Hubungan Australia dengan Malaysia
Hubungan Malaysia dengan Australia (bahasa Melayu: Hubungan Australia–Malaysia; Jawi: هوبوڠن أستراليا–مليسيا) adalah hubungan bilateral luar negeri antara Australia dan Malaysia. Australia memiliki misi diplomatik di Kuala Lumpur,[1] dan Malaysia memiliki misi diplomatik di Canberra.[2] Kedua negara merupakan anggota dari Five Power Defence Arrangements dan sering kali mengadakan latihan militer gabungan.[3] Isu yang acap kali dibahas yaitu pengaruh Australia dalam politik Asia Tenggara,[4] juga penahanan dan eksekusi warga negara Australia di Malaysia, merumitkan hubungan kedua negara.[5] Perbandingan negara
Sejarah![]() Kedua negara memiliki hubungan institusional dan perseorangan yang telah berjalan pangang dibandingkan negara Asia lainnya.[6] Hubungan antara Australia dan Malaysia dapat dilacak hingga abad ke-18, Suku Melayu berpartisipasi dalam industri mutiara di pesisir utara Australia pada 19th century, hingga kini termasuk dalam masyarakat multikultural Darwin.[7] Selama Perang Dunia II, tentara Australia terlibat dalam Pertempuran Malaya hingga banyak yang tertangkap oleh Tentara Kekaisaran Jepang dan dikirim ke Kalimantan di Kamp Batu Lintang and Kamp Sandakan. Mereka dipaksa untuk berpawai, yang berakibat pada kematian tahanan perang Australia dengan enam orang yang bertahan hingga akhir perang dan pembebasan Pulau Kalimantan oleh pasukan Australia.[8][9][10][11] Sejak itu, tentara Australia terlibat pula dalam Perang Malaya melawan Komunis, terutama Kedaruratan Malaya dan Kedaruratan Malaya Kedua,[12] juga dalam operasi Malaysia melawan Pemberontakan Komunis Sarawak dan infiltrasi militer Indonesia terhadap wilayahnya sebelum pembentukan federasi yang memasukkan Jajahan Mahkota Borneo Utara dan Sarawak.[13][14][15] Hubungan formal kedua negara modern dimulai pada tahun 1955. Hubungan ekonomiMalaysia adalah mitra dagang Australia yang terbesar kesepuluh, dengan neraca dagang senilai A$19.2 miliar pada 2013.[16] Kedua negara menyepakati perjanjian kawasan perdagangan bebas pada Januari 2013. Ekspor Australian utama ke Malaysia termasuk batu bara, aluminium, tembaga, minyak bumi, gandum dan gula, obat-obatan, seng, produk susu, permesinan dan peralatan transportasi, limbah besi dan besi bekas,[17] sedangkan ekspor utama Malaysian ke Australia yaitu minyak bumi, minyak olahan, bahan-bahan kimia, lemak, komputer, tv, radio, peralatan telekomunikasi and rangkaian elektronik, mebel, kasur dan tempat duduk serta permesinan dan peralatan transportasi[17]
Hubungan pendidikanAustralia telah mendirikan tiga kampus dari universitasnya di Malaysia. Dua terdapat di Sarawak, Malaysia Timur: Universitas Curtin Sarawak dan Kampus Sarawak Universitas Teknologi Swinburne; sedangkan yang satu berada di Selangor, Malaysia Barat: Universitas Monash Malaysia. Melalui kampus-kampus ini, lebih dari 23.000 orang Malaysia mengenyam pendidikan tinggi Australia.[18] Lebih dari 300.000 mahasiswa Malaysia juga telah belajar di Australia. Kunjungan resmi![]() Hubungan keamananAustralia dan Malaysia telah memiliki hubungan kerjasama militer yang kuat, dengan kontribusi signifikan tentara Australia terhadap pertahanan Malaysia sejak pembentukannya.[19] Sebagai bagian dari persekutuan Five Power Defence Arrangements, Australia memegang peranan kunci dalam latihan militer gabungan kedua negara.[20][21][22] Angkatan Udara Australia (RAAF) sebelumnya mengoperasikan markas RMAF Butterworth di Malaysia hingga manajemen lapangan udara dipindahkan kepada Angkatan Udara Malaysia (RMAF) pada tahun 1970.[23][24] Sebagai bagian dari FPDA, RAAF masih menunjukkan keberadaannya di markas ini hingga sekarang.[25] Galeri
Referensi
Pranala luar |
Portal di Ensiklopedia Dunia