Lie Tjoe Hong
Lie Tjoe Hong, Mayor Cina ketiga (Hanzi: 李子凤; 1846–1896) dulu adalah seorang birokrat berlatar belakang Tionghoa-Indonesia yang menjabat sebagai Mayor Cina ketiga di Batavia, kini Jakarta, ibu kota Indonesia.[1][2] Sebagai Mayor Cina, Lie juga merupakan pemimpin dari Dewan Cina Batavia.[2] KehidupanLie Tjoe Hong Sia lahir pada tahun 1846 di Batavia pada keluarga Lie dari Pasilian, sebuah keluarga tuan tanah dari 'Tjabang Atas' yang sejumlah anggotanya pernah menjadi pejabat Cina.[2][3][4] Ayahnya, Lie Pek Thaij (1809 - 1848), dulu adalah seorang Kapitan Cina kehormatan, sementara kakeknya, Lie Tiang Ko (1786 - 1855) adalah Letnan-tituler Cina (1847 - 1850), dan kemudian Kapitan-tituler Cina (1850 - 1855) di bawah Tan Eng Goan, Mayor Cina Batavia pertama.[3][4] Dua orang pamannya, yakni Lie Pek Tjiat dan Lie Pek Tat, juga merupakan pejabat Cina.[3][4] Lie mendapat gelar 'Sia', karena merupakan keturunan dari pejabat Cina.[5] Karir birokrasi Lie dimulai saat ia ditunjuk sebagai Letnan Cina Lonthar Tanara di Banten mulai tahun 1866 hingga 1869.[3][4] Mulai tahun 1872 hingga 1876, Lie menjabat sebagai Letnan Cina Batavia di bawah Tan Tjoen Tiat, Mayor Cina Batavia kedua.[1][3][4] Lie Tjoe Hong lalu diangkat menjadi Kapitan Cina mulai tahun 1876 hingga 1879.[3] Saat Mayor Tan Tjoen Tiat pensiun, Lie ditunjuk oleh pemerintah Hindia Belanda untuk menggantikan Tan sebagai Mayor Cina Batavia.[1][2][3][4] Pada bulan Februari 1891, karena telah menjadi pejabat Cina selama lebih dari 20 tahun, Lie mendapat penghargaan Gold Medal of the Star for Loyalty and Merit.[1] Mayor Lie Tjoe Hong kemudian mengundurkan diri dari jabatannya pada tanggal 20 Juli 1896.[4] Lie akhirnya meninggal enam hari setelah mengundurkan diri, dan dimakamkan di Grogol, Batavia.[3][4] Anaknya, Kapitan Lie Tjian Tjoen (1886 - 1964), lalu juga menjadi pejabat Cina dan menjadi anggota dari Dewan Cina.[6] Menantunya, Ny. Kapitein Lie Tjian Tjoen (lahir dengan nama Aw Tjoei Lan), adalah seorang filantropis dan pendiri dari organisasi amal Ati Soetji.[6] Menantunya yang lain, Hok Hoei Kan (1881 - 1951), merupakan politisi dari Chung Hwa Hui (CHH) pada paruh pertama abad ke-20, dan pernah menjadi anggota Volksraad.[7] Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia