Generally aerial mapping mission is a high cost operation and require an aircraft that must be controlled by a reliable pilot. In an effort to solve the problem. Unmanned Aerial Vehicle (UAV) technology becomes one of the solutions, due to consideration of operational costs, accident risk, and flight preparation time. This research shows an aerial mapping system using a fixed wing glider plane characteristics UAV built from polyfoam, balsa wood, and carbon fiber. The shape of the wing airfoil is flat-bottomed and the wing's position is top wing. The UAV motion controllers are ailerons, elevators, rudders driven by servo motors. Use the flight controller to allow aircraft to fly automatically. The altitude, speed, and position of the aircraft can be monitored via telemetry connected to the flight controller and a laptop. The aerial mapping method implemented is photogrammetric. The UAV will fly to the area to be mapped and do a sequential photo shoot until the entire area is covered. All photo data will be processed to become a territorial map. Using mission planner software for UAV programming and PIX4D software for image data processing. The UAV has been tested to air automatically following the programmed lanes. The flight controller can trigger the camera automatically at the pre-programmed position. Testing of map quality results was obtained by experimental flight of 100m, 125m, and 150m with a cruising speed of 12m /s. The best map result is from a height of 100m with a cruising speed of 12 m / s aircraft.Umumnya misi pemetaan udara memerlukan biaya operasional yang tinggi dan pesawat terbang yang harus dikendalikan oleh pilot yang andal. Dalam upaya menyelesaikan masalah, teknologi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) menjadi salah satu solusi, karena pertimbangan biaya operasional, risiko kecelakaan, dan waktu persiapan penerbangan. Penelitian ini menunjukkan sistem pemetaan udara menggunakan pesawat fixed wing UAV berkarakteristik glider yang dibangun dari polyfoam, kayu balsa, dan serat karbon. Bentuk airfoil sayap datar-bottomed dan posisi sayap adalah sayap atas. Kontrol gerak UAV adalah ailerons, elevator, kemudi yang didorong oleh motor servo. Gunakan pengontrol penerbangan untuk memungkinkan pesawat terbang secara otomatis. Ketinggian, kecepatan, dan posisi pesawat dapat dipantau melalui telemetri yang terhubung ke pengontrol penerbangan dan laptop. Metode pemetaan udara yang diterapkan adalah fotogrametri. UAV akan terbang ke area yang akan dipetakan dan melakukan pemotretan berurutan hingga seluruh area tertutup. Semua data foto akan diproses menjadi peta teritorial. Menggunakan perangkat lunak perencana misi untuk pemrograman UAV dan perangkat lunak PIX4D untuk pemrosesan data gambar. UAV telah diuji untuk mengudara secara otomatis mengikuti jalur terprogram. Pengontrol penerbangan dapat memicu kamera secara otomatis pada posisi yang diprogram sebelumnya. Pengujian hasil kualitas peta diperoleh dengan penerbangan eksperimental 100m, 125m, dan 150m dengan kecepatan jelajah 12m/s. Hasil peta terbaik adalah dari ketinggian 100m dengan kecepatan jelajah 12 m/s pesawat.