosentrasi di Quatre Bras di mana Willem II dengan brigade Karl Bernhard dari Sachsen-Weimar-Eisenach mempertahankan posisi mereka melawan pasukan Ney.[5] Ney diperintahkan untuk mengamankan persimpangan Quatre Bras untuk dapat di kemudian hari maju ke timur dan memperkuat Napoléon.
Napoléon bergerak menuju konsentrasi tentara Prusia pada 16 Juni dengan pasukan cadangan dan pasukan sayap kanan. Dia mengalahkan Blücher di Pertempuran Ligny. Di Quatre Bras Wellington datang dan memukul mundur Ney. Akan tetap kekalahan Prusia di Ligny membuat Wellington tidak dapat mempertahankan posisinya di Quatre Bras, maka keesokan harinya dia mundur ke utara mengambil posisi bertahan.[6]
Prusia mundur dari Ligny tanpa gangguan dan juga tanpa disadari oleh pihak Prancis .[7] Sebagian dari pasukan penjaga bagian belakang mereka tetap berada di posisi sampai dengan tengah malam dan beberapa tidak bergerak sampai pagi hari.[7] Pasukan Prusia mundur ke utara sejajar dengan Wellington. Pasukan Prusia berkumpul di Korps IV Friedrich Wilhelm Freiherr von Büllow yang tidak diserang di Ligny dan berada dalam posisi yang kuat di selatan Waver.[7]
Napoléon dengan pasukan cadangannya bergabung dengan pasukan Ney pada 17 Juni pukul 13:00 menyerang pasukan Wellington. Akan tetapi mereka tidak menemukan Wellington. Pasukan Prancis ini kemudian mencoba mengejar pasukan Wellington, tetapi hasilnya hanyalah pertempuran kecil pasukan kavaleri di Genepiën. Sebelum meninggalkan Ligny, Napoléon memerintahkan Grouchy untuk mengikuti alur mundur pasukan Prusia dengan pasukan sebesar 33.000 orang. Keterlambatan, ketidakpastian arah dari pasukan Prusia dan ketidakjelasan perintah membuat Grouchy tidak dapat mencegah pasukan Prusia mencapai Waver yang dari sana mereka dapat maju mendukung pasukan Wellington. Sebelum tanggal 18 Juni Wellington sudah tiba di posisinya di Waterloo, diikuti dengan bagian utama dari pasukan Napoléon. Pasukan Blücher berkumpul di sekitar Waver, sekitar 13 km ke arah timur.
Barbero, Alessandro (2005). The Battle: A New History of Waterloo. Atlantic Books. ISBN 1-84354-310-9
Beamish, N. Ludlow (1832, reprint 1995). History of the King's German Legion. Dallington: Naval and Military Press. ISBN 0-9522011-0-0
Booth, John (1815). The Battle of Waterloo: Containing the Accounts Published by Authority, British and Foreign, and Other Relevant Documents, with Circumstantial Details, Previous and After the Battle, from a Variety of Authentic and Original Sources. available on Google Books
Chandler, David G. (1973). Campaigns of Napoleon. New York: Scribner. ISBN 0-02-523660-1
Chesney, Charles C. (1907). Waterloo Lectures: A Study Of The Campaign Of 1815. Longmans, Green, and Co. ISBN 1-4286-4988-3
Hofschröer, Peter (1998). 1815: The Waterloo Campaign. Vol. 1: Wellington, His German Allies and the Battles of Ligny and Quatre Bras. London: Greenhill Books. ISBN 978-1-85367-304-7
Hofschröer, Peter (1999). 1815: The Waterloo Campaign. Vol. 2: The German Victory. London: Greenhill Books. ISBN 978-1-85367-368-9
Hofschröer, Peter (2005). Waterloo 1815: Quatre Bras and Ligny. London: Leo Cooper. ISBN 978-1-84415-168-4
Houssaye, Henri. Waterloo (translated from the French), London, 1900.