Ilmu pengetahuan dan pendidikan adalah satu integrasi yang tak terpisahkan. Dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan sudah seharusnya berdampak pada dunia pendidikan. Bukan hanya dunia pendidikan saja, dampaknya dapat dirasakan oleh semua manusia.. Westernisasi knowledge telah membuat umat Islam tanpa sadar mendikotomikan ilmu. Umat Islam tanpa sadar telah lebih condong pada keilmuwan Barat dan mulai mengesampingkan ilmu agama. Pendikotomian ini yang menjadi awal masalah dalam pendidikan Islam. Westernisasi bukan hanya dalam sisi knowledge tapi sudah mulai merasuki worldview umat Islam. Salah satu upaya yang diusung oleh al-Faruqi untuk menyikapi masalah tersebut adalah dengan merumuskan Islamisasi Ilmu. al-Faruqi mencoba mengIslamisasikan ilmu dengan konsep Tauhid sebagai inti dari kehidupan. Begitu pula dengan ilmu pengetahuan, dengan ilmu pengetahuan yang berdasarkan ketauhidan maka ilmu pengetahuan itu tidak akan terlepas dari ajaran Islam. Karena hakikatnya ilmu umum dan ilmu agama itu saling berintegrasi sehingga menimbulkan suatu kesatuan yang saat ini telah mulai banyak bermunculan di lembaga-lembaga pendidikan khususnya di Indonesia. Sudah banyak lembaga-lembaga pendidikan Islam yang secara sinergis menggabungkan ilmu umum dan agama baik dalam kurikulumnya, kegiatan rutinnya, maupun kegiatan ekstrakulirnya. Dengan tujuan menciptakan generasi penerus yang berintelektual tinggi dan bertaqwa.