Wan Mohammad Nor Wan Daud adalah seorang akademikus, aktivis dan penulis asal Malaysia. Ia merupakan salah satu pendiri dari Institut Internasional Pemikiran dan Peradaban Islam (ISTAC) dan pernah menjabat sebagai Wakil Direktur. Wan juga pernah menduduki jabatan penting di beberapa organisasi keislaman di Malaysia.
Pekerjaan
Wan merupakan salah seorang pendiri Institut Internasional Pemikiran dan Peradaban Islam (ISTAC) bersama dengan Syed Muhammad Naquib al-Attas. Keduanya merintis institut tersebut pada tahun 1988. Pada tahun 1998, Wan diserahi jabatan sebagai Wakil Direktur ISTAC.
Organisasi
Wan pernah aktif berorganisasi dengan jabatan sebagai Presiden Nasional pada Kelompok Studi Islam Malaysia di Amerika Serikat dan Kanada. Masa jabatannya yaitu tahun 1981–1982. Kemudian, pada periode 1982–1983, ia menjabat sebagai Presiden Pelajar Muslim di Asosiasi Muslim Amerika Serikat dan Kanada. Wan juga menjadi anggota di beberapa organisasi lainnya, yaitu:
- Anggota Majelis al-Shura di Masyarakat Islam Amerika Utara.
- Anggota Dewan Penasehat di Toda Institute for Global Peace and Policy Research di Honolulu, Hawaii.
- Anggota Penasehat Internasional Program Pascasarjana untuk Studi Islam di Universitas Melbourne, Australia.
Karya tulis
Buku dan makalah
Wan menulis banyak buku dan makalah yang telah diterjemahkan ke banyak bahasa, di antaranya dalam bahasa Persia, bahasa Rusia, bahasa Bosnia, bahasa Turki, bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. Beberapa buku yang ditulisnya yaitu:
- Budaya Ilmu: Konsep, Prasyarat dan Pelaksanaan di Malaysia
- The Concept of Knowledge in Islam and Implicationss for Education in a Developing Country
- Penjelasan Budaya Ilmu
- The Beacon of the Creast of a Hill
- A Brief History and Philosophy of the International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC)
- The Educational Philosophy and Practice of Syed Muhammad Naquib al-Attas: An Exposition of the Original Concept of Islamization
- Pembangunan di Malaysia: Ke Arah Satu Kefahaman Baru yang Lebih Sempurna
Puisi
Wan juga menulis dua buku puisi. Pertama, kumpulan puisi berjudul Mutiara Taman Adabi. Puisi-puisi ini memperoleh pujian dari sastrawan senior Malaysia, Afandi Hasan. Puisi-puisinya disandingkan dengan sajak-sajak yang dibuat oleh Sutan Takdir Alisjahbana. Buku puisi keduanya berjudul Dalam Terang.
Referensi
Catatan kaki
Daftar pustaka
- Husaini, Adian (2005). Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekuler Liberal. Jakarta: Gema Insani. ISBN 978-602-250-517-4.