Zaini (17 Maret 1926 – 25 September 1977) adalah seorang tokoh pelukis Indonesia yang produktif. Dia banyak belajar melukis pada pelukis-pelukis senior dan ternama Indonesia, seperti Basuki Abdullah, S. Soedjojono dan Affandi pada masa pendudukan Jepang.[1]
Perjalanan
Sebelumnya Zaini juga pernah bersekolah di INS Kayutanam, sebuah lembaga pendidikan khusus bentukan Muhammad Sjafei di Kayutanam, Sumatera Barat. Di INS Kayutanam, Zaini mendapatkan pelajaran dasar melukis dari Wakidi, seorang pelukis naturalis ternama. Sedangkan pendidikan formalnya hanya sampai kelas 5 Sekolah Rakyat (SD). Zaini yang beraliran Ekspresionisme abstrak ini telah melakukan pameran lukisan di banyak tempat, baik di dalam negeri maupun mancanegara. Dia dikenal sebagai seorang pelukis yang produktif dan telah menyelengarakan pameran tunggal pertamanya pada tahun 1969 di Taman Ismail Marzuki (TIM), serta pameran tunggal terakhirnya juga di TIM pada Oktober 1976.[2]
Zaini menikah dengan Asmi Zaini dan dikaruniai tiga orang putra dan dua orang putri. Pada tanggal 25 September 1977, Zaini meninggal dunia sewaktu beraktivitas lari pagi di daerah Slipi, Jakarta Barat dalam usia 51 tahun.[3]
Pendidikan
Setelah menamatkan sekolah dasar, Zaini belajar di INS Kayutanam.[4] Zaini menjadi salah satu murid Wakidi dalam seni lukis di INS Kayutanam.[5] Pada tahun 1943, Keimin Bunka Shidōsho dan Pusat Tenaga Rakyat mengadakan kursus melukis dan Zaini menjadi salah satu pesertanya pada periode pertama.[butuh rujukan] Selama mengikuti pelatihan dari Keimin Bunka Shidōsho di Jakarta, Zaini latihan melukis dengan bimbingan dari S. Sudjojono dan Basuki Abdullah.[6] Zaini pindah ke Kota Yogyakarta pada tahun 1945. Kepindahannya untuk bergabung dalam Sanggar Seniman Masyarakat.[7]
Pekerjaan
Pada tahun 1946, Zaini ke Madiun dan Solo dan bergabung dalam Seniman Indonesia Muda (SIM) pimpinan S. Sudjojono. Lalu pada tahun 1949, ia kembali ke Jakarta dan bergabung dengan GPI serta Masyarakat Seniman Jakarta Raya. Zaini pada tahun 1949 bersama Affandi serta Mochtar Apin menjadi panitia Pameran Seni Lukis Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Penerangan RI yang dibuka oleh PMSjahrir. Kemudian pada tahun 1953, Zaini ikut mendirikan majalah Indonesia terbitan Lembaga Kebudayaan Indonesia, lalu berganti nama jadi Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional (BMKN). Pada tahun 1956, ia mengajar di Balai Budaya Jakarta dan BMKN. Lalu pada tahun 1956-1960 di BMKN bersama Oesman Effendi dan Nashar mengadakan pelatihan melukis.
Pada tahun 1958, Zaini bersama Trisno Soemardjo dan Oesman Effendi mendirikan Yayasan Seni dan Desain Indonesia.[8] Keduanya bersama Oesman Effendi mendirikan ruang pameran Galeri Merdeka di Jakarta. Lalu pada tahun 1963, Zaini menjadi salah seorang penandatangan Manifesto Kebudayaan. Pada tahun 1966, Zaini membantu Mochtar Lubis mendirikan majalah sastra Horison.
Zaini menjadi anggota Komite Seni Rupa DKJ untuk periode tahun 1969-1977. Ia kemudian mendirikan Yayasan Indonesia bersama Trisno. Kemudian pada tahun 1970, ia mengikuti pameran Seni Lukis Indonesia di Amerika Serikat dalam perayaan 25 Tahun PBB di New York. Zaini juga menjadi pengajar seni lukis di IKJ pada periode Tahun 1970-1977.
Pameran di Mancanegara
Sao Paulo, Brasil (1953)
Den Haag, Belanda (1954)
New Delhi, India (1958)
Lyubiyana, Yugoslavia (1963)
New Delhi, India (1963)
Tokyo, Jepang (1964)
Tokyo, Jepang (1966)
New Delhi, India (1971)
Pameran di Indonesia
Lukisan Tanpa Teori Koleksi Dewan Kesenian Jakarta, DKI Jakarta 8-23 Nov 2017
Pameran Seni Rupa Memoar Perupa TIM. Di Galeri Emiria Soenassa, Gedung Ali Sadikin, Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, 16 Sep – 14 Okt 2022.
^Ibrahim, Muchtaruddin (1981). Kutoyo, S., Kartadarmadja, M. S., dan Sutjiatiningsih, S., ed. Zaini: Hasil Karya dan Pengabdiannya(PDF). Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. hlm. 63.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list (link)
^Dinartisti, P., dkk. (2021). Dua Menguak Seni(PDF). Jakarta: Bentara Budaya. hlm. 98.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Katalogus Lukisan Wisam Seni Nasional. Seniman dan Karyanya. Proyek Wisma Seni Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan, 1986-1987. Biografi dan Lukisan dai 80 pelukis Indonesia. 136 hlm.