Valiant Hearts: The Great War

Valiant Hearts: The Great War
Diterbitkan di
25 Juni 2014
  • Windows, PS3, PS4, Xbox 360, Xbox One
    25 Juni 2014
    iOS
    4 September 2014
    Android
    26 November 2014
    Nintendo Switch
    8 November 2018
    Stadia
    14 Juli 2022
GenreTeka-teki, petualangan
Bahasa
Daftar
Karakteristik teknis
Sistem operasiAndroid dan IOS Edit nilai pada Wikidata
PelantarWindows, Xbox One, PlayStation 4, PlayStation 3, Xbox 360, Android, IOS dan Nintendo Switch Edit nilai pada Wikidata
MesinUbiArt Framework
ModePermainan video pemain tunggal Edit nilai pada Wikidata
Formatdistribusi digital dan unduhan digital Edit nilai pada Wikidata
Metode masukanlayar sentuh Edit nilai pada Wikidata
Informasi pengembang
PengembangUbisoft Montpellier
PenyuntingUbisoft Edit nilai pada Wikidata
PengarahYoan Fanise
Paul Tumelaire
ProdusenBruno Galet
PenulisGabrielle Shrager
Matt Entin
Ed Kuehnel
Gerard Barnaud
PerancangJulien Chevallier
Simon Chocquet-Bottani
KomponisJason Moran
PenerbitUbisoft
SenimanPaul Tumelaire
Penilaian
ESRB
enllaç=d:Q14864330
PEGI
enllaç=d:Q14915515
USK
enllaç=d:Q14920392
Informasi tambahan
Situs webvalianthearts.ubi.com… (bahasa Inggris) Edit nilai pada Wikidata
MobyGamesvaliant-hearts-the-great-war Edit nilai pada Wikidata
Steam260230 Edit nilai pada Wikidata
IMDB: tt3184534 Modifica els identificadors a Wikidata
Portal permainan video
Sunting di Wikidata • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Valiant Hearts: The Great War (dikenal dalam bahasa Prancis sebagai Soldats inconnus: Mémoires de la Grande Guerre (Unknown Soldiers: Memoirs of the Great War)) adalah sebuah permainan video petualangan teka-teki yang dikembangkan oleh Ubisoft Montpellier dan diterbitkan oleh Ubisoft. Permainan ini terinspirasi oleh surat-surat yang ditulis pada Perang Dunia I dan memiliki empat karakter pada medan perang yang membantu seorang prajurit Jerman muda menemukan kekasihnya dalam cerita tentang penyelamatan diri, pengorbanan dan persahabatan.[1]

Selama perilisan, The Great War menerima ulasan yang umumnya positif. Kritikus memuji tema, visual, animasi, dan musik game ini, dan memuji pengembang karena memungkinkan pemain mempelajari lebih lanjut tentang sejarah saat bermain permainan. Namun, penerimaan terhadap cerita dan alur permainan permainan ini beragam. Valiant Hearts dinominasikan untuk beberapa penghargaan akhir tahun, termasuk Best Narrative pada The Game Awards 2014. Ubisoft kemudian merilis permainan ini di platform tambahan termasuk iOS, Android, Nintendo Switch, dan Google Stadia. Sekuelnya, Valiant Hearts: Coming Home, dirilis pada tahun 2023.

Alur permainan

A screenshot from the game showing several soldiers and Walt, a dog
Di dalam permainan, gelembung ucapan menggantikan dialog ketika karakter sedang berbicara satu sama lain.

Valiant Hearts adalah sebuah permainan video gulir samping, teka-teki, petulangan yang terjadi selama Perang Dunia I. Pemain berperan sebagai empat karakter: Frenchman Emile, menantu laki-lakinya yang berkebangsaan Jerman, Karl, tentara Amerika Freddie, dan perawat berkebangsaan Belgia Anna.[2][3]

Permainan ini terdiri dari empat bab yang dibagi menjadi beberapa bagian. Setiap bagiannya pemain diharuskan untuk menyelesaikan sebuah tujuan untuk melanjutkan melalui cerita.[4] Sebagian besar melibatkan pemecahan teka-teki dengan memperoleh barang tertentu yang diperlukan untuk situasi tersebut.[2] Bagian lain termasuk segmen masa perang yang mengharuskan pemain untuk bertahan dari tembakan keras, bagian bersembunyi di mana pemain harus menghindari terdeteksi oleh musuh,[5] dan bagian kejar-kejaran mobil berirama diubah menjadi lagu klasik.[6] Setiap karakter dapat berinteraksi dengan objek, melakukan serangan jarak dekat untuk melumpuhkan penjaga atau menghancurkan puing-puing, dan melemparkan proyektil.[2] Ada juga beberapa ciri unik untuk setiap karakter.[7] Emile mempunyai sebuah sekop yang memungkinkannya menggali melalui tanah lunak, Freddie dapat memotong kawat berduri, dan Anna bisa merawat pasien yang terluka, yang mengharuskan pemain untuk menekan tombol berdurasi.[3]

Pemain dapat mengeluarkan berbagai perintah kepada seekor anjing bernama Walt, yang mampu masuk ke area kecil, berpegangan dan mengambil barang tertentu, mengaktifkan sakelar, dan bergerak tanpa dicurigai oleh musuh.[3][8] Permainan ini memberikan barang koleksi tersembunyi opsional di setiap segmen, fakta tentang perang yang terbuka seiring berjalannya perkembangan permainan,[3] dan sistem petunjuk yang dapat digunakan pemain jika mereka terjebak di suatu bagian setelah jangka waktu tertentu.[2]

Alur cerita

Ceritanya dimulai pada tahun 1914. Austria-Hongaria menyatakan perang terhadap Serbia setelah pembunuhan Archduke Franz Ferdinand. Dalam melindungi Serbia, Russia menyatakan perang dengan Austria-Hongaria, dan sekutu Austria-Hongaria, Jerman, menyatakan perang terhadap Rusia sebagai tanggapannya. Mengantisipasi perang, Prancis (yangbersekutu dengan Russia) mulai mendeportasi warga negara Jerman. Karl, salah satu orang Jerman yang dideportasi, dipisahkan dari istrinya Marie dan putra mereka Victor, dan direkrut menjadi Angkatan Darat Jerman. Demikian pula, ayah Marie dan ayah mertua Karl, Emile, direkrut menjadi Angkatan Darat Prancis. Setelah menyelesaikan pelatihannya, Emile terlibat dalam pertempuran selama Pertempuran Perbatasan. Unitnya dimusnahkan, dan dia terluka, ditangkap, dan dipaksa memasak untuk Jerman. Penangkapnya adalah Baron Von Dorf, yang menggunakan banyak senjata canggih seperti gas klorin dan zeppelin untuk mengalahkan musuh-musuhnya. Karl mengenali Emile saat bertugas di bawah Von Dorf, tetapi Sekutu menyerang kamp Von Dorf dan Karl terpaksa melarikan diri. Setelah dia diselamatkan dari reruntuhan oleh Walt, seekor anjing medis Angkatan Darat Jerman, Emile melarikan diri dari kebingungan dan bertemu Freddie, seorang Amerika yang mengajukan diri untuk bergabung dengan tentara Prancis setelah istrinya terbunuh dalam serangan bom Jerman yang dipimpin oleh Von Dorf.

Freddie dan Emile bertemu Anna, seorang mahasiswa kedokteran hewan Belgia yang merangkap sebagai perawat medan perang. Dia melacak Von Dorf karena dia memaksa ayahnya untuk mengembangkan mesin perang canggih. Ketiganya mengejar zeppelin Von Dorf dari Ypres ke Reims. Saat kecelakaan itu terjadi, Von Dorf melarikan diri bersama ayah Anna dengan pesawat bersayap ganda. Karl selamat dari kecelakaan itu dan ditangkap serta dijadikan tawanan perang. Anna menemani Karl ke penjara untuk memastikan dia pulih dari lukanya.

Emile dan Freddie melanjutkan upaya mereka untuk membalas dendam pada Von Dorf dan menyelamatkan ayah Anna. Mereka menyerang Benteng Douaumont di Verdun tempat Von Dorf bersembunyi dan menangkap mesin perang terbarunya, sebuah tank lapis baja besar. Meskipun mereka menyelamatkan ayah Anna, Von Dorf lolos lagi. Sementara Emile berpisah, Freddie melanjutkan pengejarannya dan akhrinya menyudutkan Von Dorf selama Pertempuran Somme, mengalahkannya dalam pertarungan tinju di atas tanknya yang hancur. Meskipun keinginannya untuk membalas dendam, Freddie menyadari dia tidak akan mendapatkan apapun dengan membunuh Von Dorf dan menyelamatkan nyawanya. Karena kegagalannya yang berulang kali, Von Dorf diturunkan pangkatnya dan diusir dari garis depan, sebuah nasib yang lebih buruk daripada kematian bagi pria yang terobsesi dengan status.

Sementara itu, di dalam sebuah kemah perang tahanan Prancis, Karl mengetahui putranya sakit. Bertekad untuk bersatu kembali dengan keluarganya, Karl melarikan diri dari perkemahan. Tanpa sepengetahuannya, Emile yakin dia terbunuh saat mencoba melarikan diri. Karl bertemu Anna, yang membantu mengantarnya kembali ke pertaniannya di Saint-Mihiel yang diduduki, namun mereka berdua ditangkap oleh Jerman. Karl melarikan diri ketika Sekutu melancarkan serangan lain yang mencapai lahan pertaniannya. Dia menemukan itu telah diselimuti dengan gas klorin. Karl menyelamatkan nyawa Marie dengan memberinya masker gas, tapi dia menyerah pada gas. Anna datang dan menyelamatkan nyawa Karl. Ketika pulih, Karl akhirnya bertemu kembali dengan istri dan putranya setelah tiga tahun berperang dan diasingkan.

Kembali pada medan perang, Emile terpaksa melakukan serangan Nivelle yang berdarah dan bertujuan bunuh diri. Saat komandannya terus-menerus memaksa pasukannya ke garis tembak dan menuju kematian, Emile akhirnya mencapai titik lelahnya dan menyerbu perwiranya dengan sekop, secara tidak sengaja membunuhnya. Dia diadili di pengadilan militer dan dijatuhi hukuman mati oleh regu tembak meskipun ada protes dari tentara lainnya. Saat dia diseret ke eksekusinya, Freddie dan orang-orang yang selamat dari serangan terkutuk itu memberi hormat kepadanya atas kepahlawanannya. Dalam surat akhirnya kepada Marie, Emile mengemukakan kebenciannya pada perang, kesedihannya atas kematian Karl dan ketidakmampuannya menyelamatkan menantu laki-lakinya, serta berharap dia dan keluarganya dapat menemukan kebahagiaan. Emile dieksekusi, dan beberapa waktu kemudian, Karl dan keluarganya (dengan Walt yang baru diadopsi) mengunjungi makamnya untuk berduka atas kematiannya. Ceritanya berakhir pada tahun 1917 ketika Amerika Serikat secara resmi memasuki perang dan mengirimkan pasukannya ke Eropa untuk berperang di Front Barat. Pesan terakhirnya menyatakan bahwa “Padahal tubuh mereka sudah lama kembali menjadi debu, pengorbanan mereka masih berlanjut. Kita harus berusaha untuk menghargai kenangan mereka dan tidak pernah melupakannya..."

Pengembangan

Artist Paul Tumelaire memulai pekejaannya pada Valiant Hearts: The Great War sebagai projek sendiri pada tahun 2011. Anggota tim tambahan dari Ubisoft Montpellier, termasuk sutradara Yoan Fanise dan Simon Chocquet-Bottani, bergabung untuk mengerjakan pada alur permainan dan ceritanya setahun setengah kemudian. Karena tahun 2014 adalah peringatan seratus tahun Perang Dunia I, tim ingin menciptakan game yang didasarkan pada sejarah. Judulnya awalnya dimaksudkan untuk membantu pemain mengingat perang tersebut dan menyarankan permainannya juga tentang cinta.[9] Menurut tim, insiden Perang Dunia I “menyentuh” ​​mereka karena kakek buyut mereka pernah terlibat dalam perang.[10]

Pada awalnya, para pengembang memberikan penekanan yang sama pada alur cerita dan alur permainan-nya, tetapi alur permainan menjadi hal kedua setelah cerita. Tim percaya bahwa menggambarkan Perang Dunia I sebagai permainan penembak akan membuatnya menjadi terlalu kejam,[9] dan permainan tersebut membutuhkan narasi dengan penjahat dan harus menggambarkan salah satu pihak yang berperang sebagai orang jahat. Sedangkan itu, tim mencoba membuat permainan tentang cobaan dan kesengsaraan kedua belah pihak selama perang,[11] menunjukan bagaimana seorang indvidu hidup dengan kehidupan mereka dan berusaha untuk selamat. Permainanya tidak mengizinkan karakter untuk dibunuh secara aktif oleh karakter lain dalam permainan; para pengembang berharap untuk menunjukkan sisi kemanusiaan dari perang tersebut[12] dan takut membiarkan pemain membunuh akan mengacaukan pesan yang ingin mereka sampaikan.[13] Permainan ini memperkenalkan empat karakter, dan cerita beralih di antara mereka. Hal ini memungkinkan tim untuk membuat cerita emosional dengan tempo yang lebih baik dan memastikan bahwa setiap cerita berakhir dengan sebuah cliffhanger.[13] Sementara ceritanya dimulai dengan momen yang menyenangkan, nada cerita menjadi semakin gelap dan serius seiring dengan berlanjutnya perang.[14]

Penerimaan

Penerimaan kritik

Valiant Hearts: The Great War menerima ulasan yang umumnya positif dari para kritikus setelah dirilis menurut agregator ulasan Metacritic.[17][15][18] Joe Juba dari Game Informer memuji permainan ini atas keberhasilan menggambarkan kisah manusia yang memperlihatkan sisi peperangan yang jarang digambarkan. Danielle Riendeau dari Polygon mendeskripsikan judul ini sebagai "pelajaran sejarah yang dapat dimainkan" dengan memperhatikan kisah fiksi permainan ini, dan sejarah kehidupan nyata bergema dengan "intensitas tak terduga".[30] Carolyn Petit dari GameSpot mengagumi penekanan permainan pada membantu orang daripada membunuh mereka—sebuah tema yang tidak biasa dalam permainan video.[25] Daniel Krupa dari IGN menyebut permainan ini sebuah "pengalaman yang indah dan mengerikan",[26] sementara Philippa Warr dari PC Gamer mencatat bahwa judul ini mungkin berfungsi lebih baik sebagai "petualangan buku komik animasi" karena dia merasa bahwa narasi dan komponen interaktifnya berbenturan, meninggalkan pemain perasaan yang terhubung.[28]

Narasi permainan ini dipuji. Chris Carter dari Destructoid menyebut cerita itu kohesif dan memuji tema persahabatan dan keluarga. Dia memilih awal permainan karena menyentuh, menyebutnya sebagai "penggetar air mata emosional". Christian Donlan Eurogamer merasa bahwa cerita tersebut mengalami inkonsistensi nada, walaupun dia mencatat bahwa permainan ini telah berhasil saat masih "bekerja pada tingkat yang intim", memilih skenario di mana pemain harus melarikan diri dari kamp tawanan perang sebagai contoh.[22] Petit memuji perpaduan adegan menyenangkan dan segmen perang, yang membuat nada permainan lebih beragam, dan membuat "kehancuran adegan-adegan suram dalam permainan menjadi lebih berdampak".[25] Juba tidak menyukai penceritaan yang tipis dalam permainan ini karena kurangnya percakapan antar karakter tidak cukup untuk menceritakan sebuah cerita yang bernuansa.[23] Krupa tidak setuju, dan mengatakan bahwa meskipun terdengar aneh, pesan dari permainan tersebut berhasil disampaikan kepada para pemain.[26] Riendeau mencatat bahwa dia menjadi tertarik secara emosional pada karakter-karakter tersebut dan melihat mereka dalam situasi berbahaya selama perang menciptakan ketegangan dan rasa urgensi bagi para pemain.[30]

Grafik permainan ini mendapat komentar positif. Carter mencatat bahwa permainan ini terlihat indah dengan gaya seni kartun yang di mana cocok dengan narasinya. Donlan menyebut permainan ini sebagai "kenikmatan visual", memuji grafisnya, dan mengatakan bahwa gaya seni yang digambar tangan menimbulkan rasa "kehangatan kemanusiaan" dalam diri para pemainnya.[31] Ludwig Kietzmann dari Joystiq setuju, mengatakan bahwa gaya seni dan animasinya membuat permainan ini "sangat menyentuh hati" dan percaya bahwa hal itu membantu pemain untuk berempati dengan karakternya. Petit menyebut visualnya cantik dan menyukai desain karakternya yang menawan. Dia juga memuji perhatian permainan terhadap detail, yang membuat permainan ini lebih imersif.[32] Juba memuji soundtrack permainan ini, menyebutnya "menggugah" dan "pahit manis" yang mencerminkan nada permainan ini. Krupa menyebut arahan seni sebagai aspek paling mencolok dari game ini dan menambahkan bahwa bermain melalui game ini mirip dengan "menonton karya animasi yang indah".[33]

Penghargaan

Tahun Penghargaan Kategori Hasil Ref.
2014 Penghargaan Golden Joystick 2014 Best Original Game Nominasi [34][35]
Best Gaming Moment Nominasi
Best Visual Design Nominasi
The Game Awards 2014 Best Narrative Menang [36]
Games for Change Menang
2015 Penghargaan Annie ke-42 Best Video Game Menang [37]
Penghargaan D.I.C.E Tahunan ke-18 Adventure Game of the Year Nominasi [38]
Outstanding Achievement in Art Direction Nominasi
Outstanding Achievement in Sound Design Nominasi
Outstanding Achievement in Story Nominasi
SXSW Gaming Awards 2017 Excellence in Musical Score Nominasi [39]
Excellence in Narrative Nominasi
11th British Academy Games Awards Artistic Achievement Nominasi [40]
Original Property Menang
Penghargaan National Academy of Video Game Trade Reviewers ke-14 Original Dramatic Score (IP baru) Nominasi [41]
Game (Permainan Peran Asli) Nominasi
Costume Design Nominasi
Art Direction (Pengaruh Periode) Nominasi
Animation, Artistic Nominasi

Sekuel

Sebuah sekuel langsung, Valiant Hearts: Coming Home, dirilis pada 31 Januari 2023 di Netflix melalui perpustakaan permainan mereka yang tersedia untuk iOS dan Android.[42] Game ini kemudian dirilis pada 7 Maret 2024 untuk Nintendo Switch, PlayStation 4, Xbox One, dan Windows melalui Ubisoft Connect,[43] dan kemudian Steam.[44]

Lihat juga

  • 11-11: Memories Retold, sebuah permainan video dari sutradara yang sama memperingati seratus tahun gencatan senjata

Referensi

  1. ^ "Valiant Hearts: The Great War announced". Ubiblog. 2013-09-10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-13. Diakses tanggal 2013-09-10. 
  2. ^ a b c d Carmichael, Stephaine (24 June 2014). "Valiant Hearts: The Great War reframes history's brutal moments in cartoon violence (review)". VentureBeat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 May 2019. Diakses tanggal 14 November 2019. 
  3. ^ a b c d Nicols, Scott (27 June 2014). "Valiant Hearts: The Great War review (PC): A war game with a heart". Digital Spy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 June 2019. Diakses tanggal 14 November 2019. 
  4. ^ Robertson, John (17 May 2014). "Valiant Hearts: The Great War preview". The Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 October 2015. Diakses tanggal 14 November 2019. 
  5. ^ Peckham, Matt (22 July 2014). "Valiant Hearts Turns the Horrors of WWI Into a Puzzle Game". Wired. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 September 2018. Diakses tanggal 14 November 2019. 
  6. ^ Silva, Marty (9 August 2019). "Valiant Hearts Might Make You Cry". IGN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 May 2016. Diakses tanggal 14 November 2019. 
  7. ^ Kamen, Matt (20 July 2014). "Valiant Hearts: The Great War review – an emotional gutpunch". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 October 2019. Diakses tanggal 14 November 2019. 
  8. ^ Doran, Tom (26 June 2019). "Valiant Hearts: The Great Review: An Evocative Tale". Independent.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 July 2017. Diakses tanggal 14 November 2019. 
  9. ^ a b Diver, Mike (September 3, 2014). "This Is How the Best War Game of the Year Was Made". Vice. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 November 2019. Diakses tanggal November 14, 2019. 
  10. ^ "Q&A: Telling human stories of the Great War with Valiant Hearts". Gamasutra. 24 June 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 November 2017. Diakses tanggal 14 November 2019. 
  11. ^ Harman, Stance (14 May 2014). "Valiant Hearts: The Great War and Ubi's big push on the digital front". Eurogamer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 November 2016. Diakses tanggal 14 November 2019. 
  12. ^ Tamblyn, Thomas (4 August 2019). "'Valiant Hearts' Interview: Remembering WW1 With A Video Game". The Huffington Post. Diakses tanggal 14 November 2019. 
  13. ^ a b Choquet-Bottani, Simon (24 June 2014). "Valiant Hearts: The Great War Out Today on PS4, PS3". PlayStation Blog. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 March 2019. Diakses tanggal 14 November 2019. 
  14. ^ Petit, Carolyn (14 May 2014). "Valiant Hearts: A Game About War, Not a War Game". GameSpot. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 July 2016. Diakses tanggal 14 November 2019. 
  15. ^ a b "Valiant Hearts: The Great War for PC Reviews". Metacritic. CBS Interactive. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 June 2018. Diakses tanggal 1 July 2018. 
  16. ^ "Valiant Hearts: The Great War for PlayStation 3 Reviews". Metacritic. CBS Interactive. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 June 2014. Diakses tanggal 23 July 2014. 
  17. ^ a b "Valiant Hearts: The Great War for PlayStation 4 Reviews". Metacritic. CBS Interactive. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 July 2014. Diakses tanggal 23 July 2014. 
  18. ^ a b "Valiant Hearts: The Great War for Xbox One Reviews". Metacritic. CBS Interactive. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 June 2018. Diakses tanggal 1 July 2018. 
  19. ^ "Valiant Hearts: The Great War for iPhone/iPad Reviews". Metacritic. CBS Interactive. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 May 2018. Diakses tanggal 1 July 2018. 
  20. ^ "Valiant Hearts: The Great War for Switch Reviews". Metacritic. CBS Interactive. Diakses tanggal 22 March 2020. 
  21. ^ Carter, Chris (24 June 2014). "Review: Valiant Hearts: The Great War". Destructoid. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2014. Diakses tanggal 9 July 2014. 
  22. ^ a b Donlan, Christian (24 June 2014). "Valiant Hearts: The Great War review". Eurogamer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 July 2014. Diakses tanggal 9 July 2014. 
  23. ^ a b Juba, Joe (24 June 2014). "Valiant Hearts: The Great War Review: The Casualties Of War". Game Informer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2014. Diakses tanggal 9 July 2014. 
  24. ^ Sullivan, Lucas (24 June 2014). "Valiant Hearts: The Great War Review". GamesRadar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 June 2014. Diakses tanggal 9 July 2014. 
  25. ^ a b c Petit, Carolyn (24 June 2014). "Valiant Hearts: The Great War Review". GameSpot. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 July 2014. Diakses tanggal 9 July 2014. 
  26. ^ a b c Krupa, Daniel (24 June 2014). "Valiant Hearts: The Great War Review". IGN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 July 2014. Diakses tanggal 9 July 2014. 
  27. ^ Kietzmann, Ludwig (24 June 2014). "Valiant Hearts: The Great War Review: Friends in low places". Joystiq. Engadget. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 July 2015. Diakses tanggal 9 July 2014. 
  28. ^ a b Warr, Phillipa (24 June 2014). "Valiant Hearts review". PC Gamer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 October 2019. Diakses tanggal 14 November 2019. 
  29. ^ Leray, Joseph (29 September 2014). "'Valiant Hearts: The Great War' Review – In the Trenches". TouchArcade. Diakses tanggal 22 March 2020. 
  30. ^ a b Riendeau, Danielle (9 July 2014). "Valiant Hearts review: Medal of Honor". Polygon. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 October 2019. Diakses tanggal 11 November 2019. 
  31. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama EuroGRev2
  32. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama GSpotRev2
  33. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama IGNRev2
  34. ^ Reynalds, Matthwe (24 September 2014). "Golden Joystick Awards 2014 public voting now open". Digital Spy. Diakses tanggal 14 November 2019. 
  35. ^ Martin, Liam (24 October 2014). "Dark Souls 2 voted Game of the Year at Golden Joystick Awards 2014". Digital Spy. Diakses tanggal 14 November 2019. 
  36. ^ Sarker, Samit (5 December 2014). "Here are the winners of The Game Awards 2014". Polygon. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 October 2019. Diakses tanggal 14 November 2019. 
  37. ^ Pedersen, Erik (31 January 2015). "42nd Annual Annie Awards – Complete Winners List". Deadline. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 July 2019. Diakses tanggal 14 November 2019. 
  38. ^ Suszek, Mike (14 January 2015). "2015 DICE Award nominations led by Shadow of Mordor". Engadget. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 June 2017. Diakses tanggal 14 November 2019. 
  39. ^ Makuch, Eddie (23 January 2015). "Game of the Year Nominees Revealed for SXSW Gaming Awards". GameSpot. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 September 2015. Diakses tanggal 14 November 2019. 
  40. ^ "Games in 2015". BAFTA Awards. British Academy of Film and Television Arts. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 April 2015. Diakses tanggal 14 March 2015. 
  41. ^ "NAVGTR Awards (2014)". National Academy of Video Game Trade Reviewers. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 March 2017. Diakses tanggal 28 January 2017. 
  42. ^ "Valiant Hearts: Coming Home debuts January 31 on Netflix". Venture Beat. 24 January 2023. Diakses tanggal 31 January 2023. 
  43. ^ "Valiant Hearts: Coming Home | Switch, PC & More | Ubisoft (US)". www.ubisoft.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 24 May 2024. 
  44. ^ Bošnjak, Dominik (20 April 2024). "2023 Ubisoft Game Finally Coming to Steam". Game Rant (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 24 May 2024. 

Pranala luar

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41