Asuhan persalinan  yang diberikan bidan sesuai kebutuhan dan menyesuaikan dimensi fisiologis, psikologis, agama, budaya yang dipadukan dengan kompetensi dasar dalam asuhan persalinan. Penerapan model pembelajaran asuhan persalinan kala I dan II terintegrasi diharapkan dapat meningkatkan motivasi, kompetensi dan sesuai harapan masyarakat yaitu memberikan kepuasan pelayanan yang diberikan mahasiswa DIII Kebidanan  pada praktik klinik. Tujuan penelitian ini adalah mengukur perbedaan motivasi, kompetensi mahasiswa, menganalisis hubungan motivasi dan kompetensswsi serta menganalis peranan kompetensi terhadap kepuasan pasien Metode penelitian menggunakan quasy experimental dengan one group pretest-postest design. Subyek penelitian adalah mahasiswa DIII Kebidanan semester IV Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta,  pasien yang diberi asuhan persalinan kala I dan II terintegrasi oleh mahasiswa masing masing sejumlah 37 responden dan memenuhi kriteria inklusi. Perbedaan motivasi, kompetensi dianalisis menggunakan uji Wilcoxon, uji Rank Spearman untuk menganalisis korelasi motivasi dan kompetensi (pengetahuan, sikap, ketrampilan) dengan kepuasan pasien. Hasil penelitian ini, ada peningkatan rerata nilai motivasi 40,48%, pengetahuan 57,8%, sikap 53,6%, ketrampilan 52,47%, dan kompetensi mahasiswa 64,86% sesudah penerapan model pembelajaran asuhan persalinan kala I dan II terintegrasi. Korelasi motivasi dan kompetensi menunjukkan p>0,485, peranan kompetensi terhadap kepuasan (variabel ketrampilan) mempunyai korelasi sedang sebesar 0,567  (r2=32,14%) terhadap kepuasan pasien. Simpulan dalam penelitian ini adalah terdapat  peningkatan motivasi dan kompetensi motivasi dan kompetensi mahasiswa sesudah penerapan model pembelajaran asuhan persalinan kala I dan II terintegrasi, tidak ada korelasi antara motivasi dengan kompetensi mahasiswa. Kompetensi mahasiswa berperan terhadap kepuasan dengan aspek ketrampilan yang paling berperan terhadap kepuasan pasien pada praktik klinik kebidanan.