Universitas Pangeran Diponegoro Nganjuk
SejarahPelopor berdirinya perguruan tinggi ini antara lain Drs. H. Moh. Maksum Farid, M.Hi selaku Ketua STAI Diponegoro Tulungagung dan Drs. KH. Muhaimin Aziz, M.Hi Kepala Kantor Kementerian Agama Tulungagung yang merupakan penduduk asli Nganjuk. Para tokoh tersebut memotivasi alumni STAI Diponegoro Tulungagung yang ada di Kabupaten Nganjuk untuk mempersiapkan studi kelayakan kemungkinan berdirinya perguruan tinggi Islam di kabupaten Nganjuk. Kemudian dibentuklah tim kecil untuk mempersiapkan pendirian PTAIS di kabupaten Nganjuk yaitu DR. H. Akhyak, M.Ag, Riduwan, M.PdI, dan Moh.Ali Yusron, M.Ag. Akhirnya dibentuklah Yayasan Pangeran Diponegoro Nganjuk (PADIe) yang kemudian mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pangeran Diponegoro Nganjuk di tahun 2007 yang saat itu hanya memiliki satu prodi yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI). Selanjutnya terjadi perubahan status di tahun 2010 menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Pangeran Diponegoro Nganjuk dengan tambahan prodi Ekonomi Syariah.[3] Pada tahun 2014, STAI Pangeran Diponegoro Nganjuk menyelenggarakan 7 (tujuh) Program Studi yang terdiri dari 1) Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), 2) Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), 3) Prodi Ekonomi Syariah (ES), 4) Prodi Hukum Tata Negara (HTN). 5) Prodi Ilmu Al Qur’an Tafsir (IQT), 6) Prodi Akhlak Tasawuf (AT), 7) Prodi Manajemen Dakwah (MD) dengan adanya SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3536 Tahun 2014 tanggal 1 Juni 2014 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Pada Program Sarjana Peguruan Tinggi Agama Islam Swasta. Kemudian sebulan berikutnya, STAI Pangeran Diponegoro Nganjuk resmi berubah bentuk menjadi Institut Agama Islam (IAI) Pangeran Diponegoro Nganjuk. Hal itu berdasarkan SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3776 tanggal 7 Juli 2014 tentang Persetujuan Perubahan Bentuk Sekolah Tinggi Agama Islam Menjadi Institut Agama Islam. Dan sejak itulah terdapat 9 Program Studi yang tersebar di 4 Fakultas. Pada tahun 2018 Program Pascasarjana Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) resmi dibuka berdasarkan SK Dirjen Pendidikan Islam nomor 2311 Tahun 2018. Kemudian awal tahun 2024 Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro Nganjuk resmi berubah bentuk menjadi Universitas Pangeran Diponegoro Nganjuk atau UPDN berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 90 tahun 2024.[3] Program studiUniversitas Pangeran Diponegoro Nganjuk menyelenggarakan berbagai program studi Sarjana (S1) dan Magister (S2) dengan akreditasi C (baik) hingga B (baik sekali), sebagai berikut:[2][4]
Referensi
|