Ban Chiang
Ban Chiang (bahasa Thai: แหล่งโบราณคดี บ้านเชียง) adalah sebuah situs arkeologi yang terletak di Distrik Nong Han, Provinsi Udon Thani, Thailand. Situs ini dimasukkan ke dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1992. Ditemukan pada 1966, situs ini dikenal karena tembikar berwarna merahnya. PenemuanPenduduk desa Ban Chiang telah menemukan beberapa tembikar pada tahun-tahun sebelumnya tanpa mengetahui usia atau kepentingan historisnya. Pada bulan Agustus 1966, Steve Young, seorang ahli antropologi dan mahasiswa di Universitas Harvard, tinggal di desa tersebut untuk melakukan wawancara untuk tesis, menemukan beberapa pot tembikar berukuran kecil dan menengah. Dia mengambil sampel pecahan dari pot tersebut untuk dibawa ke Princess Phanthip Chumbote yang memiliki museum pribadi Suan Pakkad di Bangkok dan Chin Yu Di dari Departemen Seni Rupa Pemerintah Thailand.[1] Kemudian, Elisabeth Lyons, seorang sejarawan seni di Ford Foundation, mengirim pecahan tersebut dari Ban Chiang ke Universitas Pennsylvania untuk penanggalan. ArkeologiSelama penggalian ilmiah resmi yang pertama pada tahun 1967, beberapa kerangka, bersama dengan perhiasan perunggu, telah ditemukan. Fragmen padi juga telah ditemukan, mengarah ke keyakinan bahwa para penduduk di Zaman Perunggu memiliki mata pencaharian sebagai petani. Kuburan tertua di situs ini tidak memiliki artefak perunggu karena berasal dari budaya Neolitikum. Pot dan pecahan yang ditemukan di situs ini sekarang ditemukan pada museum-museum di seluruh dunia, termasuk Museum für Indische Kunst di Berlin dan British Museum di London.[2] Penentuan waktu artefakPenentuan waktu pertama artefak menggunakan teknik termoluminensi menghasilkan rentang waktu dari 4420 SM hingga 3400 SM, yang akan membuat situs budaya Zaman Perunggu paling awal di dunia. Namun, pada penggalian pada tahun 1974-1975, bahan yang tersedia cukup untuk penentuan waktu dengan radiokarbon, mengakibatkan waktu yang didapat menjadi lebih baru. Pembuatan perunggu dimulai sekitar tahun 2000 SM, sebagaimana dibuktikan oleh cawan lebur dan potongan perunggu.[3] Kasus hukumSitus ini menjadi berita utama pada bulan Januari 2008 ketika ribuan artefak dari Ban Chiang dan peninggalan prasejarah lainnya dari Thailand ditemukan secara ilegal pada beberapa museum di California dan beberapa lokasi lainnya. Kasus ini terungkap setelah dilakukan penggerebekan dilakukan oleh kepolisian.[4] Pada tahun 2014, kasus itu dimenangkan dan artefak harus dikembalikan ke Thailand.[5] Lihat pulaReferensi
Bacaan lebih lanjut
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Ban Chiang culture.
|
Portal di Ensiklopedia Dunia