Kronprinsen setinggi 84 meter dulunya merupakan bangunan tertinggi di Malmö sebelum Turning Torso.
Rancangan gedung ini didasarkan pada sebuah pahatan oleh Santiago Calatrava yang disebut Twisting Torso. Menara ini menggunakan kotak bertingkat lima yang berputar apabila dipasang; bagian paling atar berputar 90 derajat searah jarum jam dengan lantai dasar. Setiap lantai secara dasar berisi sebuah ujung persegi yang mengitari pusat gedung, bersama dengan ujung segitiga, yang didukung oleh sebuah tangga-tangga besi. Dua kotak bawah digunakan sebagai perkantoran. Kotak ke-3 hingga ke-9 merumahkan 149 apartemen mewah.
Pahatan Twisting Torso dengan marmer putih berdasarkan pada bentuk manusia apabila berputar. Johnny Örbäck, mantan CEO kontraktor Turning Torso dan Board Chairman HSB cabang Malmö, melihat pahatan tersebut pada 1999 dan mengontrak Calatrava untuk merancang sebuah bangunan menggunakan konsep yang sama. Konstruksi dimulai pada musim panas 2001.
Satu alasan untuk bangunan Turning Torso adalah untuk menciptakan kembali pencakar langit di Malmö sejak penghancuran Kockums Crane pada 2002, yang terletak 1 km dari Turning Torso. Politisi lokal mempertimbangkan menara tersebut penting untuk masyarakat agar Malmö memiliki simbol tersendiri — Kockumskranen, yang mana merupakan sebuah takal besar yang digunakan untuk pembuatan kapal dan menyimbolkan pekerja blue-collar di kota itu.