AnafilatoksinAnafilatoksin (bahasa Inggris: anaphylatoxin) adalah fragmen protein yang terbentuk saat sistem komplemen teraktivasi dan terdiri dari C3a, C4a, C5a.[1] Anafilatoksin mampu memicu degranulasi pada sel endotelial, mastosit dan fagosit, yang lebih lanjut memicu respon peradangan. Ketika proses degranulasi tersebut begitu kuat, ia akan menyebabkan sindrom shock-like yang mirip dengan reaksi alergi. Secara indirek, anafilatoksin turut memicu:
C3a dan C5a merupakan polipeptida yang berfungsi layaknya sitokina yang hanya dilepaskan pada area peradangan. Eksperimen Cloning blot dan Northern blot menunjukkan bahwa pencerap keduanya, C3aR dan C5aR, dimiliki oleh sel mieloid dan sel non-mieloid seperti sel endotelial dan sel epitelial,[2] termasuk sel T CD3, sel T CD4[3] dan sel T CD8.[4] Pada percobaan dengan model sel endotelial pada tali pusar (HUVEC), C3a dan C5a memicu kenaikan IL-8, IL-1ß, RANTES mRNA, dan menurunkan rasio IL-6 mRNA, serta mengaktivasi lintasan MAPK.[2] Banyaknya sel T dengan pencerap C5aR yang bermukim pada sistem saraf pusat menunjukkan sindrom EAE (bahasa Inggris: allergic encephalomyelitis).[3] Rujukan
|
Portal di Ensiklopedia Dunia