Makanan berpotensi sebagai perantara penularan penyakit dan keracunan makanan. Pengelolaan makanan di rumah sakit (RS) bagian dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit untuk upaya penyembuhan dan pemulihan pasien melalui penyelenggaraan makanan higiene dan sehat. Kegiatan higiene sanitasi makanan adalah upaya menjamin kualitas makanan dari pencemaran selama proses pengolahannya. Persyaratan higiene sanitasi makanan harus dipenuhi baik secara fisik, kimia dan mikrobiologi.Metode penelitian kuantitatif dengan cross sectional design, jenis penelitian observasional dari data sekunder. Tujuan penelitian unttuk mengetahui agka kejadian kontaminasi makanan di RS X Kota Bandung. Teknik sampling data primer dilakukan oleh sanitarian, dimana pemeriksaan mikrobiologi dilakukan secara aseptik sesuai dengan SPO Pengambilan Sampel Makanan secara Mikrobiologi dan Kimiawi. Instansi yang berwenang melaporkan data food safety Instalasi Kesehatan Lingkungan.Hasil tahun 2015-2017 terdapat kontaminasi E. Coli pada makanan di Instalasi Gizi dan kantin di RS X Kota Bandung. Kontaminasi E. Coli pada makanan tahun 2015 di pantry sebanyak 3 kasus (4,4%), 7 kasus (7%) kasus yaitu 6 kasus di pantry dan 1 kasus di kantin tahun 2016, sebanyak 3 kasus (2,9%) di Instalasi Gizi tahun 2017. Bahan makanan yang mengandung formalin pada tahun 2015 terdapat 1 kasus (7,7%) dan tahun 2016 terdapat 2 kasus (12,5%). Kandungan boraks pada tahun 2016 terdapat 3 kasus (23,1%), tahun 2017 sebanyak 2 kasus (20%). Kandungan pestisida golongan organo karbamat 1 kasus dan organo klorin 1 kasus.Upaya preventif kontaminasi E. Coli telah dilakukan oleh Instalasi Gizi dan kantin dengan menerapkan HACCP. upaya deteksi dini kandungan formalin dan boraks belum dilakukan karena belum adanya food kit  dan sanitarian belum mampu melakukan pemeriksaan skala lapangan. Kata kunci : E. Coli, boraks, formalin, pestisida