Falcon 9 Block 5 meluncur dari Kennedy Space Center. Varian ini dapat mudah dikenali dengan melihat pelindung termal berwarna hitam pada bagian interstage
Falcon 9 Block 5 adalah kendaraan peluncur kelas medium dua tahap yang dirancang dan diproduksi di Amerika Serikat oleh SpaceX. Versi ini adalah versi kelima Falcon 9 Full Thrust, ditenagai oleh mesinMerlin yang menggunakan propelan minyak tanah berkelas roket (RP-1) dan oksidator oksigen cair (LOX).
Pada tahun 2017, Falcon 9 Block 5 menggantikan versi transisi Block 4. Perubahan utama dari Block 3 ke Block 5 adalah gaya dorong dari mesin yang lebih kuat dan pembaharuan pada teknologi kaki pendaratan. Sejumlah perubahan kecil lainnya juga diterapkan untuk mendukung proses pendaratan dan penggunaan kembali pendorong tahap pertama, serta meningkatkan laju produksi. Setiap pendorong Block 5 dirancang untuk terbang sepuluh kali dengan sedikit perawatan, atau hingga 100 kali dengan perbaikan.[7]
Penerbangan perdananya meluncurkan satelit Bangabandhu-1 pada 11 Mei 2018. Misi CRS-15 pada 29 Juni 2018 adalah penerbangan terakhir versi Falcon 9 Block 4. Setelah misi itu, semua peluncuran Falcon 9 menggunakan armada Block 5.[8][9]
Gambaran
Pada April 2017, CEO SpaceX Elon Musk mengatakan bahwa Block 5 dapat menghasilkan gaya dorong 7–8% lebih kuat. Peningkatan performa ini dapat dicapai dengan pembaharuan mesin sehingga dapat menghasilkan gaya dorong sebesar 850000 N per mesin.[7] Block 5 menggunakan sistem kontrol penerbangan yang dapat mengoptimalkan sudut serang saat proses pendaratan. Melalui pembaharuan ini, penggunaan bahan bakar untuk pendaratan dapat dikurangi.
Tom Mueller (Mantan Wakil Presiden Pengembangan Teknologi Propulsi)
* menandai kendaraan atau mesin yang tidak/belum pernah terbang serta misi atau fasilitas di masa depan. † menandai misi yang gagal, kendaraan yang hancur, dan fasilitas yang mangkrak atau ditinggalkan.