Telur itik merupakan salah satu jenis pangan hewani yang sangat rentan tercemar Salmonella. Penyebabnya adalah lingkungan pemeliharaan yang kurang higienis serta pori pada kerabang telur  sehingga memberi peluang terkontaminasi. Biosekuriti yang buruk pada pemeliharaan ekstensif menyebabkan cemaran Salmonella pada itik, oleh karena itu sangat perlu dilakukan biosekuriti pakan dengan penambahan kitosan  untuk menghindari  kontaminasi Salmonella terhadap telur yang dihasilkan. Tujuan penelitian adalah mendapatkan telur itik bebas Salmonella dengan penambahan kitosan dalam ransum. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 5 ulangan dimana masing-masing ulangan terdiri dari 2 ekor itik. Perlakuan adalah R0= 0% kitosan, R1 = 0,5% kitosan, R2 = 2% kitosan dan R3 = 2,5% kitosan. Dosis kitosan merupakan dosis terpilih dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya secara in vitro.  Parameter yang diukur adalah uji Salmonella awal terhadap feses itik penelitian, uji Salmonella ransum perlakuan, uji pullorum darah (RPAT) dan uji Salmonella telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50% feses itik yang diperiksa terkontaminasi Salmonella, ransum penelitian negatif Salmonella, darah itik pada perlakuan tanpa kitosan 40% terkontaminasi Salmonella pullorum dan yang diberi kitosan bebas pullorum serta telur yang dihasilkan 100% negatif Salmonella.