Unsur kelumit atau mikronutrien merupakan unsur yang dibutuhkan oleh makhluk hidup dalam jumlah yang sangat sedikit (kurang dari 0.1 persen per volume [1,000 bagian per juta). Kebutuhan unsur ini bervariasi tergantung spesies yang membutuhkannya.[1] Kekurangan unsur kelumit memiliki hubungan dengan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas. Unsur kelumit dapat mengalami defisiensi melalu beragam kondisi, seperti luka bakar, bedah bariatrik, gagal usus, terapi penggantian fungsi ginjal, onkologi, bedah jantung dan penyakit parah lainnya.[2]
Klasifikasi
Berdasarkan klasifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia, unsur ini dibagi menjadi tiga klasifikasi:[3]
Unsur esensial
|
Kromium, Tembaga, Selenium, Molibdenum, Iodin dan Seng
|
Unsur yang kemungkinan esensial
|
Mangan, Silikon, Nikel, Boron dan Vanadium
|
Unsur yang berpotensi toksik
|
Fluorin, Timbal, Kadmium, Raksa, dan Litium.
|
Daftar pustaka
- ^ "Trace element". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 16 September 2023.
- ^ Zemrani, Boutaina; Bines, Julie E. (2020-03). "Recent insights into trace element deficiencies: causes, recognition and correction". Current Opinion in Gastroenterology (dalam bahasa Inggris). 36 (2): 110. doi:10.1097/MOG.0000000000000612. ISSN 0267-1379.
- ^ Shaik, Parveen Sultana; Pachava, Srinivas (2017-03-01). "The Role of Vitamins and Trace Elements on Oral Health: A Systematic Review". International Journal of Medical Reviews (dalam bahasa Inggris). 4 (1): 22–31. doi:10.29252/ijmr-040105. ISSN 2345-525X.