Pendahuluan: Karies gigi merupakan penyakit dengan prevalensi tertinggi selainpenyakit periodontal. Penyakit ini menjadi masalah nasional di beberapa Negaraberkembang terutama di Indonesia.Tujuan Penelitian: Etiologi utama karies pada anak adalah pola makan. Kelompok usiasekolah dasar mempunyai kebiasan jajan yang lebih tinggi dari kelompok usia lainkhususnya makanan manis, sehingga menyebabkan meningkatnya indeks karies gigi.Kegiatan ini didanai oleh Kemenristekdikti, yang dilakukan pada 2 SD yaitu SDN 03 danSDN 04 Bangsalsari. Metode Penelitian: Jumlah responden adalah siswa kelas 3 sebanyak 70 orang di SDN 03Bangsalsari dan 51 orang di SDN 04 Bangsalsari yang diperoleh dengan menggunakanmetode total sampling. Penyuluhan dan praktek gosok gigi bersama dilakukan kepadapara siswa untuk memberi pengetahuan serta memperbaiki perilaku mengenai kesehatanrongga mulut.Hasil Penelitian: Hasil pemeriksaan menunjukkan indeks DMF-T rata-rata untuk siswaSDN 03 Bangsalsari yaitu 6,1, sedangkan rerata indeks DMF-T untuk siswa SDN 04Bangsalsari yaitu 5. Indeks gigi yang karies (D) lebih dominan yaitu sekitar 67%dibanding gigi yang telah dicabut (M) sebanyak 2% dan gigi yang telah ditambal(F) hanya 1%. Masih tinggi nya gigi yang karies (D) dibandingkan gigi yang sudahditambal (F) menunjukkan masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran siswa SDserta orang tua dalam menjaga kesehatan rongga mulutnya. Status karies gigi padasiswa SDN 03 dan 04 Bangsalsari berada pada kategori Tinggi berdasarkan kriteriaWHO. Kata kunci : Karies gigi, Perilaku, Siswa SD, Indeks DMF-T