Kemampuan berpikir kritis dibutuhkan untuk menghadapi tantangan abad ke-21. Enam kompetensi yang diukur dalam berpikir kritis yaitu mengintepretasi, mengekplanasi, mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan membuat solusi penyelesaian masalah. Keenam kompetensi berpikir kritis harus dikuasai ketika mempelajari materi sistem pencernaan. Peserta didik akan lebih mudah memahami penyampaian materi tersebut apabila diberikan dalam bentuk aktivitas pemberian masalah autentik. Kegiatan tersebut dapat ditunjang dengan menggunakan LKPD berbasis problem based learning (PBL) yang merupakan model pembelajaran dengan cara menuntut peserta didik untuk menghadirkan permasalahan nyata (autentik) sebagai acuan guna mendapatkan pengetahuan serta konsep. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan validitas LKPD Sistem Pencernaan berbasis PBL. Model penelitian ini ialah model instruksional Fenrich yang memiliki beberapa tahap yaitu menganalisis, merencanakan, merancang, mengembangkan, menerapkan, serta mengevaluasi dan merevisi. Kegiatan validasi dengan model intruksional Fenrich, dilaksanakan ketika pengembangan berdasarkan penilaian dari ahli pendidikan dan materi. Instrumen validasi terdiri dari lima puluh pertanyaan terkait aspek kelayakan penyajian, bahasa, isi, karakteristik LKPD berbasis problem based learning serta komponen kesesuaian LKPD untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis. Rincian rata-rata skor pada aspek kelayakan penyajian LKPD sebesar 4, aspek bahasa sebesar 3,7, aspek isi sebesar 3,8, aspek karakteristik LKPD berbasis PBL sebesar 3,8 dan aspek komponen kesesuaian LKPD untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis sebesar 3,8. LKPD yang dikembangkan dikategorikan sangat valid dengan rerata skor hasil validasi 3,8 dan layak untuk diuji coba.