Viśva Hindu Pariṣad (Dewanagari: विश्व हिन्दू परिषद; , विश्व हिन्दू परिषद,; bahasa Indonesia: Dewan Hindu Dunia), disingkat VHP, adalah organisasi Hindu internasional yang didirikan di India tahun 1964.[1] Organisasi ini memiliki slogan "धर्मो रक्षति रक्षितः Dharmo rakṣati rakṣitaḥ", yang berarti "Dharma melindungi para pelindungnya". Simbol organisasi ini adalah pohon beringin.
Sejarah
Organisasi Vishwa Hindu Parishad dibentuk tahun 1964 oleh Swami Chinmayananda (sebagai presidennya) dan mantan anggota Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), S.S. Apte (sebagai sekretaris jenderal), bersama pemimpin umat Sikh, Master Tara Singh sebagai salah satu mitra pendiri.[2] Pembentukan organisasi ini dirundingkan pertama kali pada suatu konferensi di Pawai, Sandipani Sadhanalaya, Mumbai tanggal 29 Agustus 1964. Konferensi tersebut dipimpin oleh RSS sarsanghchalak M.S. Golwalkar. Tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan hari raya Janmashtami. Beberapa perwakilan dari umat Hindu, Sikh, Buddha dan Jain hadir dalam pertemuan, begitu pula Dalai Lama. Golwalkar yang menjelaskan bahwa "seluruh keyakinan yang berasal dari India harus bersatu padu", berkata bahwa kata "Hindu" (artinya rakyat "Hindustan") ditujukan kepada pengikut agama-agama yang disebutkan tadi.[3] Apte mendeklarasikan:
Dunia telah terbagi-bagi kepada pihak Nasrani, Islam, dan Komunis. Mereka memandang masyarakat Hindu sebagai sasaran yang sangat empuk dan bisa menyuburkan mereka. Di zaman konflik semacam ini terasa perlu untuk memikirkan dan menyatukan dunia Hindu untuk menyelamatkannya dari niat buruk mereka bertiga
Pada pertemuan itu telah ditentukan bahwa organisasi yang akan didirikan akan bernama Vishva Hindu Parishad dan konvensi masyarakat Hindu dunia dilangsungkan di Prayag (Allahabad) selama Kumbha Mela tahun 1966 untuk mewujudkan organisasi tersebut. Kemudian diputuskan bahwa organisasi tersebut akan menjadi organisasi non-politik dan tidak akan ada pejabat dari partai politik apapun yang merangkap sebagai pejabat di organisasi tersebut. Tujuan dan sasaran berikut ini ditentukan sebelum Parishad terbentuk:
- Untuk menggabungkan dan memperkuat ikatan Masyarakat Hindu.
- Untuk melindungi, memajukan, dan menyebarkan nilai-nilai kehidupan, etika, dan spiritual Hindu dalam konteks masa kini.
- Untuk menjalin hubungan dengan umat Hindu seluruh dunia, dan untuk mengorganisasikan serta membantu mereka semampunya demi menjaga identitas kehinduan mereka yang dikenal sebagai Hindutva.
Moto organisasi ini adalah "Dharmo Rakshati Rakshitah" (Dewanagari: धर्मो रक्षति रक्षितः; , धर्मो रक्षति रक्षितः, धर्मो रक्षति रक्षितः) berarti "Dharma melindungi para pelindungnya".
Sengketa Ayodhya
VHP terlibat dalam sengketa atas Ram Janmabhoomi, atau Masjid Babri, selama dua puluh tahun sebelum penghacurannya. Aktivitas terkait meliputi demonstrasi, petisi, dan litigasi. VHP mengklaim bahwa Masjid Babri dibangun setelah menggusur kuil di atas tempat kelahiran Rama (Ram Janmabhoomi). VHP juga mengklaim bahwa masjid tersebut sudah dalam keadaan bobrok dan terbengkalai dan tidak digunakan lagi untuk tempat ibadah maupun sebagai tempat aktivitas keagamaan bagi para muslim di wilayah tersebut.
Pada penghujung tahun 1980-an, Partai Bharatiya Janata (PBJ) mengangkat masalah kuil tersebut ke tengah-tengah politik nasional, dan BJP bersama VHP memulai protes yang lebih besar di Ayodhya dan berbagai tempat. Tindakan itu karena permasalahan tersebut terus diabaikan oleh pemerintah koalisi dan Partai Kongres berhaluan sekuler-sosialis.
Tahun 1992, sekelompok besar umat Hindu, termasuk anggota VHP,[4] berkemah di tempat Masjid Babri. Tanggal 6 Desember 1992, masjid tersebut diruntuhkan dengan kekuatan massa. Kerusuhan berlanjut di penjuru India hingga korban jiwa mencapai 2000.[5][6]
Pengertian Hinduisme
VHP menggunakan kata "Hindu" (demikian pula organisasi Hindutva lainnya) untuk mengacu kepada para penganut kepercayaan berbasis dharma dari India dan pemahamannya yang lebih luas dapat mengacu kepada umat Buddha, Jain, dan Sikh.[3]
Referensi
Pranala luar