Burhanuddin al-Hilmi
Datuk Seri Dr. Burhanuddin bin Muhammad Nur al-Hilmi (lahir di Kota Bharu, Perak, Malaysia tahun 1911 - wafat di Taiping, Perak, Malaysia, 25 Oktober 1969)[2] merupakan politisi dan pejuang kemerdekaan Malaysia. Burhanuddin pernah menjabat sebagai Yang Dipertua Agung Parti Islam Se-Malaysia (PAS). Ia terkenal sebagai seorang nasionalis radikal dan pemikir Islam.[3] Asal UsulBurhanuddin merupakan anak pertama dari pasangan Haji Mohamad Noor dan Sharifah Zaharah bt Habib Osman. Ayahnya berasal dari Batusangkar, Sumatera Barat yang merantau ke Malaysia pada tahun 1908, sedangkan ibunya berasal dari Melaka. KehidupanBurhanuddin dilahirkan di Kota Bharu, Perak, Malaysia pada tahun 1911, dan belajar di Universiti Muslim Aligarh di India.[2][4] Selesai belajar di India dan sepulangnya dari Palestina dan Turki, Burhanuddin kembali bertugas sebagai guru bahasa Arab di Madrasah Aljunied Al-Islamiah, Aljunied, Singapura. Selepas Perang Dunia II, Burhanuddin mendirikan Parti Kebangsaan Melayu Malaya (PKMM). Parti ini menuntut kemerdekaan penuh bagi Semenanjung Melayu dan menentang segala bentuk penjajahan Inggris. Burhanuddin juga membawa PKMM untuk mewujudkan Melayu Raya, yaitu sebuah gagasan kesatuan politik Malaysia-Indonesia.[4][5] Pada tahun 1956 dia diangkat sebagai pemimpin Parti Islam Se-Malaysia (PAS),[4] hingga kematiannya pada tahun 1969.[6] Di bawah kepimpinannya, PAS mempunyai orientasi menyokong pergerakan anti-kolonialisme.[7] Kepemimpinannya terpotong oleh penangkapan "Akta Keselamatan Dalam Negeri" pada tahun 1965, dan selanjutnya dipenjara selama satu tahun atas tuduhan berkomplot untuk menggulingkan pemerintah Malaysia, dan membangun sebuah pemerintah pengganti yang lebih ramah kepada Indonesia.[4][8] Burhanuddin meninggal dunia pada tanggal 10 Oktober 1969 akibat penyakit dan juga siksaan semasa dalam tahanan ISA. Referensi
Bacaan lanjutan
Pranala luar |
Portal di Ensiklopedia Dunia