Halaman ini berisi artikel tentang tudung es kutub secara umum. Untuk tudung es Bumi, lihat tumpukan es kutub.
Tudung es kutub adalah wilayah lintang utara suatu planet atau satelit alami yang tertutup es.[1] Tidak ada aturan soal ukuran atau komposisi badan es agar bisa disebut tudung es kutub. Tidak ada pula aturan geologi bahwa esnya harus berada di daratan. Satu-satunya syarat pasti adalah badan zat padat yang terletak di wilayah kutub. Ini menyebabkan istilah "tudung es kutub" salah pakai, karena kata tudung es itu sendiri memiliki beberapa syarat seperti letaknya harus di daratan dan memiliki luas kurang dari 50.000 km², lebih besar daripada itu disebut lembar es.
Komposisi esnya beragam. Misal, tudung es kutub Bumi didominasi es air, sedangkan tudung es kutub Mars adalah campuran es air dan karbon dioksida padat.
Tudung es kutub Bumi telah berubah drastis dalam kurun 12.000 tahun terakhir. Variasi tudung es secara musiman terjadi akibat tidak tentunya penyerapan energi surya saat planet atau bulan mengitari Matahari. Selain itu, dalam skala waktu geologi, tudung es bisa berkembang atau menyusut karena perubahan iklim.
Kutub utara Bumi ditutupi oleh es tumpuk (es laut) yang mengambang di Samudra Arktik. Bagian es yang tidak mencair musiman bisa menjadi sangat tebal, 3–4 meter di beberapa titik dan 20 meter di punggung es. Es yang tidak mencair sepanjang tahun biasanya setebal 1 meter. Wilayah yang terutup es laut berkisar antara 9 dan 12 juta km². Selain itu, lembar es Greenland menduduki daerah seluas 1,71 juta km² dan mengandung es seluas 2,6 juta km³. Ketika es mencair, muncul potongan-potongan es kecil yang mengambang dan tersebar di seluruh kutub utara.[2]
Menurut National Snow and Ice Data Center, sejak 1979, bentang es Arktik saat musim dingin berkurang 4,2 persen setiap dekadenya. Pada 2008 dan 2009, bentangan es laut minimum Arktik melebihi bentangan tahun 2007. Kadang bentangan es mendekati rata-rata 1979–2000, seperti yang terjadi bulan April 2010, berdasarkan data National Snow and Ice Data Center.[3]
Data dari National Snow and Ice Data Center menunjukkan bahwa cakupan es laut di Antartika sedikit bertambah dalam tiga dasawarsa terakhir (1979–2009).[4]
Selain Bumi, planet Mars juga memiliki tudung es kutub. Tudung es tersebut didominasi es air dengan sekian persen debu.[5] Karbon dioksida beku mewakili sebagian kecil permanen Planum Australe atau Deposit Lapisan Kutub Selatan. Di kedua belahan, karbon dioksida beku mengendap saat musim dingin dan menyublim saat musim semi.
Data yang dikoleksi tahun 2005 dari beberapa misi NASA ke Mars menunjukkan bahwa tudung es residu di selatan mengalami sublimasi setiap tahun. Penjelasan yang lebih diterima sebagai penyebab perubahan ini adalah fluktuasi orbit planet.[6]