1 Petrus 4
1 Petrus 4 (disingkat 1Ptr 4) adalah bagian dari Surat Petrus yang Pertama dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1] Digubah oleh Simon Petrus, salah satu dari Keduabelas Rasul pertama Yesus Kristus.[2] Berisi pengajaran mengenai penderitaan sebagai orang Kristen.[3] Teks
StrukturTerjemahan Baru (TB) membagi pasal ini:
Ayat 1
Mereka yang bersedia menderita bagi Kristus menemukan bahwa lebih mudah untuk menolak dosa dan mengikuti kehendak Allah. Mereka telah manunggal dengan Kristus dan salib-Nya. Sebagai akibatnya daya tarik dosa menjadi tidak berarti dan kehendak Allah menjadi yang terpenting (1 Petrus 4:2). Prinsip rohani ini akan berlaku dalam kehidupan semua orang percaya. Menaati Allah, bahkan jika itu berarti penderitaan, ejekan, atau penolakan akan memperkuat kita secara moral dan rohani, dan kita juga akan menerima kasih karunia yang lebih besar dari Allah (1 Petrus 4:14).[5] Ayat 6
Istilah ini dapat ditafsirkan secara paling baik sebagai menunjuk kepada orang-orang yang mendengarkan Injil ketika masih hidup, tetapi kini mereka sudah mati. Mereka mendengar Injil dan menjadi percaya, dan sekalipun mereka sudah wafat (yaitu, "dihakimi secara badani"), mereka kini hidup bersama Allah. Ayat ini dapat disadur sehingga berbunyi, "Injil diberitakan kepada mereka yang percaya dan kemudian wafat, supaya mereka memperoleh hidup kekal bersama Allah."[5] Ayat 14
Mereka yang menderita karena kesetiaan kepada Kristus diberkati (bandingkan 1Petrus 4:13; 3:14; Matius 5:11–12), karena Roh Kudus akan berdiam atas mereka dengan cara istimewa. Kehidupan mereka akan penuh kehadiran Roh untuk bekerja dalam mereka, memberkati, menolong, dan memberikan mereka panjar dari kemuliaan surga (bandingkan Yesaya 11:1–2; Yohanes 1:29–34; Kisah Para Rasul 6:9–15).[5] Ayat 19
Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|
Portal di Ensiklopedia Dunia