Abdul Rahman mengantikan bapa saudaranya Engku Muda atau Daeng Kechil sebagai Tumenggung Johor pada tahun 1806. Temenggung Abdul Rahman Tun Abdul Jamil dan pengikutnya meninggalkan Riau dan pindah ke Singapura pada tahun 1818 setelah Belanda memberi dukungan kepada Yang Dipertuan Muda Raja Jaafar. Setahun kemudian, pada tahun 1819, Stamford Raffles dan William Farquhar juga datang ke Singapura. Pada tahun tersebut Temenggung Abdul Rahman menandatangani perjanjian dengan Perusahaan Hindia Timur Inggeris yang dikenali sebagai Perjanjian 30 Januari 1819.
Anak dia Raja Temenggung Tun Daeng Ibrahim menjadi Sultan Johor de facto ketika pada masa Sultan Ali.
Lihat juga
Rujukan
- Carl A. Trcocki (2007). Prince of Pirates : The Temenggongs and the Developments of Johor and Singapore. NUS Press. ISBN 9789971693763.
Catatan kaki