Kabinet sementara Sanjo
Kabinet sementara Sanjō adalah Kabinet Jepang sementara yang dipimpin oleh Sanjō Sanetomi mulai 25 Oktober 1889 sampai 24 Desember 1889. Kabinet sementara Sanjō meneruskan pemerintahan yang sebelumnya dipimpin oleh Kuroda Kiyotaka yang mengundurkan diri.[1] Anggota dari kabinet sementara Sanjō tidak berubah dari Kabinet Kuroda (kecuali Sanjo sebagai pelaksana tugas Perdana Menteri. Sejarah![]() Setelah Kuroda Kiyotaka mengumumkan pengunduran dirinya. Kaisar Meiji yang hanya menerima surat pengunduran diri Kuroda, menolak pengunduran diri serta memerintahkan anggota kabinet lainnya untuk terus mengemban jabatan mereka, dan menunjuk Sanjo Sanetomi untuk memegang posisi Perdana Menteri. Pada masa tersebut, walaupun Konstitusi telah disahkan. Konstitusi tersebut belum dilaksanakan. Sehingga kaisar diperbolehkan untuk melakukan penunjukan posisi perdana menteri dan beberapa kekuasaan lainnya. Sejak sistem Daijō-kan dibentuk pada tahun 1868 (1 Meiji), dan dikarenakan posisinya sebagai Kanselir Agung (太政大臣 , Daijō-daijin) di tahun 1871 (4 Meiji), Sanjo telah menjadi kepala dari pemerintahan Meiji yang baru, tidak hanya secara gelar tetapi juga secara kekuasaan. Namun sistem tersebut dihentikan sejak dibentuknya sistem kabinet yang dibangun oleh Ito Hirobumi pada tahun 1885. Dengan dilantiknya Ito pada saat itu sebagai Perdana Menteri. Sanjo menjabat sebagai Penjaga Cap Pribadi Kaisar.[1] Jabatan tersebut awalnya dianggap merupakan 'asisten tetap' sebagai ajudan kaisar. Namun jabatan tersebut hanya sebuah jabatan seremonial yang diberikan kepada Sanjo sebagai hadiah atas pengabdiannya sebagai Daijō-daijin. Awalnya, posisi Perdana Menteri ditetapkan akan diberikan kepada Yamagata Aritomo. Namun Aritomo enggan mengambil posisi tersebut dikarenakan ia baru saja pulang dari penugasannya untuk mempelajari sistem militer eropa, sehingga ia belum memahami situasi dalam negeri Jepang. Perintah yang diberikan kepada Sanjo oleh Kaisar bukanlah 'penugasan sementara' tetapi 'penugasan bersama'. Sanjo kemudian mengubah Undang-Undang 'Otoritas Kabinet' menjadi 'Sistem Kabinet' Sanjo berargumen bahwa kekuasaan dari Perdana Menteri menimbulkan kebingungan dalam permasalahan negosiasi revisi traktat. Pada tanggal 24 Desember, Kaisar kemudian memerintahkan Yamagata Aritomo untuk membentuk kabinet baru. Ketika Konstitusi Meiji diimplementasikan dan 'penugasan jabatan bersama' atau 'pelaksana tugas' Perdana Menteri dimasukkan ke sistem kabinet, permasalahan apakah posisi Sanjo sebelumnya merupakan posisi Perdana Menteri atau bukan menjadi sebuah pengecualian. Kabinet Sanjo dianggap sebagai "perpanjangan dari Kabinet Kuroda" dan "Sanjo tidak masuk dalam urutan Perdana Menteri". Anggota kabinetMenteri NegaraPara menteri negara ditunjuk pada 25 Oktober 1889 (22 Meiji). Kabinet tersebut bertugas selama 62 hari.
Sekretaris Kabinet & Direktur Jenderal Badan Legislasi
Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia