ABSTRAKArtikel ini menelaah proses pembelajaran pendidikan akuntansi  melalui indoktrinasi  paradigma positivisme/rasionalitas yang fokus pada objektifitas dengan ketidakseimbangan dengan spiritualitas. Prinsip Spiritual adalah dasar untuk membangun manusia berkarakter yang mengintegrasikan potensi intelektual dan emosional yang diyakini akan memperkokoh pengembangan Akuntansi. Ketidakseimbangan itu akan memicu  terjadinya  fraud (kecurangan). ( Irianto 2010). Accounting Fraud adalah salah satu bahasan yang menjelaskan bagaimana fraud terjadi dan bagaimana mencegah fraud melalui kesadaran (Kamayanti, A. 2010). Banyaknya kasus kecurangan dalam pembuatan pelaporan keuangan, praktek akuntansi serta pelanggaran kode etik yang tidak berpihak pada publik dan maraknya kasus korupsi di negara ini diperlukan pencegahan yang didukung semua pihak. Peran pembelajaran Akuntansi sangat strategis  maka pembahasan topik diatas  yang biasanya diperuntukan bagi calon Akuntan dipandang juga penting untuk  diberikan  pada  pembelajaran Akuntansi di LPTK. Untuk Internalisasi keseimbangan  Nilai Rasional dan Spiritual  dan bahasan Accounting Fraud  dalam suatu telaah maka hasilnya berupa substansi atau rekunstruksi bahasan atau munculnya mata kuliah Accounting Fraud yang didukung model pembelajaran sebagai  suatu alternative dalam  pentransferan keseimbangan nilai-nilai Rasional dan Spiritual dalam  implementasi  pembelajaran Akuntansi guna mencegah fraud. Kesadaran bahwa Rasionalitas dan Nilai Spiritual  merupakan kesadaran yang utuh tanpa terkecuali dalam pembelajaran sudah selayaknya selalu terintegrasi dalam pembelajaran Akuntansi.   ABSTRACTThis article is analyzing about accountancy educational learning process through indoctrination of positivism / rationality paradigm which is focus on the disproportional of objectivity with spirituality. Spiritual Principle is a base to build human characteristic which integrates intellectual and emotional potency to strengthen accountancy development. The disproportional will cause fraud (Irianto 2010). Accounting Fraud is a topic that explains about how the fraud occurs and how to prevent it through consciousness (Kamayanti, A. 2010). The numerous fraud cases in making financial reports, accountancy practice, ethic code violation which is not side with public and the numerous corruption cases in this country, needs prevention from all parties. The role of Accountancy learning is very strategic to be given not only for accountant apprentice but also for accountancy learning in LPTK. The result of internalization balance on Rational and Spiritual values is a substance or analysis reconstruction or Accounting Fraud lesson which is supported as an alternative of learning model on transferring the balance of Rational and Spiritual values in Accountancy learning implementation to prevent Fraud. The consciousness of Rationality and Spiritual values is a full consciousness without an exception which is being integrated in accountancy learning.   Kata kunci: Internalisasi, paradigma positivism, rasionalitas, spiritualitas objektivitas,subjektivitas,  Accounting Fraud, pembelajaran akuntansi 

Published by Universitas Sebelas Maret
Journal Name Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Akuntansi dan Keuangan
Contact Phone-
Contact Name -
Contact Email -
Location Kota surakarta, Jawa tengah INDONESIA
Website | http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snpak|
ISSN ISSN : -, EISSN : -, DOI : -,
Core Subject Economy,
Meta Subject Economics, Econometrics & Finance,
Meta Desc
PenulisWiturachmi, Sri
Publisher ArticleProsiding Seminar Nasional Pendidikan Akuntansi dan Keuangan
Subtitle Article Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Akuntansi dan Keuangan 2015: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Akuntansi dan Keuangan
Scholar Googlehttp://scholar.google.com/scholar?q=%2Bintitle%3A&…
View Articlehttp://jurnal.fkip.uns.ac.id/i…
DOIhttp://download.garuda.ristekdikti.…
DOI Number Full PDF (449.865 KB)
Download Article [1] http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/s…
Download Article [2] http://download.garuda.ristekdikti.go.id…