Kapal induk Jepang Katsuragi
Katsuragi (葛城 ) adalah kapal induk ketiga dari kelas Unryu yang digunakan oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II. Dengan bobot mati 22.534 ton dia dapat dipacu hingga 32 knot dengan bantuan mesin berkekuatan 104.000 shp. Untuk perlindungan sendiri kapal ini dipersenjatai dengan meriam anti serangan udara kaliber 12.7 mm dan 25 mm, serta peluncur roket kaliber 4.7 inchi. KonstruksiKatsuragi lahir pada tanggal 19 Januari 1944 di Kure (Hiroshima), dan merupakan si bungsu dari tiga bersaudari kelas Unryu. Ia merupakan bagian dari "Kai-Maru 5 Program" tahun 1942 yang dimaksudkan untuk menggantikan kekuatan kapal induk IJN yang menurun drastis pada Pertempuran Midway. Sama dengan kedua kakaknya, desain milik Katsuragi merupakan 'keturunan' dari Hiryū[1] namun mesin turbin dan pendidih yang dimilikinya diambil dari jenis yang sama dengan yang digunakan oleh kapal perusak kelas Akizuki.[2] Meskipun lahir pada awal 1944, tetapi penyempurnaannya baru selesai pada 15 Oktober 1944 tepat pada masa-masa kritis kekuatan Kekaisaran Jepang di garis depan Pasifik pada Perang Dunia 2. Sampai dengan 15 Februari 1945, ia berpindah-pindah ke beberapa pangkalan di perairan Jepang sebelum benar-benar diposisikan sebagai kapal induk milik Pangkalan Kure. Pada masa-masa ini, Katsuragi memiliki kapasitas untuk membawa Air Group 601 yang terdiri dari
Ia juga mendapatkan kamuflase yang intensif dalam persiapan untuk operasi militer empat hari kemudian, yakni Pertempuran Iwo Jima. Pemboman KurePada saat terjadinya Pertempuran Iwo Jima yang berlangsung dari 19 Februari 1945 sampai 26 Maret 1945, Air Group 601 milik Katsuragi diberangkatkan menggunakan landasan pacu yang ada di dekat Pangkalan Kure. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pilot yang mempunyai kapabilitas untuk berangkat dari dek penerbangan seperti Katsuragi. Oleh karena itu, Katsuragi tidak ikut secara langsung dalam pertempuran itu sekaligus juga tidak pernah menerbangkan pesawat-pesawatnya secara langsung dari dek penerbangannya; meskipun pada tanggal 19 Maret ia ikut bertarung mempertahankan wilayah Kure dengan hanya menggunakan senjata HA dan peluncur roket miliknya. Satuan Tugas 58 Amerika kembali membombardir Kure pada tanggal 24 dan 28 Juli 1945. Pada serangan pertama, Katsuragi hanya mengalami luka ringan dari satu bom. Namun pada serangan kedua, satu bom menembus dek penerbangannya dan menimbulkan ledakan cukup parah pada hangar teratasnya. Tercatat hanya 13 kru tewas dan 12 lainnya luka-luka. Dengan demikian, Katsuragi menjadi satu-satunya kapal induk yang berhasil bertahan hidup sampai dengan akhir Perang Dunia 2. NasibSetelah diperbaiki usai perang berakhir, statusnya berubah menjadi kapal transfer spesial pada 2 Oktober 1945. Ia bekerja untuk misi repatriasi memulangkan tentara dan warga sipil Jepang kembali ke tanah kelahirannya. Misi itu ia lakukan mulai Desember 1945 sampai pada April 1946 dan telah mengangkut lebih dari 5000 tentara yang ada di Minamidaitojima, Rabaul, bahkan sampai Australia. Dia mulai dibongkar di Osaka, Jepang pada 22 Desember 1946 dan butuh waktu setahun untuk menyelesaikannya.[3] Catatan kakiReferensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia