Di era modern seperti saat ini, transportasi publik sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama di kota-kota besar. Untuk melihat perkembangan transportasi tersebut, perlu kiranya dilakukan penelitian tentang persepsi para netizen tentang baik dan buruknya pelayanan yang diberikan oleh transportasi publik tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menggali persepsi para netizen tentang pelayanan bus Trans Jogja antara 2016 dan 2018. Secara metodologis, artikel ini merupakan hasil penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Bus Trans Jogja adalah kasus yang menjadi fokus penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan studi pustaka sehingga data yang digunakan berasal dari media sosial dan berita di media online. Ada sembilan indikator yang digunakan sebagai alat ukur analisa: biaya, rute, waktu, keselamatan, fasilitas, segi pelayanan, keperluan, keandalan berkendara, dan tingkat polusi. Penelitian ini menggunakan apliaski online wordclouds dan Netvizz guna memperkuat dan mempertajam proses analisa konten penelitian. Hasil penelitian ini pada akhirnya menunjukkan, bahwa dengan menerapkan sembilan indikator tersebut, mayoritas netizen memiliki perspesi negatif terhadap pelayanan Bus Trans Jogja. Hal ini dibuktikan, bahwa para netizen memberikan persepsi negatif pada enam indikator: rute, waktu, keselamatan, segi pelayanan, keandalan, tingkat polusi. Sementara itu, hanya ada tiga indikator yang mendapatkan perspesi positif: biaya, fasilitas, dan keperluan.