Makanan bagi seorang atlet harus mengandung zat gizi (penghasil energi) yang cukup jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan untuk aktifitas sehari-hari dalam berolahraga. Kandungan zat gizi penghasil energi harus seimbang antara pemasukan dan pengeluaran. Kecukupan energi tersebut harus mampu mengganti zat gizi dalam tubuh yang berkurang akibat penggunaan untuk aktifitas olahraga. Besarnya kebutuhan energi tergantung jenis olahraga yang dijalani seorang atlet. Kebutuhan energi dapat dihitung dengan memperhatikan beberapa komponen penggunaan energi yaitu basal metabolic rate (BMR), specific dynamic action (SDA), aktifitas fisik dan faktor pertumbuhan. Kata kunci: Energi, atlet, BMR, SDA