ABSTRACTThe  research  objective  were  to  study  the  effect  of  gamma  irradiation doses  on  Chrysanthemum (Dendranthema  grandiflora  Tzvelev) and increasing the genetic diversity.  The research were conducted at  IPB Tissue  Culture Laboratory,  BATAN  Laboratory,  and  IPB  Micro  Tehnique  Laboratory, February–November2010.  This  research  used  completely  randomized  design with  two  factors.  The  first  factor  was  variety  of Chrysanthemum, i.e. Dewi Ratih and Puspita Nusantara.  The second factor was  dosage of gamma irradiation (0, 20, 40, 60,  and  80 Gy).  The result showed that  interaction between    variety  with dosage  of gamma  irradiationaffected  growth  of plants.  LD50of  Chrysanthemum  plantlets  were   obtained  at  22.22  Gy  for Dewi  Ratih  and22.85 Gy for Puspita Nusantara. The gamma radiation 20 Gy produced  13 potential mutants on Dewi Ratih and Puspita  Nusantara  varieties. Putative mutants  characteristic showed small  and  no serrated  leaves , reddish  and stunted stems, rosette, and  variegated leaves.Key words: Dewi Ratih, Puspita Nusantara, gamma irradiation,  mutationABSTRAKPenelitian  ini  bertujuan  untuk  mempelajari  pengaruh  dosis  iradiasi  sinar gamma  terhadap   krisan (Dendranthema grandiflora  Tzvelev), meningkatkan keragaman genetik serta mendapatkan mutan krisan yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan pemuliaan krisan lebih lanjut. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium  Kultur  Jaringan  Tanaman  dan  Laboratorium Mikro  Teknik  Departemen  Agronomi  dan Hortikultura  IPB  serta Laboratorium  BATAN  pada  bulan  Februari  hingga  November  2010. Penelitian menggunakan  Rancangan  Acak Lengkap dengan dua  faktor.  Faktor pertama  adalah dua  varietas  krisan,  yaitu Puspita Nusantara dan Dewi Ratih. Faktor kedua adalah lima dosis iradiasi sinar gamma, yaitu 0 (kontrol), 20, 40, 60, dan 80 Gy. Hasil penelitian menunjukkan iradiasi sinar gamma menghambat pertumbuhan krisan.  Nilai LD50planlet krisan varietas Dewi Ratih berada pada dosis 22.22 Gy, sedangkan varietas Puspita Nusantara pada dosis 22.85 Gy. Dosis iradiasi sinar gamma 20 Gy menghasilkan 13 mutan putatif pada varietas Dewi Ratih dan Puspita Nusantara.  Ciri  mutan  yang dihasilkan  adalah  daun  kecil  dan  pinggir  daun  tidak  bergerigi,  perubahan warna batang menjadi kemerahan, kerdil, membentuk roset, dan menghasilkan daun variegata.Kata kunci: Dewi Ratih, Puspita Nusantara, iradiasi sinar gamma, mutasi

Published by Institut Pertanian Bogor
Journal Name Jurnal Hortikultura Indonesia
Contact Phone-
Contact Name -
Contact Email -
Location Kota bogor, Jawa barat INDONESIA
Website jhi| http://journal.ipb.ac.id/index.php/jhi|
ISSN ISSN : 20874855, EISSN : 26142872, DOI : -,
Core Subject Agriculture,
Meta Subject Agriculture, Biological Sciences & Forestry,
Meta DescJurnal Hortikultura Indonesia (JHI) merupakan media untuk publikasi tulisan ilmiah dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris yang berkaitan dengan berbagai aspek dalam bidang hortikultura. Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) terbit tiga kali setahun (April, Agustus, dan Desember).
PenulisMaharani, Sadewi , Khumaida, Nurul
Publisher ArticleIndonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture
Subtitle Article Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Hortikultura Indonesia
Scholar Googlehttp://scholar.google.com/scholar?q=%2Bintitle%3A&…
View Articlehttp://journal.ipb.ac.id/index…
DOIhttps://doi.org/10.29244/jhi.4.1.34…
DOI Number DOI: 10.29244/jhi.4.1.34-43
Download Article [1] http://journal.ipb.ac.id/index.php/jhi/a…
Download Article [2] http://download.garuda.ristekdikti.go.id…

 

Pembuktian melalui induksi Tungku induksi Induksi-epsilon Motor induksi linear Hukum induksi Faraday Induksi elektromagnetik Induksi elektrostatis Induksi magnet Induksi matematika Motor induksi Muatan induksi Masalah induksi Psikosis yang diinduksi zat Gaya gerak listrik induksi Induksi persalinan Relai arus-lebih induksi Metode Mill Subgraf terinduksi Kelupaan mengingat-induksi Sel iPS Polarisasi terimbas