Yulia dari Kartago, juga dikenal sebagai Yulia dari Korsika (bahasa Italia: Santa Giulia da Corsica; bahasa Prancis: Sainte Julie), atau Saint Julia of Nonza; hidup pada abad ke-5) adalah seorang perempuan yang menjadi martir Kristen di Korsika.[2][3] Ia berasal dari Kartago, Afrika Utara.[3][2] Ketika suku Vandal yang dipimpin oleh Genserik tiba di pantai utara Afrika, mereka menyerang kota Kartago.[2] Tentara suku Vandal itu menangkap dan memenjarakan Yulia.[2] Setelah itu, ia dijual sebagai seorang budak. Setelah berkali-kali berpindah tangan, akhirnya Yulia dibeli oleh seorang Siria yang bernama Eusebeus.[2] Eusebeus sering membawa Yulia dalam perjalannya.[2] Dalam sebuah perjalanan, Eusebeus membawa Yulia ke Korsika.[2] Di sana, Eusebeus hadir dalam sebuah pesta penyembahan dewa-dewi.[2] Yulia menolak untuk hadir dalam pesta dan untuk menyembah dewa-dewi tersebut karena Yulia adalah seorang Kristen.[2] Hal itu membuat orang-orang Korsika marah dan melaporkan Yulia kepada gubernur Feliks.[2] Gubernur Feliks akhirnya memaksa Yulia untuk menyembah dewa-dewi namun Yulia tetap menolak.[2] Kemudian Yulia disiksa dan akhirnya dibunuh.[2]
Venerasi
Para biarawan dari pulau Gorgona menyelamatkan relikui Yulia. Menurut legenda, pada salib Yulia tertempel sebuah catatan, yang ditulis oleh tangan malaikat, berisi nama dan kisahnya. Para biarawan itu memindahkan relikui-relikui itu ke sebuah pekuburan di pulaunya setelah membersihkan dan menaburinya dengan wangi-wangian.
Pada tahun 762, Desiderius, raja Lombards, atas permintaan ratunya, Ansa, memindahkan semua relikui itu ke sebuah biara Benedictine di Brescia. Pada sekitar tahun 763 di Brescia Paus Paulus I menkonsekrasi sebuah gereja ata nama Yulia. Tempat itu menjadi situs populer bagi peziarah pada Abad Pertengahan.
Basilica of Santa Giulia dekat Bergamo didedikasikan untuknya.
Lihat pula
Referensi
Pranala luar