Ashi Tsundue Pema Lhamo (1886–1922) adalah Ratu pertama Bhutan.[2][3]
Kehidupan awal
Ashi Tsundue Pema Lhamo lahir pada tahun 1886 di Kurto Khoma, sebagai putri dari Kunzang Thinley, Dzongpon ke-18 dan ke-20 dari Thimphu, dan istrinya, Sangay Drolma, wanita bangsawan dari Kurto Khoma.[butuh rujukan]
Ayahnya, Kunzang Thinley, adalah sepupu pertama dari Druk Gyalpo yang Pertama, Ugyen Wangchuck (calon suaminya).
Ia hanya memiliki seorang saudara laki-laki, Ugyen Thinley Dorji (1906–1949), Gangteng Tulku ke-8.
Ia berasal dari silsilah Peling dan Nyö.
Pernikahan dan keluarga
Ia menikah, sebagai istri keempatnya, Gongsar[4] Ugyen Wangchuck. The wedding took place at Wangducholing Palace, Bumthang, in 1901. She was 15 years old.
Pada awalnya, ia dipanggil Maharani di negaranya.
Anak-anaknya dengan Druk Gyalpo yang pertama adalah:
- Dasho N. Wangchuck (1903–meninggal pada saat masih bayi).[5]
- YM Raja Kedua (Druk Gyalpo) Jigme Wangchuck (1905–1952).
- YM Pangeran (Druk Gyalsey) Gyurme Dorji (1911–1933). Tidak menikah dan tidak memiliki keturunan.
- YM Putri (Druk Gyalsem) Kencho Wangmo (1914–ca.1975). Menempuh pendidikan di Sekolah Istana Bumthang. Apelindung besar seni tradisional dan lembaga keagamaan, penulis lirik dan komposer lagu boedra. Ia menjadi biarawati Buddha pada akhir hidupnya, dan wafat di Biara Jangchubling.[6]
- YM Pangeran (Druk Gyalsey) Karma Thinley Lhundrub (1917–1949), Dronyer. Meninggal tanpa menikah di Biara Jangchubling.
Ratu Bhutan
Tsundue Pema Lhamo, adalah Ratu Bhutan yang pertama, sangat setia pada agama Buddha dan merupakan satu-satunya wanita di distrik Bumthang yang pergelangan tangannya pas dengan gelang Yeshe Tsogyal.[7]
Ia meninggal pada April 1922 di Istana Wangducholing.
Referensi