Uemura Shoen (lahir dengan nama asli Uemura Tsune di Shimigyo, Prefektur Kyoto pada tahun 1875, meninggal pada Agustus tahun 1949 di usia yang ke 74 tahun) adalah salah satu seniman perempuan Jepang yang paling ternama berkat karya-karya lukisannya. Ia adalah pelopor dalam seni lukis Jepang dengan karyanya yang bergaya Bijinga (Wanita cantik) yang dilukis dengan gaya Nihonga (lukisan gaya Jepang).[1][2]
Masa Kecil
Ia lahir ketika Jepang berada dalam era kekaisaran Meiji, di mana seni lukis masih sangat erat dipandang sebagai budaya untuk perempuan-perempuan Jepang dengan kasta tinggi yang sudah menikah. Mereka biasanya menempatkan alat-alat lukis ke dalam bagian perlengkapan pengantin (konrei chodo) dan mulai melukis di ruangan pribadi yang tertutup.[3][4]
Dua bulan sebelum kelahiran Shoen, ayahnya meninggal, sehingga ibunya, Nakako, harus merawat kedua anak perempuannya seorang diri. Meski begitu, sejak kecil Shoen tumbuh dari keluarga yang selalu mendukung bakat melukisnya, terutama ibunya. Hampir setiap hari Shoen menghabiskan waktu dengan menggambar di bangku pojok belakang di kedai teh milik ibunya karena pada masa itu jarang sekali ditemukan sekolah formal yang menyediakan pelatihan khusus melukis.[5]
Pendidikan
Hingga pada tahun 1887, Ia didaftarkan di sekolah Kyoto-Fu Ga-Gakko (Sekolah Lukis Prefektur Kyoto) oleh ibunya di usianya yang ke-12 tahun. Namun menjelang satu tahun, ia keluar dari sekolah karena pengajarannya yang terlalu monoton terhadap kurikulum sekolah. Ia akhirnya memutuskan untuk belajar lebih spesifik dengan bertemu guru pertamanya, seorang pelukis pemandangan bergaya Cina, Shoji Suzuki Shonen pada tahun 1888. Suzuki Shonen sangat terkesan dengan bakat Shoen sehingga dia memberinya hadiah berupa kaligrafi kanji pertama dengan nama samarannya sendiri "Sho". Karena rasa hormat yang dia miliki terhadap gurunya Shonen, Uemura mengubah nama belakangnya menjadi Shoen. Melalui bimbingan dari Suzuki Shonen juga, ia mulai melukis dengan gaya bijin-ga. Menurutnya, lukisan dengan gaya bijin-ga tersebut merefleksikan sosok kehadiran perempuan yang setara dengan laki-laki tanpa adanya diskriminasi.[6]
Karya
Pada tahun 1890, saat menginjak usia remaja 15 tahun, hasil karyanya yang berjudul Keindahan Empat Musim dibeli oleh Adipati Connaught, Pangeran Arthur—putra dari Ratu Victoria yang ketika itu tengah singgah ke Jepang. Karya Uemura Shonen mulai dilirik oleh peminat dari Jepang maupun seluruh dunia. Pada tahun 1893, sebagai utusan Jepang, ia terlibat dalam Pameran Dunia di Chicago bersama seniman ternama lainnya meskipun tidak memiliki latar belakang dari lingkungan kesenian Tokyo yang lebih maju, dan menjadi satu-satunya peserta termuda di antara mereka. Ia juga pernah menjadi murid dari seniman terkenal Jepang Takeuchi Seiho pada tahun 1895.[3][5]
Setelah ibunya meninggal pada tahun 1934, ia mulai banyak mengekspresikan lukisannya dengan tema ibu dan anak. Salah satu lukisan terkenalnya berjudul Jo-No-Mai, yang menyiratkan seorang wanita kokoh, pemberani, dan kuat. Pada tahun 1948 Uemura Shoen menjadi wanita pertama yang mendapat penghargaan Order of Culture. Setahun setelah mendapatkan penghargaan ia meninggal karena kanker yang dideritanya.[7]
Referensi
^"Uemura Shoen". www.gallery-sakura.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-25. Diakses tanggal 2020-07-18.