Ketika menulis sesuatu (karya), pembelajar terlibat dalam kegiatan menghasilkan genre. Akan tetapi, menulis genre dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing merupakan keterampilan berbahasa yang sangat sukar bagi pembelajar Indonesia untuk mencapainya. Keterampilan menulis dikembangkan secara bersahaja ketika anak memasuki sistem pendidikan formal, yang berbeda dengan keterampilan berbicara yang dapat diperoleh anak secara alamiah. Dengan demikian, kesukaran menulis yang dialami oleh pembelajar SD di Sumatra Utara diasumsikan diakibatkan oleh pengaruh konteks sosial persekolahan, masyarakat atau kedua-duanya. Makalah ini menampilkan hasil kajian tentang genre tulis yang terkembang dan potensial berkembang pada pembelajar SD. Selanjutnya, dibahas konteks sosial persekolahan dan masyarakat yang menghambat pengembangan menulis genre itu dengan sumber data (subjects) 352 pembelajar SD (kelas IV sampai VI) di enam sekolah di Sumatra Utara dan dengan penggunaan desain penelitian kualitatif. Temuan penelitian adalah pembelajar SD telah kompeten menulis sejumlah genre tetapi masih banyak genre yang terpendam. Hambatan dalam pembelajaran genre adalah kompetensi guru yang terbatas dalam genre itu. Selanjutnya, dengan rujukan ke kompetensi genre yang terkembang di kalangan pembelajar SD dan konteks sosial persekolahan, ancangan model pembelajaran genre diajukan.Kata kunci: pengembangan, genre, tulis, SD