Pemilihan judul diatas tidak hanya relevan dengan konteks kekinian yang ditandai dengan makinbertambahnya korban-korban game on-line terutama di kota-kota besar, tetapi juga terkait dengan upayakita melakukan inovasi pembelajaran khususnya bidang TIK, sehingga pembelajaran menjadi lebihbermakna dan menyenangkan. Selama ini, keberadaan TIK sangat berperan dalam meningkatkan kualitasSDM siswa. Melihat scope TIK yang luas dan terus berkembang, penulis melihat ada kesamaan scope antaraTIK dengan Game on-line, yaitu sama-sama menggunakan komputer. Hanya bedanya, dengan TIK anak bisamenjadiprodusen game, tapi lewat game online, anak hanya sebagai konsumen.Persoalanya adalah ketika Game online sudah tidak lagi berfungsi sebagai media hiburan, tapi lebihke candu bahkan dikomersialkan. Disatu sisi, game online bagus untuk perkembangan otak kanan mereka,namun jika porsinya terlalu besar, kedepannya bisa menghambat karier anak. Jika kompetensi siswa yangdijadikan acuan mutu sistem pendidikan, maka sistem pendidikan yang baik adalah jika inputannyabervariasi tetapi outputannya selalu ‚‘kompeten‘. Artinya sistem pendidikanlah yang mempu menerapi anakpecandu game online. Pengekangan anak, bukanlah solusi , TIK sebenarnya bisa dijadikan altenatif solusimasalah ini. Masalah lain bagi penggemar game online adalah UAN, karena otak kanan cenderung tidakmenyukai keteraturan. Model UAN online, bisa dijadikan alternatif solusi.