Kethek Ogleng is one of the folk performing arts that has flourished in rural Wonogiri. As the other folk performing arts anonymous in nature, it is difficult to know for certain the time when the performance actually emerged and by whom it was firstly created. Now, there are nine Kethek Ogleng groups in Wonogiri. In the midst of rapid social change, the Kethek Ogleng performing art facing big challenges to survive. The Kethek Ogleng set by the Wonogiri Government to become the cultural and tourist icon of the regency is increasingly losing its social base of support for various reasons. The traditional agrarian society serving as its supporter is changing rapidly and is turning an eye from it. In this context, the efforts to revitalize the Kethek Ogleng performing art as cultural heritage have to be initiated. One of the viable strategies is by integrating conservation effort into a local culture-based tourism development. Keywords : Kethek Ogleng, revitalization, tourism, Wonogiri Regency. Kesenian Kethek Ogleng merupakan salah satu jenis kesenian rakyat yang berkembang di pedesaan Wonogiri. Seperti kesenian rakyat pada umumnya yang bersifat anonim, kesenian Kethek Ogleng juga tidak diketahui secara pasti kapan pertama kali muncul dan siapa penciptanya. Sekarang tercatat ada sembilan kelompok. Di tengah-tengah perubahan sosial yang cepat, kesenian Kethek Ogleng menghadapi tantangan berat untuk bertahan hidup. Kesenian Kethek Ogleng yang oleh Pemda Wonogiri ditetapkan menjadi ikon budaya dan pariwisata daerah semakin kehilangan basis sosial pendukungnya karena berbagai alasan. Masyarakat agraris tradisional yang menjadi pendukung utama kesenian itu mengalami perubahan cepat sehingga beberapa anasir budaya lama termasuk kesenian tradisional ditinggalkan. Dalam konteks seperti inilah, usaha merevitalisasi kesenian Kethek Ogleng sebagai warisan budaya perlu dilakukan. Salah satu caranya ialah dengan mengintegrasikan usaha pelestarian itu melalui pengembangan pariwisata yang bertumpu pada kekayaan budaya local. Kata-kata kunci: Kethek Ogleng, revitalisasi, pariwisata, Kabupaten Wonogiri. Â
Published by | Universitas Negeri Semarang |
Journal Name | Paramita: Historical Studies Journal |
Contact Phone | - |
Contact Name | - |
Contact Email | - |
Location | Kota semarang, Jawa tengah INDONESIA |
Website | paramita| https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita| |
ISSN | ISSN : -, EISSN : -, DOI : -, |
Core Subject | Humanities, Art, Social, |
Meta Subject | Arts, Humanities, Social Sciences, |
Meta Desc | |
Penulis | |
Publisher Article | History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia |
Subtitle Article | Paramita: Historical Studies Journal Vol 24, No 1 (2014): PARAMITA |
Scholar Google | http://scholar.google.com/scholar?q=%2Bintitle%3A&… |
View Article | http://journal.unnes.ac.id/nju… |
DOI | https://doi.org/10.15294/paramita.v… |
DOI Number | DOI: 10.15294/paramita.v24i1.2863 |
Download Article [1] | http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php… |
Download Article [2] |
Informasi yang terkait dengan REVITALISASI KESENIAN KETHEK OGLENG UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN WONOGIRI
Revitalisasi Revitalisasi Kota Tua Revitalisasi sastra pedalaman