Abstrak Penelitian ini fokus terhadap analisis transitivitas dan ideologi dalam pidato Emma Watson untuk kampanye HeForShe dengan menggunakan kerangka teoritis analisis wacana kritis Fairclough. Sistem transitivitas yang dikemukakan oleh Halliday juga digunakan sebagai alat untuk menganalisis data linguistik yang telah diangkat oleh Faiclough dalam kerangka teoritis analisis wacana kritisnya. Hasil analisis menunjukan bahwa diantara enam tipe proses transitivitas yang disebutkan oleh Halliday, hanya terdapat lima proses yang digunakan oleh Emma Watson dalam pidatonya, yaitu proses material, proses mental, proses verbal, proses wujud, dan proses relasional. Proses relasional paling sering digunakan oleh Emma Watson untuk menggolongkan dan mendeskripsikan dirinya sebagai salah satu pejuang hak-hak wanita (feminists). Proses ini juga digunakan untuk menegaskan pandangannya terhadap feminisme, kesetaraan gender, dan persatuan. Emma Watson menginginkan masyarakat untuk memiliki pandangan yang lebih tepat terhadap feminisme dan gerakan pejuang hak-hak wanita bahwa hal-hal tersebut bukan tentang membenci kaum pria, namun untuk memperjuangkan hak-hak wanita dan sebagai usaha untuk mencapai kesetaraan gender. Berbicara mengenai keinginan besarnya untuk mencapai kesetaraan gender, dia juga menekankan dalam pidatonya bahwa ketidaksetaraan gender adalah sebuah masalah yang serius yang harus dipecahkan, tidak hanya oleh kaum wanita, namum kaum pria juga sebagai kunci bagi kesuksesan mereka, sehingga gagasan mengenai persatuan juga digambarkan di sini. Untuk menyampaikan pandangannya dan mempengaruhi masyarakat sehingga memiliki pemikiran yang sama seperti dirinya, proses mental merupakan proses lain yang sering digunakan dalam pidatonya, disusul oleh proses material. Proses-proses tersebut digunakan untuk mendukung gagasan yang telah dinyatakan melalui proses relasional sehingga dia dapat meyakinkan masyarakat dan mendapat simpati mereka dengan menunjukan perasaan, pemikiran, keinginan, dan aksi-aksinya yang telah dilakukan sebagai bukti. Tipe-tipe lainnya yaitu proses verbal dan proses wujud jarang digunakan, sedangkan proses tingkah laku tidak ditemukan. Kata Kunci: pidato, wacana, analisis wacana kritis, transitivitas, ideologi Abstract This research focuses on the analysis of transitivity and ideology in Emma Watson’s speech for the HeForShe campaign by using Fairclough’s theoretical framework of critical discourse analysis. Transitivity system that is proposed by Halliday is also used as the tool to analyze the linguistic data which has been adopted by Fairclough in his critical discourse analysis framework. The results show that among six types of transitivity processes which are mentioned by Halliday, there are only five processes that are used by Emma Watson in her speech, those are; material process, mental process, verbal process, existential process, and relational process. Relational process is mostly used by Emma Watson in order to classify and describe herself as one of feminists. It is also used to define her views toward feminism, gender equality, and unity. Emma Watson wants people to have more correct views toward feminism and feminist movements that it is not about man-hating but to fight for women’s rights and as the effort to achieve gender equality. Talking about her big pretention to achieve gender equality, she also emphasizes in her speech that gender inequality is a serious problem that has to be solved, not only by women, but men’s supports are also as the key to their success, so that the idea of unity is also represented here. In order to deliver her views and to influence people to have similar thought as her, mental process is another type that is used mostly in her speech, followed by material process. Those processes are used to support the idea that she has stated through relational process so that she can convince people and get their sympathy by showing her emotion, thinking, inclination, and also any actions that have been done by her as proofs. The other types, which are verbal process and existential process are rarely used, while behavioral process is not found. Key words: speech, discourse, critical discourse analysis, transitivity, ideology
Published by | Universitas Negeri Surabaya |
Journal Name | Language Horizon |
Contact Phone | - |
Contact Name | - |
Contact Email | - |
Location | Kota surabaya, Jawa timur INDONESIA |
Website | language-horizon| https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/language-horizon| |
ISSN | ISSN : -, EISSN : -, DOI : -, |
Core Subject | Education, |
Meta Subject | Languange, Linguistic, Communication & Media, |
Meta Desc | |
Penulis | MAHARANI HEMAS, SELA |
Publisher Article | LANGUAGE HORIZON |
Subtitle Article | LANGUAGE HORIZON Vol 4, No 2 (2016): |
Scholar Google | http://scholar.google.com/scholar?q=%2Bintitle%3A&… |
View Article | https://jurnalmahasiswa.unesa.… |
DOI | |
DOI Number | |
Download Article [1] | |
Download Article [2] |
Informasi yang terkait dengan TRANSITIVITY AND IDEOLOGY IN EMMA WATSON’S SPEECH FOR THE HEFORSHE CAMPAIGN (CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS)