MfecaneMfecane (pelafalan dalam bahasa Zulu: [m̩fɛˈkǀaːne], penghancuran), juga dikenal dengan istilah dalam bahasa Sesotho Difaqane (penghamburan paksa atau migrasi paksa[1]) atau Lifaqane, adalah periode peperangan dan kekacauan di Afrika bagian selatan dari tahun 1815 hingga 1840 yang berdampak terhadap penduduk asli Afrika. Setelah Raja Shaka mendirikan Kerajaan Zulu yang militeristik di wilayah yang terletak di antara Sungai Tugela dan Sungai Pongola, peperangan yang dikobarkan oleh pasukannya berdampak terhadap suku-suku lain. Perpindahan suku-suku tersebut diikuti oleh upaya untuk mendominasi suku lain di wilayah baru, yang pada gilirannya mengakibatkan peperangan. Sementara itu, kelompok-kelompok lain menjadi terkonsolidasi, seperti Matabele, Mfengu dan Makololo. Beberapa negara seperti Lesotho juga didirikan. Mfecane terutama mengacu pada periode ketika raja Matabele Mzilikazi mendominasi wilayah Transvaal. Pada masa kekuasaannya (kurang lebih dari tahun 1826 hingga 1836), ia memerintahkan pembunuhan dan penghancuran besar-besaran untuk memberangus perlawanan. Ia mereorganisasi wilayahnya untuk mendirikan tatanan Ndebele yang baru. Jumlah korban yang jatuh belum diketahui secara pasti, tetapi hampir semua penduduk di wilayah tersebut tewas. Perkiraan berkisar dari 1 hingga 2 juta.[2][3][4][5] Catatan kaki
Bacaan lanjut
|
Portal di Ensiklopedia Dunia